25

2.1K 147 11
                                    







10 years later

Sebuah tas ransel hitam dengan pinggiran berwarna merah bertengger dengan rapi pada punggung kecil seorang anak yang akan menginjak umur remaja. Langkah kakinya terlihat sedikit cepat untuk segera keluar dari bangunan tempat ia mencari ilmu.

Langkah besarnya berubah menjadi berlari kala melihat seseorang diluar sana yang menampilkan sebuah senyuman yang selalu ia dapatkan selama ini.

"Mommy" pekiknya lalu berhamburan kedalam pelukan seorang wanita yang ia klaim sebagai ibunya.

"Bagaimana hari ini?"

"All is good mom"

Sudah menjadi pertanyaan wajib baginya untuk menanyakan bagaimana hari-hari anak semata wayangnya itu dipenghujung kegiatannya.

"Back home? Mommy akan membuat sesuatu tapi sebelum itu kita harus pergi ke target"

"Yes target" pekik riang bocah yang memiliki lubang cacat dikedua sisi pipi chubbynya.

Dua insan yang umurnya terpaut hampir dua puluh satu tahun itu memasuki sebuah mobil sedan berwarna hitam keluaran terbaru. Dengan perlahan roda mobil mewah itu mulai meninggalkan area sekolah dan berlalu menuju jalanan besar.

"Apa bekalnya dihabiskan?" tanya sang mommy disela perjalanan mereka, sang anak menoleh dan mengangguk dengan antusias. Anak itu tidak pernah malu jika dibawakan bekal oleh orang tuanya walaupun dirinya sudah memasuki sekolah dasar.

"Habis mom, tadi sedikit berbagi dengan anak kelas dan mereka mengatakan jika masakan mommy enak"

"Good boy, jika begitu besok akan mommy bawakan lebih banyak agar kamu bisa berbagi dengan teman-teman"

"Woah thank you mommy"

Tidak berselang lama dari keluarnya mobil mereka dari area sekolah, kini mereka telah sampai pada supermarket yang dimaksudkan. Bocah berusia sembilan tahun itu langsung melepaskan seatbeltnya dan keluar dari mobil.

Ia berlari menuju depan pintu lobby dan mengambil sebuah troly yang tersedia disana. Dengan perlahan ia mendorong troly yang lebih besar dari badannya itu untuk masuk kedalam area perbelanjaan.

Celine sekalu ibu biologis dari bocah laki-laki itu mengambil alih troly belanjaan untuk ia dorong.

"Bisa bantu mommy untuk mengambil tepung?"

"Yes mommy, wait"

Anak itu selalu antusias jika diajak untuk membeli sesuatu disupermarket, bahkan ketika berbelanja bulanan untuk mengisi keperluan dapur ia akan selalu berjalan paling depan untuk mengambil semua keperluan itu.

Sialnya saat ia sampai pada lorong tumpukan tepung ia baru ingat tidak menanyakan harus tepung ukuran berapa yang ia ambil. Yang kecil atau yang besar?

Ia menghendikkan bahunya setelah beberapa saat berfikir kecil lalu kedua tangannya meraih masing-masing sebungkus tepung berukuran kecil dan ia peluk didepan perut gembulnya agar tidak terjatuh.

Bocah itu lantas kembali menemui sang mommy yang tengah berada di lorong coklat, dengan segera tepung yang berada dalam pelukannya itu dimasukkan kedalam troly.

✔ Celine | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang