6-NAYYARA 🌼

178 120 144
                                    

°°°°°°°°

Assalamualaikum, all.

Jangan lupa untuk komen disetiap paragraf:)

Happy reading ♥️

🌼🌼🌼

"Woyyy." Nayyara memukul motor Sagara lalu melemparkan senyum kepadanya.

Sagara membuka helm full face nya. "Gak elit lo sapa gue begitu."

"Yaelah, masi untung lo gue tegur. Niatnya tadi gue mau ngeseleb, biar di kira songong," ujar Nayyara dengan sedikit terkekeh.

"Ke kelas, ayo!" ajak Sagara lalu menarik tangan Nayyara secara tiba-tiba.

Nayyara tertegun saat Sagara menggenggam tangannya. Ada perasaan aneh di hatinya. Ia melirik ke arah Sagara lalu tatapannya teralih kepada tangannya yang di genggam erat oleh Sagara. Rasanya ia ingin berteriak saat ini juga. Pahatan Tuhan yang satu ini memang sangat sempurna dimatanya.

Banyak pasang mata menatap ke arah mereka dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada juga beberapa yang nampak tidak peduli dengan dua insan yang sedang merasakan panah-panah asmara.

Saat ini Nayyara benar-benar merasakan full senyum.

Saat ini, kelas yang sudah terbilang cukup ramai membuat Nayyara mendengus kesal. Pasalnya gadis itu baru akan merasakan ketenangan bersama Sagara, kelasnya malah ramai seperti ini.

KRINGGGG

KRINGGGG

KRINGGGG

Bell tanda masuk telah berbunyi, itu artinya sebentar lagi kelas Nayyara akan memulai pelajaran. Ia sangat berharap pada Yang Maha Kuasa hari ini kelasnya mendapatkan jam kosong. Bukan apa-apa, jujur saja ia sangat lelah jika hari-hari harus di hadapkan dengan soal-soal yang mampu membuat otaknya itu mendidih.

"Gue ada snack, mau makan kah?" tanya Afni sambil menyodorkan beberapa snack ke arah Nayyara.

"Kebetulan nih gue lagi lapar." Nayyara membuka bungkus Chitato dengan sangat ambisius. Tak hanya itu ia juga memakan Pocky dengan sangat lahap. Beruntung sekali karena Afni mendapatkan Pocky dari sang pacar. Sangat peka bukan? Afni juga tak tanggung-tanggung memamerkan Pocky berbentuk love kepada dua sahabatnya. Hingga dia harus berakhir merelakan Pocky nya dimakan bersama-sama dengan para sahabatnya.

"Anjay, gue juga mau," ucap Selvy yang baru datang. Tak hanya sekali dua kali gadis itu terlambat masuk kelas. Lihat saja, jam sudah menunjukkan pukul 08.49 dia baru menampakkan batang hidungnya.

"Tadi guru ada yang masuk?" tanya nya sambil menyuapkan Chitato kedalam mulutnya.

Nayyara menggelengkan kepalanya. "Kita jamkos, kayanya."

"PUJI SYUKUR," teriak Selvy kegirangan yang langsung mendapatkan tatapan kaget dari Afni. "Hampir melenceng," ucapnya dengan sedikit terkekeh.

Berhubungan hari ini para Guru sedang melaksanakan rapat untuk membahas Penilaian Akhir Semester, akhirnya para murid di SMALENT Mendapatkan jamkos hingga pulang sekolah. Beberapa siswa ada yang memilih untuk mabar Mobile Legends, Tik tok 'kan, dan juga ada yang langsung pulang toh juga ngapain lama-lama disekolah. Pikir mereka.

🌼🌼🌼

Lelah, itulah yang dirasakan Nayyara saat ini. Setelah pulang sekolah, ia harus lanjut bekerja di salah satu Cafe yang terletak di simpang tiga. Tangan Nayyara menggapai handuk yang ada di jemuran rumahnya, Ia berniat untuk membersihkan tubuhnya yang terasa sangat lengket. Setelah menghabiskan 15 menit didalam kamar mandi, Nayyara kini telah siap dengan baju dasternya. Nayyara lebih senang mengenakan baju daster, selain kainnya yang terasa dingin di lemari nya juga hanya dipenuhi baju daster jadi itu yang membuat ia harus mengenakan baju daster setiap saat.

"Haaaa, ngantuk banget gue," guman Shera membaringkan tubuhnya di atas kasur. Matanya melirik ke arah Nayyara. Ia mengeriyit bingung melihat Nayyara mandi tengah malam. Pasalnya ia baru melihat Nayyara mandi tengah malam seperti ini. Biasanya Nayyara hanya mandi sehari sekali. "Tumben lo mandi malam-malam," tegurnya.

"Gerah gue," jawab Nayyara tanpa melihat ke arah Shera. Nayyara melangkahkan kakinya ke arah meja belajarnya. Ia mengambil buku binder nya dan menuliskan beberapa kalimat disana sambil tersenyum geli.

"Lo tau, gue terjebak friendzone," ujar Shera menatap langit-langit kamarnya.

"Bisa-bisanya gue suka sama teman sekelas gue sendiri," ungkap Shera.

Mendengar penuturan dari sang adek, Nayyara menghentikan aktivitasnya. "Ko kita sama sih?" Nayyara memutar kepalanya menghadap Ke arah Shera.

Shera mengherdikan bahunya acuh. "Yah mana gue tau."

"Anjay, kita senasib." Nayyara tersenyum dan memainkan alisnya menatap Shera. Melihat kelakuan sang kakak membuat Shera jengah. "Bodo amat, gue gak peduli."

Mendapat jawaban menohok dari sang adek membuat Nayyara mendengus kesal. Ia melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda. Perhatian kecil yang diberikan Sagara kepadanya membuat Nayyara tak berhenti tersenyum.

"Tuhan, bisakah terus seperti ini?"

"Aku mencintai salah satu makhluk ciptaan mu."

"Tolong biarkan rasa ini terus ada."

"Buat dia terus bahagia di skenario yang sudah kau tuliskan untuknya."

Nayyara tersenyum melihat Kalimat yang ia tulis di bindernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayyara tersenyum melihat Kalimat yang ia tulis di bindernya. Agak alay menurutnya, tapi mau bagaimana lagi namanya juga lagi bucin-bucinnya. "Semoga kita bisa terus bersama."

🌼🌼🌼

Bagaimana untuk part ini? Aku berharap kalian suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana untuk part ini? Aku berharap kalian suka.

Maaf jika banyak typo dan penepatan kalimat tag yang kurang tepat.

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen.

Terimakasih ♥️

See you next part ♥️

NAYYARA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang