21. Pelaku

99 8 0
                                    

Tasha sedikit terkejut saat Elias yang sedari tadi duduk disebelahnya, kini berpindah disebelahnya dengan menatap tajam ke arah Tasha.

Greeb

"om-"

"aku lepasin kalau kamu mau ikut dengan ku nanti.." ujar Elias masih memeluk Tasha

"ih..om maksa, aku nggak mau ikut om. Om El, ngeselin.."

"ya udah, sampai sore, posisi kita tetap seperti ini, gimana??" godanya lagi

"om... Ngeselin deh.. Lepas om... Nanti mama lihat.." Tasha mencoba mendorong tubuh Elias

"biarin aja-"

"iya..ya.. Kita pergi.." final Tasha

"oke.. Permintaan dikabulkan..cup"

"ommm..."

Elias tertawa lagi melihat wajah Tasha yang kembali memasang wajah kesalnya, wajah manisnya semakin terlihat saat rona merah itu kembali muncul dipipinya.

"sepertinya lagi asik nih.."

Tawa Elias terhenti saat melihat Lussy serta Sandero masuk ke dalam ruangan, Tasha pun mengubah mimik kesalnya mencari ceria apalagi dengan kedatangan sang kakek.

"kakek.." teriaknya antusias

"oh.. Cucu kakek, gimana kabar kamu sayang.."

Sandero langsung memeluk Tasha dengan erat, melepaskan rasa rindu dan khawatir yang menggelayuti hatinya. Sejak semalam ia sebenarnya ingin segera ke rumah sakit dan melihat keadaannya, namun Alfino mengatakan jika Tasha baru bisa dijenguk pagi ini.

"aku baik kakek.."

"syukurlah, sayang jangan lagi kamu membuat kakek, papa, mamamu dan lainnya khawatir seperti ini. Ceritakan semuanya pada kakek atau yang lain, saat kamu mengingat sesuatu.." ujar Sandero mengusap lembut puncak kepala cucunya dengan sayang.

"maafin Tasha ya kek, aku cuma nggak mau buat kalian khawatir.." sesal Tasha

"kakek ngerti sayang, tapi ke depannya kamu harus lebih terbuka. Kita semua sayang sama Tasha.." ujar Sandero lembut

Elias dan Lussy yang memperhatikan interaksi keduanya pun hanya terdiam, menatap penuh bahagia dimana Tasha yang begitu disayangi oleh Sandero. Elias merasa beruntung saat melihat Sandero yang melindungi Tasha mengalami ketidakadilan dari Carinna serta papa angkatnya.

Melihat kasih sayang Sandero yang begitu besar kepada Tasha, membuat semua orang tersenyum bahagia termasuk Lussy.

Semoga kamu bahagia selalu sayang. Batinnya

Siang harinya Sandero memilih untuk pulang, karena ia sudah memiliki janji dengan Alfino dan Daniel. Melihat Tasha yang sudah terlelap membuat Sandero mengulas senyumnya, dikecupnya dengan lembut kening cucu kesayangannya serta doa terbaik selalu ia panjatkan dalam hatinya.

"Pak Sandero mau pulang??"

"iya Lussy, saya ada urusan dengan suamimu.. Salam untuk Tasha saat bangun nanti.." ujar Sandero

"kakek, biar aku antar.." tawar Elias

Sandero pun mengangguk setuju, setelah berpamitan dengan Lussy mereka berdua pun meninggalkan rumah sakit.

"aku merestuimu dengan Tasha, nak El.."

Elias yang sedari tadi fokus dengan jalanan pun menoleh kearah Sandero.

"aku lihat Tasha juga memiliki perasaan yang sama dengan mu. Tapi anak itu terlalu malu dan tidak peka dengan perasaannya sendiri. Apalagi setelah masalah yang baru-baru ia ingat, seperti saat ini.." tambahnya

Tasha ( Sayangi Aku Mama) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang