Flashback On
Sasuke mengerjap matanya berkali kali. Matanya menatap tajam langit-langit tempat ia berada sekarang. Ia menengok ke arah kiri dan mendapati tangannya sudah tidak ada disana, Ia melihat lingkungan sekitar dan menebak bahwa ini adalah Rumah Sakit. Ia beralih posisi untuk duduk, rasanya ia sudsh tertidur lama.
Tepat beberapa jam sebelumnya ia baru saja menyelamatkan dunia bersama dengan Naruto. Ia menghela napas mengingat apa yang ia lakukan pada Konoha sudah sangat salah.
Saat tengah berpikir tiba-tiba seorsng wanita berbaju merah dengan jas berwarna putih datang. Sasuke tentu mengenal orang ini, namun ia terkejut. Matanya menampilkan rasa keterkejutan dan rasa Kagum. Oh apakah benar kalimat tadi bahwa keturunan Uchiha mengagumi seseorang ? Lupakan.
Bagaimana tidak, perempuan didepanmya berjalan dengan wajah tenang dan pandangan lurus kedepan. Rambutnya mulai panjang sejak terakhir ia lihat, namun tetap rapi dengan ikat kepala Konoha diatasnya. Jangan lupakan bahwa ia juga memegang catatan yang ia bawa didekapannya. Sasuke memandangi gadis itu dari atas hingga bawah, apakah benar ini Sakura ?
"Sebagai informasi, kau telah terlelap selama 3 hari, tangan kirimu sudah kami obati agar tak menyebabkan infeksi pada anggota tubuh lainnya. Lalu beralih pada mata, karena penggunaan pertama kali kau terlihat tidak bisa mengontrolnya, namun sudah ditangani agar rasa sakitnya berkurang. Cobalah belajar mengontrolnya. Oh iya aku lupa kami juga sudah menyiapkan tangan buatan untuk mengganti tanganmu dengan sel Hashirama––"
"Tidak perlu" Sasuke memotong, ia rasa ia tidak berhak mendapat ini dari hal yang telah ia perbuat. Ia belajar menjalani hidup dengan menghadapi konsekuensinya sendiri. Itupun kalau ia masih diperkenankan untuk hidup, seharusnya penjara adalah tempat yang cocok untuknya.
"Hah ?" Sakura mengonfirmasi ulang perkataan Pasienya lagi. Ia terlihat sedang berpikir. Sasuke mengangguk
"Lanjutkan" perintah Sasuke lumayan dingin melihat Sakura berpikir lama. Sakura kembali tersadar, ia sedikit terlunjak lalu dengan cepat mencoret bagian dari catatannya untuk membatalkan tangan buatan dari sel Hashirama.
"Setelah ini akan ada beberapa pemeriksaan, lalu besok Hokage akan mendatangimu sebagai bagian dari wewenangnya." Sasuke mengangguk, ia mengerti akan hal itu, ia tentu tidak lupa statusnya sebagai teroris. Sakura menutup catatannya dan memandang pasiennya.
"Baiklah itu saja yang dapat aku sampaikan, selamat beristirahat" Sakura dengan cepat berbalik. Ia berjalan menuju pintu untuk keluar dari ruangan itu, entah mengapa suhunya panas sekali. Ia sudah di depan pintu sekarang Namun langkahnya tercekat kala orang itu memanggilnya.
"Sakura" kata Sasuke pelan masih di tempat tidurnya, Sakura masih dalam posisi membelakangi Sasuke. Sasuke benci akan hal ini, Sakura bersikap sangat formal tadi padanya, ia tidak mau masuk dalam permainan Sakura lagi.
"Kau menjatuhkan pulpenmu" Tiba tiba Sasuke sudah berpindah tempat berdiri di belakang Sakura. Sakura masih membelakanginya, tangannya padahal sudah di gagang pintu. Sakura mengumpat dalam hati, karena buru-buru ingin segera pergi, ia tak sadar telah menjatuhkan pulpen itu.
Sakura berbalik dan betapa tercengangnya ia saat melihat jarak mereka terlalu dekat. Ia mengambil pulpen ditangan Sasuke, ia berusaha menunjukan muka yang tenang di depan lelaki itu.
"Terimakasih" jawab Sakura seraya tersenyum tipis. Lelaki itu masih memandangnya datar.
"Maafkan aku," seru Sasuke. Akhirnya kata itu terlontar juga. Sakura menghela napas berat.
"Aku sudah memaafkanmu, Sasuke" jawab Sakura. Itu benar adanya, ia telah memaafkan laki laki yang sangat di cintainya.
"Then, why are you ingnore me ?" Sasuke sedikit meninggikan nadanya, Ia memajukan langkahnya sehingga membuat wanita itu shock lalu mundur hingga menyentuh pintu. Oh tidak, jarak ia dan Sasuke sudah sangat dekat. Saya ulangi sangat dekat !
Sakura bahkan dapat merasakan nafas pria itu. Begitu pula sasuke dapat mencium aroma cherry blossom dari rambut wanita itu.
"Mohon maaf, anda terlalu dekat Sasuke––"
"Jawab aku, Sakura" dengan penuh penekanan. Terlihat bahwa Sasuke benci dengan sikap formal Sakura. Sakura tak ada pilihan lain selain menjawabnya,"Alasanku sudah aku katakan di lembah waktu itu, tidak ada yang perlu aku jelaskan lagi." Sakura menjawab dengan tegas, ia sudah memutuskan untuk tidak mengganggu pria ini lagi.
Sasuke sedikit terkejut mendengar Sakura. "ia sudah berubah" batin Sasuke. Ia melihat Sakura sekarang sudah dewasa, bukan lagi wanita yang sering menangis atau mererngek dan juga lebih dingin (pada Sasuke saja).
"Jika tidak ada yang bisa dibicarakan lagi, aku akan pergi, masih banyak pasien yang harus mendapat perawatan.'' tegas wanita itu. Sasuke memundurkan tubuhnya dan melihat Sakura dengan cepat pergi lalu menutup pintu. Sasuke menatap kosong ke depan, mengapa ia merasa tidak ingin kehilangan gadis itu ? padahal sejak dahulu ia yang meninggalkannya.
"ia pantas mendapat yang lebih baik.." gumam Sasuke entah pada siapa.
Tanpa di ketahui Sakura bersender pada tembok tidak jauh dari ruangan Sasuke. Entah mengapa begitu berat melakukan hal ini, tetesan air mata lolos dari wanita itu.
Flashback Off
Pasangan itu tampaknya sedang berada di desa Amegakure dan tengah menghadap sang Raikage. Sakura menjelaskan semuanya mulai dari Morio, Garo dan penyebab hal itu terjadi.
"Jadi, Morio pelaku dibalik semua ini ya" gumam Raikage tampak berpikir.
"Baiklah nona Sakura, terimakasih sudah menyampaikan hal ini. Kau boleh pergi."
"Raikage sama, ada satu hal lagi yang ingin aku sampaikan." pekik Sakura
"Apa itu ?"
"Morio, adalah ninja yang sangat hebat, keahliannya dalam meramu, meracik sebuah racun dan mengkompressnya menjadi virus adalah hal terkeren yang pernah saya lihat."
"Sedang Garo, mendapat tugas langsung dibawah perintah anda adalah impiannya, ia bekerja sangat giat dan saya melihat ia sangat ahli sebagai mata-mata. Alangkah bagusnya jika ia ditempatkan kedalam ANBU"
"Yang ingin saya sampaikan adalah setiap orang memilki kemampuan masing-masing, mungkin mereka berdua tidak ahli dalam pertarungan, namun melihat bakat mereka, mereka bisa berkontribusi lebih bagi desanya." Jelas Sakura panjang.
"Begitu, terimakasih atas saran dan penjelasanmu Sakura" Jawab Raikage. Ia sedikit terkejut dengan yang Sakura katakan, dan ia mengakui seharusnya ia bisa melihat potensi lebih dari shinobi desanya itu.
Setelah itu Sasuke dan Sakura keluar dari ruangan dan bersiap untuk pulang ke Konoha, Mereka sempat ditawari menginap namun mereka tolak. Sasuke bilang akan menggunakan portal karena kemampuannya sudah pulih sedikit.
Sasuke mengaktifkan Rineggannya dan munculah portal berwarna ungu kehitaman didepan mereka. Mereka melompat kedalam dan melihat Desa tercinta kembali.
Sakura menarik napas panjang dan terlihat sangat bahagia, pasalnya sudah berapa hari ia tidak merasakan angin segar Konoha.
"Akhirnya kembali juga" gumam Sakura sangat senang. Sasuke disampingnya melihat Sakura dengan senyum Tulus. Tidak pernah terpikirkan senyum Sakura yang begitu manis.
"Sakura" Sasuke memanggil namanya membuat wanita itu menoleh ke arah Sasuke.
"Ada apa, Sasuke-kun ?" tanya Sakura.
"Menikahlah denganku".
KAMU SEDANG MEMBACA
Restoration Of Konohagakure | Sasuke
FantasyHabiskan waktu dengannya. Pahami ia. Lalu berjalanlah ke pintu untuk pergi, karena ini adalah waktu untuk menyambut kebahagiaan. • • • Inilah cerita di konoha yang aku buat, tidak ahli tidak juga awam. Hanya mengizinkan otakku untuk bereksplorasi ke...