Sebuah kebenaran (18)

11.3K 835 10
                                    

Utamakan shalat sebelum membaca
.
.
.
.
.
.
Happy reading🍭

DORRR

"FARAAH!!" Teriak alesha ketika melihat putrinya terkena peluru.

Ia langsung terduduk menatap nanar putrinya yang sudah bersimbah darah. Tangannya terulur untuk melihat denyut nadi sang putri.

Degg

"F--farah sayang bangun nak!! Ayok bangun sayang!! Kemarin kamu bilang mau jagain umi kan nak?" Ucap alesha dengan menahan tangisnya. Sedangkan syifa sudah tersenyum jahat.

"Kamu tadi janji sama umi mau nemenin umi ke pasar malam bareng!! Ayok bangun!! Kita ajak abi sama raisha, kita ajak rena juga, sayang hikss..bangun sayang hiks..bangun!!"

"Bangun farah!! Umi minta kamu bangun!! Farah bangun!!" teriak alesha menangis histeris.

"Umi harus makan laah!! Nanti kalo farah nggak ada umi nggak boleh sakit lagi!!"

"Umii!! Nanti tidur sama farah yaa? Farah pengen tidur bareng umi!!"

Ia teringat akan sikap aneh farah dari kemarin, ternyata ia sudah merasakan sesuatu sebelum kepergiannya.

Ceklek

Gus raffa masuk beserta umi dan abinya sontak mereka terkejut ketika alesha dan anaknya sudah ada di lantai. Entah kenapa pagi tadi eisha dan zidan merasa khawatir pada menantu dan cucunya oleh karena itu mereka menyusul ke kantor gus raffa, namun saat tiba di ruangan gus raffa mereka tidak menemukan menantu dan cucunya, bahkan gus raffa bilang pada mereka jika mereka sama sekali tidak kesini.

Namun tiba-tiba mereka mendengar suara tembakan membuat mereka khawatir, mereka memutuskan untuk menghampiri suara tersebut.

"FARAH BANGUN NAK!!BANGUN!!" Teriak alesha semakin keras.

"Bangun sayang....jangan tinggalin ummi.." ucapnya lirih seraya mencium punggung tangan farah.

"Farah..." ucap mereka lirih ketika melihat sang putri kecilnya sudah tak sadar di sana.

Syifa yang melihat kedatangan gus raffa, eisha dan zidan langsung menarik tangan alesha, lalu menaruh tangannya dileher alesha dengan tangan satunya memegang pistol yang diarahkan ke kepala alesha.

"Alesha!!"

"Hahaha hay....Kenal gue nggak!!" Ucap syifa seraya tersenyum jahat.

"Kenalin nisa assyifatuzzahra, anak dari anisa nur assyifa dan riyan bramasta!!" Ucapnya seraya menatap ke arah zidan dan eisha.

"A--anisa?" Ucap zidan yang terkejut akan hal itu.

"Yapss...bapak pandai sekali!!"

"Ngapain kamu kesini?!"sarkas eisha.

"Tenang ibu....Jangan panik gitu!! saya disini cuma mau balas dendam!!" Jawabnya dengan santai di akhiri dengan tawa jahatnya.

"Kalian tahu? Gara-gara bokap lo..." syifa menunjuk ke arah gus raffa.

"Ibu gue meninggal karena terobsesi sama bokap lo!!" Zidan dan eisha benar-benar terkejut. Bagaimana bisa masalah mereka kini anak mereka dan menantu mereka yang malah menanggungnya.

"Dan gara-gara nyokap gue meninggal, bokap gue kena serangan jantung dan akhirnya meninggal juga!!" Ia menjeda ucapannya seraya menarik nafasnya.

"Gue nggak mau kalian bahagia, disaat gue terpuruk!! Keluarga gue hancur gara-gara kalian!!"

ISTRI UNTUK GUS RAFFA!{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang