Seperti yang telah Dante janjikan. Dia menjemput Amanda di apartemennya. Bukan suatu hal yang sulit bagi seorang Dante mencari alamat Amanda. Bahkan jika wanita itu berada diujung dunia sekalipun dia akan bisa menemukan wanita itu.
Amanda turun dari apartemen menuju lantai dasar. Dia berapa kali melihat dirinya dicermin. Bukan seorang Amanda yang bisa berdandan cantik dan elegan seperti kebanyakan wanita apa lagi tampil seksi. Dia tidak bisa seperti itu.
Memakai celana jeans, dengan kaus pendek putih dilapisi kardigan bewarna kuning. Serta plat shoes cokelatnya. Rambut cokelat nya yang ikal Amanda kuncir kuda. Sehingga tampak indah bergelombang. Amanda turun dan mendapati sebuah mobil mewah hitam terparkir didepan apartemennya.
Dante keluar dengan pakaian casualnya. Meski casual tapi tampilan pria itu tetap rapi dan cool. Menggenakan celana jeans hitam panjang serta sepatu santai. Serta baju kaus putih berlapis jaket kulit hitam dan juga kacamata yang membingkai wajahnya. Dan juga rahangnya yang tegas ditumbuhi jambang halus. Amanda terpesona sesaat dengan tampilan tidak biasa Dante. Yang sudah terbiasa terbalut dengan jas yang mahal.
"Silahkan nona manis,"ujar Dante tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya dan senyum manis yang memikat. Amanda terkekeh dan masuk ke mobil ketika Dante menutup kembali pintu mobil.
"Kita akan kemana sebebarnya?"tanya Amanda lagi ketika Dante masuk kemobil. Amanda memasang seatbelt dan menatap Dante. Dante hanya tersenyum miring dan melajukan mobilnya meninggalkan apartemen Amanda.
"Bersantai hari ini kita bebas dari pekerjaan dan akan pergi kesuatu tempat." Amanda tersenyum simpul dan menatap jalanan lurus didepan mereka.
"Oke baiklah,"ujarnya. Mobil Dante meluncur kedaerah yang mereka tuju hari itu.
****
Mobil Dante melaju menuju kesebuah tempat yang cukup jauh. Amanda menikmati pemandangan disetiap perjalanan. Sembari menatap Dante sejenak. Siapa yang menyangka pria yang dia dilihatnya di bar waktu itu justru kini duduk disampingnya. Wajah Amanda tersipu malu mengingat setiap kejadian yang sudah mereka lewati.Takdir terkadang memang selucu itu. Mempertemukan dua orang asing yang tidak saling mengenal. Dan kemudian menjadi begitu dekat seolah mereka sudah mengenal begitu lama. Amanda menjulurkan tangannya keluar jendela. Menikmati semilar angin disepanjang perjalanan mereka. Dante tersenyum melihat betapa damainya wanita yang berada disampingnya saat ini.
Kedamaian dan ketenangan itu bisa Dante rasakan dalam dirinya. Hal yang selalu dia cari selama ini dalam hidupnya. Kini dia menemukan tempat dimana dia merasa tenang. Bahkan tidurnya terasa begitu damai beberapa waktu ini. Semua karena kehadiran Amanda disisinya.
Mobil Dante berhenti disebuah tempat terpencil yang jauh dari perkotaan. Tempat yang lebih mirip sebuah desa yang ditumbuhi oleh padang sabana yang hijau. Semilar angin begitu terasa membelai wajah Amanda.
"Indah sekali,"gumam Amanda melihat keindahan padang sabana yang hijau disekiling mereka.
"Kau suka?"Amanda mengangguk antusias.
"Sangat suka ini sangat indah."Amanda menikmati hembusan angin yang mengenai wajahnya. Mobil Dante berhenti di tengah lapangan yang luas.
"Ayo turun." Amanda membuka pintu mobil. Semilar angin siang itu menyambut mereka. Amanda merentangkan tangannya sejenak menikmati hembusan angin yang datang kearahnya.
Kakinya melangkah menyusuri padang hijau yang luas dan ditumbuhi oleh rerumputan hijau. Amanda berlari kearah mereka dengan senyum merekah diwajahnya. Pemandangan yang sangat cantik dimata Dante.
Lukisan yang tergantung di rumahnya kini bisa dia lihat secara nyata ada didepan matanya. Seperti mimpi disiang hari. Melihat Amanda dan padang hijau sabana didepannya. Begitu indah dan menenangkan. Kedamaian yang menenangkan kegelisahan hatinya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness Of Dante
RomansaHidup bagai dua sisi,hitam dan putih. keduanya adalah pilihan tapi bagi seorang Dante Fernandez dia tidak pernah mempunyai pilihan untuk itu. kehidupannya sudah berjalan tanpa bisa dia memilih. Gelap dan tanpa tujuan. ketika cinta datang kedalam hid...