[ END ]
Roséanne Park, di tinggalkan sang mempelai pria disaat tinggal hitungan menit acara janji suci pernikahan segera berlangsung!
Ia pernah mendengar hal itu terjadi pada orang lain. Namun, tak pernah menyangka ia sendiri akan mengalaminya. Wani...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jimin Kim tidak mencintainya, dan Mina tak pernah menjadi pengantinnya! Tapi sekarang, Mina adalah pengantin Jaehyun. Jaehyun Kim menikahi Choi Mina, setelah dia meninggalkan dan seharusnya menikahi Roséanne Park.
Begitulah sebagian isi artikel tersebut yang berisi kebohongan belaka demi judul yang menarik.
"Itu berarti, Jaehyun berencana meninggalkanku jauh sebelum dia repot-repot memberitahuku bahwa dia tidak menginginkanku." Gumam Rosé dalam hati yang kemudian tersenyum getir.
Isi artikel tersebut sebenarnya masih panjang. Akan tetapi, Jimin yang kebetulan berjalan ke dapur setelah sebelumnya pria itu mencari Rosé di kamarnya, ia langsung merampas kasar koran tersebut dari tangan Rosé.
Amukkan yang dilampiaskannya pada paman Robert karena membawa surat kabar itu ke rumah, sudah cukup membuat pria paruh baya itu memucat, kemudian berlalu dari dapur tersebut. Dan sementara Rosé, ia hanya duduk di sana, bergidik jijik ketika menyadari betapa mengerikan tipu muslihat Jaehyun.
"Kenapa para wartawan bisa tahu dan memberitakannya?" Tanya Rosé kepada Jimin, menyeret pikirannya dari kejadian yang nyaris membebaskannya dari shock yang membuatnya mati rasa.
"Maafkan aku." Pinta Jimin dengan sungguh-sungguh. "Mungkin salah satu wartawan ada yang mengikuti Jaehyun dan adikku tidak menyadarinya. Jaehyun tidak berhati-hati dalam melakukan tindakannya."
"Astaga... Bagaimana jika paman dan bibiku mengetahui hal ini?" Rosé bertanya frustasi seraya berdiri dari tempat duduknya dan menatap wajah Jimin.
"Aku pastikan koran itu tidak sampai di tangan paman dan bibimu." Jimin mencoba meyakinkan Rosé. "Setelah pagi tadi aku membaca koran ini, aku langsung mengutus salah satu anak buahku lagi untuk segera pergi ke rumah paman dan bibimu, dan juga mengantarkan mereka liburan ke Cina saat itu juga dengan menaiki jet pribadiku."
"Apa paman dan bibiku sempat membaca koran pagi ini?"
"Tidak." Sahut Jimin yakin. "Menurut anak buahku, sewaktu pagi tadi dia berdiri di depan pintu rumah paman dan bibimu untuk mengetuk pintu, dia melihat koran ini masih di teras depan. Jadi dia langsung mengambilnya dan menyembunyikan koran tersebut."
Rosé yang mendengar penuturan dari Jimin, akhirnya ia bisa bernapas lega. Wanita itu tak bisa bayangkan, entah apa yang terjadi jika paman dan bibinya membaca artikel terkutuk itu.
"Kau tenang saja. Sebelum anak buahku sampai di rumah paman dan bibimu, pagi tadi aku menghubungi pamanmu dan memaksanya agar berangkat ke Cina pagi itu juga tanpa harus menunggu esok hari." Jimin lantas menghela napas sebelum melanjutkan kalimatnya. "Awalnya memang tak mudah meyakinkan pamanmu. Tetapi, setelah aku mencoba sekali lagi meyakinkannya, bahwa aku akan menjaga keponakan tersayang mereka dengan segenap hatiku dan aku pastikan kondisi keponakan tersayangnya aman selama bersamaku, baru pamanmu itu menyetujuinya."
