Bab 14

29 2 0
                                    

Naura mengerjapkan matanya, setelah menempuh perjalanan jarak jauh dari bandara Ngurahrai, sepanjang perjalanan Naura tidur dengan kepala menyender di bahu Kaisar.

" Kita udah sampe Mas? Lho..ini dimana?". Naura menatap takjub pemandangan diluar sana, bebatuan besar dan pohon- pohon besar mendominasi tempat itu. Kaisar tidak memberitahu Naura tempat bulan madu mereka dengan alasan kejutan untuk Naura, dan sekarang, Naura benar- benar kagum dengan keindahan di depan matanya. Bau arus air laut masih tercium alami, hamparan pasir putih dengan birunya air laut tak bisa diungkapkan dengan kata- kata.

" Ini bagus banget Mas...tapi kok sepi pengunjung ya..". Ucap Naura.

" Ini pulau pribadi.. ". Naura menatap Kaisar tak percaya.

" Kamu gak mungkin sekaya ini kan mas?".

" Kamu ngeraguin suami kamu sendiri...". Jadi ini bener? Kaisar punya pulau pribadi.. mimpi apa kamu Ra.. dinikahin sama sultan, udah ganteng banyak duitnya lagi.

" Gak usah natap aku kagum gitu.. mendingan kita turun... kamu siap- siap layanin aku selama seminggu ke depan. Aku yakin disini gak ada gangguan..".

****
Naura mencengkram sepre putih, di malam pertamanya ini, Naura sedikit nervouse, Kaisar masih belum keluar dari kamar mandinya. Setelah pesta usai, Naura langsung dibawa ke rumah Kaisar yang ada si daerah Lebak Bulus.

Kaisar keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggang. Naura menelan ludahnya, melihat bagian bawah perut Kaisar selalu membuatnya mulas. Kaisar menghampiri Naura, menarik tangan Naura untuk menyentuh perutnya. Naura merasakan telapak tangannya panas, Naura dengan tangan gemetar mencoba menyusuri otot perut Kaisar, naik ke dada Kaisar yang putih mulus. Tidak tinggal diam, Kaisar naik ke tempat tidur,menarik tali jubah mandi yang dipakai Naura, dan menurunkannya secara perlahan. Kaisar mencium bibir Naura yang menggodanya, membuka bibir Naura dengan lembut, tangan Kaisar menurunkan jubah mandi Naura sehingga Naura setengah telanjang.

" Kamu cantik..". Ucap Kaisar serak.

" Sentuh aku disini sayang... ini milik mu". Naura membawa tangan Kaisar ke dadanya. Kaisar meremasnya pelan, lalu membenamkan kepalanya pada Naura. Naura mendesah saat Kaisar menghisap putingnya lembut secara bergantian. Naura melengkungkan tubuhnya, menarik tubuh Kaisar semakin menempel. Tubuh Naura bergerak gelisah seiring dengan sentuhan Kaisar. Gerakan Naura terhenti saat dia merasakan cairan hangat keluar dari bagian intimnya. Kok secepat ini ya... gak mungkin kan dia orgasme padahal belum diapa- apain. Merasa curiga dengan apa yang dia rasakan , Naura menahan gerakan Kaisar yang sudah siap tempur.

" Mas sebentar..aku ke kamar mandi dulu". Naura berlari ke dalam kamar mandi dan berteriak frustasi saat melihat celana dalamnya. Ya Allah..kenapa harus sekarang siih... gak ngerti banget Naura udah  naik...Naura keluar dengan keadaan kacau.

" Kenapa sayang? Kamu gak apa- apa?".  Naura sesunggukan menangis, Kaisar beranjak dari tempat tidur dan memeluk Naura.

" Aku datang bulan Mas..kenapa harus sekarang si??". Tangisnya semakin menjadi saat melihat gurat kecewa dari Kaisar.

" Kita bisa coba lagi nanti..".

Sepuluh hari kemudian..

Naura sedang sibuk memasak di dapur, untuk persiapan makan malam mereka.

" Kamu lagi ngapain?". Kaisar menghampiri Naura, Naura mencium pipi Kaisar dan membantu melepaskan jas dan dasi Kaisar.

" Pulang cepet hari ini Mas? " Kaisar mengangguk.

" Untung aku udah masak... kamu pilih, mau langsung makan apa mandi dulu". Tanya Naura. Bukan menjawab Naura, Kaisar mencium bibir Naura, melihat Naura berkeliaran di dapur hanya mengenakan kaos kebesaran dan celana pendek yang tidak bisa dikatakan dengan celana membuat gairah Kaisar naik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Sexy NeighbourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang