Chapter 17 🔞💦

8K 233 15
                                    

Note: vote dulu sebelum baca 🤗
Happy reading~ 💞




🐢🐰

Jisoo duduk rapi di kursi panjang di tepi Sungai Han. Kedua telinganya tersumpal headset berwarna pink dengan musik yang mengalun lembut. Mata rusanya fokus membaca buku fiksi yang ada di pangkuannya.

"Why can't you hold me in the street. Why can't I kiss you on the dance floor. I wish that it could be like that, Why can't it be like that—"

"—cause I'm yours~"

"Eh?"

Mata bening Jisoo mengerjap lucu dan menatap Lim yang kini berdiri di sampingnya, menenteng dua buah coklat panas, dan menyambung nyanyiannya. Pria itu tersenyum lembut dan duduk di samping Jisoo ketika gadis itu membuka headsetnya.

"Kenapa kamu berada disini?"

Lim hanya tersenyum. "Coklat panas?"

Jisoo mendengus lucu dan mengambil satu coklat panas di tangan Lim. "Aku bertanya!"

"Yah, aku sedang free siang ini. Kufikir ada bagusnya mencari udara segar. Lalu kulihat ada kelinci kecil sedang membaca buku sambil bernyanyi."

"M-mwo?" Jisoo melirik sekitar. "Nyanyianku keras, yah?"

"Pft." Lim menahan tawanya. "Aniya. Aku bahkan tidak mendengar suaramu dari kejauhan."

"Yaa! Kau-"

"Tapi suaramu bagus, kok. Serius."

Jisoo tersenyum malu dan menyeruput pelan coklat panasnya. Rasa manis mengaliri tenggorokannya yang kering. Jisoo melirik Lim.

"Omong-omong soal nyanyian tadi. Apa kau punya secret love, Tuan Manoban?"

Dahi Lim berkerut. "Secret love?"

"Hu-um." Jisoo mengangguk lucu. "It's like... kau menyukai seseorang dalam hati tapi tidak bisa kau ungkapkan."

Lim menaruh coklat panas di samping tubuhnya. Ia menyilangkan kedua lengannya dan terlihat berfikir.

"Ada."

Wajah Jisoo berubah antusias. "Nuguya?"

"Saat aku berusia tiga belas tahun, aku menyukai seorang senior dari sekolah Dayang kerajaan. Gadis itu begitu cantik. Tinggi, semampai— sungguh luar biasa."

"Lalu, apa yang terjadi?"

Lim terkekeh. "Aku ditolak."

"Jinjja?" Mata Jisoo membulat. "Bagaimana bisa?"

"Karena dia tidak menyukaiku. Simple."

Jisoo menggeleng tak percaya. "Bagaimana mungkin ada wanita yang tidak menyukaimu?"

"Benarkah?" Kali ini, Lim berubah antusias. "What about you? Apa Kau menyukaiku?"

"K-kok aku sih?"

"Tadi kamu berkata tidak ada wanita yang tidak menyukaiku."

"Tapi bukan itu maksudku!" Jisoo cemberut. "Ngomong-ngomong, siapa nama gadis itu?"

Lim tersenyum jahil. "Kenapa? Kau penasaran?"

"A-aniya. Jawab saja pertanyaanku!"

"Bae Yoona." Lim menatap Jisoo. "Namanya Bae Yoona."

Tanpa sadar, otak Jisoo bekerja cepat memproses ucapan dari Lim tersebut. Bae Yoona? Terdengar tidak asing.

.

Red String (Chaennie 🔞) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang