Hari

20 4 0
                                    

"kamu gak perlu menangis , kamu gak perlu bersedih. Aku hanya pergi. Nanti suatu saat kita pasti bertemu."

"Sial! Kata kata nya selalu menghantui ku setiap saat. Bodoh! Bodoh! Kenapa?! Kenapa kita bisa bertemu?! Kenapa kau meninggalkan ku secepat itu?! Sial! Kenapa kau pergi sebelum aku membalas cinta mu! Sial! Aku nya yang bodoh! Tak bisa mengerti dengan perasaan sendiri! Bodoh! Aku bodoh! Kalau saja.. Kalau saja waktu dapat ku putar , aku ingin.. Aku ingin menghabiskan semua waktu ku pada mu! Andai saja! Andai aku dapat memutar waktu! Andai!" gerutu gadis berambut coklat yang kini air asin tengah membasahi pipi nya dan mata nya yang sembab. Ia memeluk kedua lutut nya dan menangis di dalam nya.

* * * * *

"Yosh! Misi kita hari ini sudah selesai!" ujar lelaki dengan penutup mata menghampiri ketiga murid nya. Ketiga murid nya itu hanya menatap datar ke arah guru nya.

"Ooh ayolah.. Aku tau kalian pasti lelah. Bagaimana kalau kita makan di restoran? Tenang , aku yang traktir!" dengan perkataan itu , kedua murid nya langsung membulatkan mata nya dan langsung melompat ria.

"Wah!!! Serius sensei?!!! Kalau begitu aku ingin sushi saja!!" ujar pemuda rambut pink dengan mata berbinar.

"Huh , sushi itu tidak enak. Cari makanan lain aja anjir , alay banget sih jadi orang" jawab gadis rambut coklat dengan judes nya.

Lelaki itu tak terima dan langsung saja berteriak pada gadis itu "apa maksud lu hah?! Lu kata gw alay?! Ngaca anjir. Bilang aja lu kagak pernah makan sushi. Hahaha" balas nya sambil menertawakan gadis itu.

Gadis itu tak tinggal diam , ia langsung saja mendorong lelaki itu dengan keras. Namun lelaki itu tentu saja tidak jatuh , hanya mundur beberapa langkah saja.

"Apa lu?! Gak seneng?!  Atau.. Kata kata gw tadi bener..?" ucap lelaki pink itu dengan nada nada yang menurut gadis itu menyebalkan.

"Diam! Itu semua bohong! Gw pernah makan sushi dan rasa nya iw.." ujar gadis itu dengan ekspresi seakan akan menjijikan.

"Mungkin lu emang pernah makan nya dan menurut lu rasa nya gak enak. Mau tau kenapa?" ujar lelaki menggantung perkataan nya.

Gadis itu menatap lelaki di depan nya dengan tatapan tajam , seakan ingin tahu alasan nya. Lelaki itu mendekatkan diri nya pada gadis itu dan membisikkan sesuatu pada nya.

"Karena yang lu beli itu murah sih" dengan cepat , lelaki itu mendapatkan sebuah hadiah pukulan kepala yang berhasil mendarat mulus.

"Asu sakit anjir" ujar lelaki itu memegang kepala nya yang terkena pukulan. "Rasakan sendiri. Penyebar hoax lu anjir. Gw selalu makan makanan mahal ya. Lu nya aja yang kampungan" ujar nya memalingkan wajah nya dan melipat tangan nya.

"Yeuu ngaca dong sat. Kita ini sama sama anak desa. Huh , kalo gak ada kaca , sini gw pinjemin" dengan cepat , gadis itu langsung menendang tulang kering lelaki menyebalkan di depan nya.

"Asu sakit anjing" gerutu lelaki itu memegang tulang kering nya akibat di tendang gadis itu. "Bodoamat gak peduli" balas gadis itu dan masih saja menendang tulang kering lelaki yang meringis tadi.

"Drama cinta di mulai" gumam satu teman mereka yang sedari tadi menonton aksi mereka. Sang guru itu terkekeh kecil dan menyenggol pundak murid nya itu.

Guru nya , Gojo menghampiri kedua murid nya yang sedang bergelud dan langsung saja ia menutup kedua mulut anak murid nya itu dengan tangan nya.

"Udah diem. Ribut lagi entar sensei jodohin kalian" ujar Gojo sambil menjauhkan tangan nya dari mulut kedua murid nya itu.

"Iw.. Tangan sensei kok bau terasi.. Sensei tadi pegang terasi ya?!" ujar gadis tadi , Nobara menjauhkan tangan Gojo dari hadapan nya dan sesekali menahan seakan muntah.

Hari || YujiNobaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang