Semuanya gelap gulita
'Tenangnya'
'Aku merasa nyaman'
'Luka tembak tadi bahkan sedikit pun tak terasa'
Perlahan-lahan aku menghembuskan nafasku, dapat kurasakan perlahan tubuhku terasa ringan
'Rasanya aku ingin menghilang begitu saja'
Toh tidak akan ada yang menangisi kepergian ku
'Te..taplah b...aha..gia' Sebuah bisikan kecil terdengar di telingaku. Tiba-tiba aku merasa jantungku diperas seluruh tubuhku terasa panas
kgh
Aku meremas dadaku sekuat mungkin berusaha menghilangkan rasa sakit yang menjalar. Rasa sakit ini aku mengingatnya. Ini, ini perasaan saat aku memakan makanan dari kurungan sialan itu
Dan entah darimana aku mendengar suara langkah kaki perlahan mendekat kearahku
Tap tap tap
Pandanganku mulai terasa kabur, akan tetapi ku usahakan membuka mataku untuk melihat pemilik sepasang kaki familiar yang berhenti dan berdiri tepat di hadapanku, sebisa mungkin aku mendongak keatas lalu, tanganku tiba-tiba berusaha menggapai kaki itu seolah aku tak bisa mengendalikan tanganku untuk meraihnya bahkan mulutku dengan otomatis berujar minta tolong
t..tolo..ng
se..lamatkan aku
'Haru-ch-
Saat aku memanggil namanya dengan lirih, Haru-chan malah menggenggam tanganku dengan kuat
'Ini semua salahmu Naruto'
'Haru'
'Kau pantas mendapatkannya'
'Monster sepertimu seharusnya mati saja- '
stab
Aku melebarkan mataku, memandang tak percaya pada tubuh Haru-chan yang tertusuk sebuah pisau dari arah belakang
'Hihihi'
Sementara dibelakang Haru, pelaku itu tertawa cekikikan matanya yang kosong memandangku mengangkat tangannya dan meletakkan jari telunjuk didepan mulutnya
Shee
deg..deg..deg
Jantungku berpacu dengan gila, semua pemandangan pembantaian mengerikan yang dulu kulakukan terus berputar-putar seolah ingin menunjukkan kepadaku sebuah kutukan yang akan bertahan seumur hidup
'Hentikan kumohon'
.
.
.
Kedip kedipPemandangan langit berbintang menyapu penglihatan ku namun bayangan di mimpi masih dengan jelas terngiang-ngiang di kepalaku, butuh usaha bagiku untuk memisahkan kenyataan dan mimpi mengerikan itu
Setelah merasa tenang aku dengan lambat bangun
"Kau baik-baik saja?" tanya pria kosong khawatir melihat dia yang masih terengah-engah seolah sudah melihat sesuatu yang mengerikan, bahkan kurasa dia tak merasa bahwa sejak tadi ia nampak sesak bahkan wajahnya terlihat pucat pasi, keringat terus mengucur dari dahinya 'Apa dia bermimpi buruk?' tanyanya dalam hati melihat kondisi Naruto
"Tidak ada" jawabnya, lalu ia melihat lengan dan kakinya sudah terbalut perban, seolah mengerti tentang situasinya pria kosong dengan cepat berkata
"Bersabarlah aku sudah menghubungi Danzo-sama sebentar lagi akan ada menjemput kita" Hanya anggukan kepala sebagai jawabannya, lalu ia menyadari saat melihat sekeliling mereka sudah terlalu jauh dari lokasi bangunan terbakar itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dull Blue (Lanjutan)
FanfictionIni adalah lanjutan chap tentang dull blue dari akun keduaku (suu-desu)