"dia bergerak lagi" Jungkook tersenyum merasakan pergerakan bayi mereka di dalam sana yang semakin aktif di usia yang menginjak umur 7 bulan
"Oppa hentikan. Kau harus mandi" jieun menutup perutnya yang terbuka dan menyingkirkan lengan Jungkook yang berada di atas perutnya
Sudah 30 menit berlalu sejak Jungkook pulang, tapi Jungkook sama sekali tak beranjak dan justru terus mengajak bayi mereka berbicara dan cukup membuat perut jieun kesakitan dengan pergerakan bayinya di dalam sana
"Ah, kau benar. Aku akan kembali" Jungkook bergegas dengan cepat ke kamar mandi. Sedikit lega karena kini bayi mereka mulai sedikit tenang di dalam sana
Jieun menggeser tubuhnya untuk bisa duduk di tepi ranjang dengan nyaman. Bagi jieun, kehamilan di masa tua tak begitu sulit. Tubuh yang tak menggemuk sama sekali kecuali di bagian perut sedikit membantunya untuk beraktivitas. Setidaknya jieun bisa, beraktivitas sendiri tanpa di bantu oleh orang lain
Sambil menunggu Jungkook yang sedang di kamar mandi, jieun mengecek ponselnya yang sudah jarang ia mainkan hanya sekedar untuk mengecek beberapa notifikasi, panggilan dan juga pesan masuk di ponselnya.
Semua notifikasi dan panggilan sudah jieun lihat secara keseluruhan. Hingga pada pesan teks, jieun sedikit malas untuk membuka. Begitu banyak pesan yang sama sekali belum di bacanya. Pikirnya dari banyak pesan tersebut pasti itu hanya beberapa pesan tak penting dan yang lainnya. Tapi dari sekian banyaknya pesan yang jieun terima, Salah satu pesan begitu menarik perhatian nya dengan nomer baru tak di kenalnya
"Jieun, ini aku~"
"Kau sudah membaca pesanku?"
"Jieun, kau tak mungkin melupakanku karena hanya kau membenciku bukan?"
"kita harus bertemu. Tenang saja, Aku datang bukan untuk--
"Jieun, kau sedang apa?" Jieun menutup ponselnya cepat dan tersenyum pada Jungkook yang baru saja selesai mandi. Pesan yang belum terbaca itu, jieun abaikan dan kini berusaha fokus pada Jungkook yang di depannya
"Tidak, hanya memeriksa beberapa notifikasi" Jungkook melihat ke arah ponsel jieun yang tergeletak tak beraturan di atas meja
Tak memiliki rasa kecurigaan apapun, Jungkook mendekat pada jieun
"Jangan memainkan ponselmu terlalu lama. Kau harus istirahat" jieun mengangguk dan mengikuti Jungkook yang kini telah merentangkan tangannya siap untuk memeluk jieun seperti biasanya
"Aku seperti sedang memeluk dua orang malaikat" jieun tersenyum senang mendengar ungkapan Jungkook, menyingkirkan berbagai prasangka dari pesan yang baru saja di bacanya
Kehidupannya sudah sempurna saat ini, dan itu pasti hanyalah pesan biasa saja. Tak usah di pikirkan
*****
Harusnya jieun tak mengabaikan pesan itu saat pertama kali ia mendapatkannya. Dan seharusnya jieun sadar siapa yang mengirim pesan itu kepadanya.
Bermula dari sebuah pesan singkat, kini pengirim pesan itu benar benar mendatanginya. Bukan di rumahnya, tapi mereka bertemu di pusat perbelanjaan saat jieun akan membeli keperluannya
Jangan katakan ini semua adalah takdir. Karena pada dasarnya pengirim itu yang mengikutinya hingga kini mereka berdua bertatap mata dalam emosi yang berbeda
"Apa kabar jieun?" Jieun tak terlalu berharap lebih dari pria di depannya. sama seperti dulu, pria ini masih selalu bersikap dingin bahkan setelah apa yang terjadi antara mereka di masa lalu
Min yoongi. Jieun tak akan pernah lupa saat dimana sang ayah tiba tiba membawa seorang pria lebih tua darinya dan seorang wanita ke rumahnya tepat di hari Kematian ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me? [Jeon Jungkook - Lee Jieun ]
FanfictionHarta adalah segalanya bukan?maka Jungkook akan mendapatkan segalanya dan mempertahankannya dengan cara apapun Memiliki anak tanpa sebuah status pernikahan. Tentu saja mencari wanita yang bisa ia pinjami rahimnya tak bisa ia dapatkan dengan mudah Ta...