____W O N D E R W A L L____
Jikalau malas naik mobil, maka naik lah motor, kalau mau lebih mager lagi tentu saja naik taxi — transportasi umum. Sebagian besar orang pasti berpikiran demikian. Namun bagi Haitani y/n — setidaknya begitulah nama yang dia sandang sekarang. Alih-alih naik kendaraan, demi tetesan darah Rindou, dia lebih memilih naik karpet terbang saja. Kalau ingin lebih mager, sudah pasti dia tinggal ting ting ting, alias teleportasi sana-sini.
Menembus terjangan angin kencang di langit, y/n terheran-heran dengan seekor burung puyuh. Bunyi suaranya, baji-san kakedarou, seperti burung jadi-jadian saja, pikir y/n.
Bibirnya mulai bleberan, bergetar syahdu karena terus dihantam angin. Gigi putih terlihat jelas dihinggapi sobekan cabe-cabean. Maklum, dia belum gosok gigi.
"A whole new world~~." Indah sekali suara itu.
Dimana pria yang bisa y/n jadikan si Aladdin? Sebab gadis tersebut sangat ingin jadi Jasmine — Guru TK, Upin & Ipin.
Karpet terbang bak karung rombeng, sedikit naik lebih tinggi. Takutnya sih malah disangka tanda-tanda kiamat kalau sampai ada orang lihat. Nanti seluruh dunia akan membahas 'penampakan karpet terbang di langit Tokyo!! Apakah ini pertanda akhir zaman?!!'
Salah besar ferguso, itu hanyalah gadis manis tukang santet yang ingin menemui suami tercintanya di kantor. Bukan bohongan semata, faktanya y/n memang bisa santet. Membunuh tanpa menyentuh, membuat pelet cinta, semua-mua bisa dia dapatkan. Kecuali cinta Rindou. Susah sekali rasanya.
Setibanya y/n di kantor, dia mengembalikan karpet hasil curiannya tadi pada penjual di timur tengah. Tentu saja pakai magic. Mengenakan sweater hitam dan rok putih, dia melangkah masuk ke dalam bangunan tinggi di hadapannya. Nama perusahaan tak akan dicantumkan karena y/n tidak diendors oleh Rindou.
Jam di lobby kantor menampakkan pukul dua belas malam. Memang sengaja datang larut agar kegiatan sedot-menyedotnya bisa terlaksana dengan baik tanpa ada gangguan.
Mencari pintu bertuliskan nama suaminya, y/n mondar-mandir pakai kecepatan tinggi biar tidak membuang waktu. Menghela nafas lega saat y/n berhasil menemukan ruangan yang dia cari.
Mengetuk sesaat, lalu dia masuk sesuka hati.
Tatapan tajam terlempar dari pria di meja sana. Bukannya ciut, y/n malah melesat cepat bagai kuda menghampiri Rindou.
"Kenapa kau datangnya nanti sekarang?!"
"Aku lagi ke timur tengah, ambil karpet terbang."
Ucapan yang terdengar seperti lawakan, tapi Rindou tau jelas y/n pasti tidak sedang berdusta atas kata-katanya. Sebab dia gadis aneh bin abnormal. Jika bukan karena mulai terbiasa oleh ketidaklogisan y/n, cara dia datang, kebiasaan bahkan kemampuannya. Mungkin Rindou sudah jadi orang gila sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WonderwaLL || Rindou Haitani x Readers
FanfictionRindou tidak pernah menyangka akan bertemu dengan gadis itu dalam hidupnya. Tingkah yang aneh namun tampak lugu. Di usianya yang sudah menginjak 25 tahun, dia harus menjadi sosok suami bagi sang gadis misterius, yang datang entah dari mana dengan s...