Malam ini tepat di lantai dua di posisi balkon kamar, terlihat kedua sepasang kekasih yang tengah menikmati waktu pacarannya dengan makan malam yang tadi sempat go-food beberapa menit yang lalu.
"Aku pengen chicken punya kamu dong." rengek Aira.
Raya yang melihat itu pun gemas lalu tersenyum sambil menyuapi chicken miliknya ke mulut gadisnya. Aira menerima dan memakannya, ia tersenyum karena rasanya lebih enak milik sang kekasih.
"Ih Raya pengen tukeran, chicken-nya enakan punya yang kamu masa." pinta Aira memelas.
"Yaampun sayanggg." kekeh Raya gemas sendiri. "Tapi, syaratnya cium dulu." titahnya yang membuat Aira memanyunkan bibirnya.
"Dimana?"
"Disini, ayo sini cup-cup." kata Raya sambil menunjuk pipinya dengan tak sabar.
Aira menghela nafas lalu mendekatkan bibirnya.
Cup!
Sontak Aira langsung menjauhkan wajah. "Ih Raya!" rengeknya kesal tetapi kini gadis tomboy itu terkekeh geli sebab dirinya tadi malah membalikan wajahnya yang menjadikan Aira mencium bibirnya walau secepat kilat.
"Yaudah sini, aku balikan ciumannya." ketika Raya mendekat dan menarik tengkuk leher Aira tiba-tiba saja handphone-nya bergetar yang membuat kegiatan mereka tertunda. "Ish ganggu banget ya?" tanya Raya dan diangguki oleh Aira, tetapi kini ia lebih memilih untuk melihat siapa seseorang yang menelfonnya.
"Siapa?" tanya Aira ingin tahu.
"Ini si Wafi, sebentar aku angkat dulu, boleh 'kan?" izin Raya begitu manis yang membuat Aira mengangguk membolehkan.
"Yaudah, aku mau ke toilet dulu deh." pamit Aira selanjutnya yang di tanggapi anggukan lucu oleh sang kekasih di sertai senyuman manisnya.
Aira yang gemas pun mencubit pipi Raya sekilas lalu pergi ke toilet, ia ke toilet hanya sekedar ingin pipis dan setelah itu Aira kembali lagi untuk menghampiri kekasihnya. Namun langkahnya terhenti saat Raya yang tengah tertawa renyah dan masih bertelfonan.
"Iya sayang yaampun bawel banget sih kamu. Haha, night too cantik."
Tut...
"Raya ..." panggil Aira yang membuatnya langsung menoleh.
"Eh, udah ke toiletnya sayang?" tanya Raya lembut, Aira menatap Raya dengan tatapan curiga. "Idih kamu kenapa sih ngeliatin aku kayak gitu 'hm?"
"Yang tadi beneran Wafi?" tudingnya.
Raya mengernyit lalu mengangguk yakin. "Ya siapa lagi, aku kan tadi bilang Wafi nelfon."
"Kok manggil sayang-sayangan? Pake ngucapin 'night too cantik' segala lagi." rajuknya sambil melipat tangan di depan dada.
"Yaampun pacar aku cemburu ama modelan kayak Wafi." kekeh Raya. "Lagian kan wajar gak sih aku manggil temen deket aku kayak gitu? Ayolah Aira, ini bukan apa-apa yang harus kamu cemburuin sayang."
Aira diam.
Raya menghela nafas. "Yaudah gini deh, mulai sekarang bercandaan aku nggak bakalan manggil si Wafi atau pun Nabil sayang, karena sayang aku dan cantiknya aku cuma kamu aja, 'ya?"
Aira menatap Raya intens lalu mengangguk setuju, detik berikutnya Raya membawa gadisnya ke dalam dekapan. Aira membalas dengan pelukan erat.
"Percaya sama aku, aku nggak ada niatan duain kamu sayang."
Aira mengangguk dalam dekapan sang kekasih. "Aira percaya sama kamu Raya."
"Iya dong sayang, harus percaya sama pacarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Couple [GxG]
ChickLitLgbt content. Apakah kamu yakin dalam persahabatan dua orang tidak ada salah satu dari mereka yang menyukai sahabatnya? Dalam persahabatan yang terjalin oleh dua orang pasti salah satu diantaranya ada yang memiliki perasaan lebih, dan hal itu sering...