Keadaan Boruto

1.7K 154 14
                                    

Boruto yang tidak tahu sedang berada dimana sekarang ia ketakutan dan terus menangis mencoba untuk minta tolong.

"paman mau apa dari aku?" tanya Boruto yang sangat ketakutan.

"aku hanya ingin ayah mu mati" jawab orang misterius yang membawa Boruto kemari.

Tepatnya ada dua orang yang menculik Boruto, satu perempuan dan satu laki-laki. Para penculik itu hanya menaruh dendam dengan Naruto.

"ayah? jangan ganggu ayah!" bentak Boruto.

"hey anak kecil, bisa apa kau ha? Ayah mu harus mati!" ucap seorang perempuan "kau tahu sebenarnya aku tidak mau dia mati karena aku sangat mencintainya tapi dia sama sekali tak menyadari keberadaanku dan sekarang dia bersama ibu mu, jadi kalau aku tidak bisa mendapatkannya berarti ibumu juga tidak bisa" lanjutnya sambil menatap Boruto penuh kebencian.

"kalian tidak akan bisa membunuh ayah-dattebasa"

"kenapa tidak?"

"karena ayah kuat, dia pahlawan desa, aku yakin ayah tidak akan kalah"

"hahahaha" tawa para penculik pecah "ayahmu memang kuat, aku akui itu tapi dia tidaklah pintar, dengan adanya kau disini dia pasti akan langsung menuruti mau ku"

"ayah pasti bisa mengalahkan kalian" tegas Boruto.

"DIAM! Atau kau tidak akan bertemu dengan ayahmu lagi" ucap sang penculik sambil menodongkan pisau ke arah Boruto.

Boruto semakin ketakutan dan berharap sang ayah segera datang menyelamatkannya.

"aku yakin ayahmu sudah datang jadi aku akan menyambutnya, kau tetap disini dan jangan berisik!"

Mereka meninggalkan Boruto sendirian.

Sementara itu Naruto yang sudah mengetahui dimana sang anak berada mencoba memikirkan cara agar dia bisa masuk tanpa diketahui oleh siapa pun.

"sekarang bagaimana caranya aku bisa masuk ke dalam sana, aku yakin disana pasti ada jebakan-dattebayo" monolog Naruto.

Naruto terus berpikir.

"kau tidak perlu masuk kesana Uzumaki Naruto" ucap seseorang di belakang Naruto.

"siapa kau?" Naruto berbalik.

"sudah ku bilang, siapa aku itu tidak penting yang penting sekarang apa kau bisa menyelamatkan anak tercinta mu itu" jawab orang itu.

"cih" Naruto mulai geram "dimana Boruto?" tanya Naruto penuh emosi.

"oh tenang lah! Dia baik-baik saja di dalam sana, aku akan membawanya pada mu tapi sebelum itu aku ingin bicara padamu dulu"

"apa yang ingin kau bicarakan?"

"aku mau kau membebaskan teman-teman ku yang sudah kau tangkap hari itu dan juga aku mau kau tinggalkan istrimu yang tidak berguna itu!"

"hah?" Naruto bingung "oh aku tahu siapa kalian" jawab Naruto.

"hm?"

"kau adalah salah satu pemberontak di Kirigakure" menunjuk si pria "dan kau adalah perempuan gila yang mau mencelakai istriku pagi tadi" menunjuk sang wanita "aku tidak tahu apa masalah kalian tapi jika memang kalian benci pada ku maka jangan libatkan anak ku" lanjut Naruto.

"kalau begitu silahkan selamatkan anakmu kalau kau bisa" ucap sang pria sambil melempar sebuah batu kearah ruang bawah tanah dan setelah itu sebuah ledakan terjadi.

"TEMEEEEE! APA YANG BARUSAN KAU LAKUKAN HA?!" Naruto terkejut dan amarahnya sudah tak terkendali lagi.

"kau lihat? Kau melangkah sedikit saja, ruangan itu akan meledak bersama anak mu"

"cih"

"aku tau kau itu sangat kuat Uzumaki Naruto, kalau kita bertarung pun aku pasti kalah jadi jalan satu-satunya adalah dengan menculik anak mu dan menjadikannya sandera" jelas mereka "jadi? Apa kau mau kita pakai cara damai?"

"kalian-.." Naruto sangat marah dan berniat menerjang para penjahat tersebut, namun tiba-tiba saja suara Boruto terdengar memanggilnya.

"ayah... ayah... tolong Boruto ayah, Boruto takut" teriak Boruto terus mencoba memanggil-manggil sang ayah"

Naruto terkejut.

"Boruto! Apa Boruto dengar ayah? tenang ya nak, ayah pasti akan menyelamatkan Boruto, ayah janji!

"janji ya ayah! jangan bohong pada Boruto kali ini, Boruto takut" balas Boruto yang terus menangis.

Ucapan Boruto membuat hati Naruto seolah tersentak, dia ingat terakhir kali dia berjanji pada sang putra dia mengingkarinya. Naruto mengutuk dirinya sendiri.

"iya ayah janji, ayah tidak akan mengingkarinya lagi!" jawab Naruto pelan.

"kau termakan janji mu sendiri ya" ucap Kurama dalam tubuh Naruto.

Naruto tak membalasnya kali ini karena memang semuanya adalah salahnya jadi wajar jika Boruto sedikit cemas jika Naruto berbohong lagi.

"lepaskan anak ku!" ucap Naruto serius.

"aku kan sudah bilang kalau aku akan membebaskannya kalau kau-.." belum selesai si penculik itu menjawab Naruto memotongnya.

"ku bilang lepaskan anak ku!" ucap Naruto kali ini dia benar-benar emosi.

"mau apa kau?" para penculik itu terlihat ketakutan melihat tatapan Naruto.

"lepaskan anak ku!" Naruto melangkah mendeketi mereka.

"jangan macam-macam kau!"

Naruto melesat dengan cepat mencengkram leher kedua penculik itu namun, tiba-tiba mereka menghilang, ternyata itu hanya bunshin.

"bunshin kah?" ucap Naruto.

Naruto berbalik dan tiba-tiba kunai dengan racun tertancap tepat di betisnya.

"aaakhhh..." Naruto kesakitan "cih racun kah?" lanjutnya sambil mencabut kunai itu dari kakinya.

Naruto memaksakan dirinya meski rasa sakit dari racun itu terus menjalar.

"sepertinya racun itu dibuat agar kemampuan penyembuhan mu tidak melambat atau bahkan tidak bekerja" ucap Kurama.

"selain itu racun ini terus menjalar keseluruh tubuh ku-dattebayo" jawab Naruto.

"jadi begaimana sekarang?" tanya Kurama.

"aku harus masuk dan membawa Boruto keluar" jawab Naruto.

"apa kau gila? Kau sendiri melihatnya kan? Ruangan itu penuh dengan peledak"

"lalu bagaimana? Aku tidak mungkin berdiam diri saja disini, tenang saja aku punya rencana"

"terserah kau"

Naruto masuk dengan sangat hati-hati dan berusaha agar tak menyentuh kertas-kertas peledak tersebut.

.

Fyi: maap kalau nggak jelas yak hahahaha..

NEXT PART

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan karena author penulis amatiran.

Jangan lupa vote dan komen ya! Terimakasih, sampai jumpa di part selanjutnya...

MALAIKAT KECIL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang