empat

1.2K 139 24
                                    


Sejak kejadian tengah malam itu, Yunho tak hentinya memikirkan cara agar mendapat perhatian lebih dari Mingi. Maksudnya bukan perhatian sebagai Ayah dan anak menurut Yunho.

Hari ini Ibunya sedang berangkat arisan bersama teman-teman sosialitanya. Hanya ada Yunho dan Mingi dirumah. Mingi sebenarnya bekerja, namun ia menyelasaikan pekerjaannya dirumah saja.

Yunho tengah bosan didalam kamarnya. Dirinya berguling-guling tidak jelas sedari tadi. Hari ini sekolah Yunho pulang cepat. Tepatnya jam 12 siang karena guru sedang rapat untuk ujian kelas XII nanti.

"Sumpah ya bosen banget huhu" gumamnya.

Kemudian ia mengubah posisinya menjadi duduk dipinggiran ranjang.

"Hm. Daddy hari ini nggak kerja. Mending aku keruangan Daddy aja ah! Siapa tau dapet untung hehe!"

Yunho tersenyum sendiri saat membayangkan hal apa yang akan ia lakukan dengan Mingi nanti mengingat JiU sedang tak ada dirumah. Biasanya ibunya itu akan pulang sore. Jadi, seharian ini Yunho bisa bersama Mingi.

Yunho melangkahkan kakinya menuruni tangga. Sesampainya dilantai bawah, ia bisa melihat pintu kamar Ayahnya itu terbuka. Dengan langkah pelan dan wajah santainya, Yunho langsung masuk kekamar sang Ayah.

"Daddy!" Panggil Yunho.

Mingi yang sedang mengecek berkas pun menoleh kearah Yunho. Pria itu memakai kacamata kerjanya dan itu menambah kesan tampan pada diri seorang Song Mingi.

 Pria itu memakai kacamata kerjanya dan itu menambah kesan tampan pada diri seorang Song Mingi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sumpah demi apa pun ia sangat tampan. Dan itu membuat Yunho terpesona. Yunho terdiam sesaat ketika menatap Mingi. Kalau begini bagaimana Yunho tidak gugup.

"A-aku bosan, Dad. Jadi, aku kekamar Daddy aja. Aku nggak ganggu, kan?" Tanya Yunho sambil memasang wajah gugupnya.

Mingi menatap Yunho sebentar. Matanya menelisik pakaian yang dipakai oleh sang anak tiri. Entah kenapa mata Mingi tak lepas dari Yunho. Tubuh Yunho yang ramping dan tinggi semampai, kulit putih serta pili bulatnya. Matanya yang indah dan jernih. Bibir kecilnya yang semerah buah cherry.

Mingi langsung menggelengkan kepalanya untuk menjauhkan pikiran negatifnya. Sumpah demi HAHA-nya Hongjoong, Mingi itu masih straight!

"Ya. Duduk disana dan jangan ganggu Daddy lagi kerja!" Tunjuk Mingi kearah ranjang.

Yunho mengangguk semangat. Yunho kemudian duduk diranjang besar milik Mingi dan juga Ibunya tentu saja.

Setelah dirasa Yunho tenang, Mingi pun kembali melanjutkan pekerjaannya. Sesekali pria tampan itu memperbaiki kacamata kerjanya yang hampir melorot. Tentu saja itu tak lepas dari pandangan Yunho.

Yunho berpikir ibunya sangat beruntung bisa mendapatkan lelaki dewasa dan tampan seperti Mingi ini. Seandainya saja Yunho yang berada diposisi ibunya, pasti Yunho sangat bahagia memiliki Mingi.

"Daddy!" Panggil Yunho.

"Ya!" Jawab Mingi tanpa sedikit pun menoleh kearah Yunho.

Lalu Yunho turun dari ranjang tersebut kemudian berdiri dibelakang Mingi. Dengan tangan gemetar, Yunho memberanikan diri memegang kedua bahu Mingi.

Mingi terkejut ketika kedua tangan itu memegang bahunya tanpa ada niatan untuk menepisnya.

"Daddy benci sama aku?" Tanya Yunho.

Tangan Yunho mulai turun ke area leher Mingi dan memeluknya. Seketika Mingi menegang. Bukan karena pertanyaan Yunho, namun karena skinship yang Yunho lakukan padanya. Bagi Mingi ini tak seharusnya dilakukan oleh Ayah dan anak.

Dengan perasaan kesal Mingi pun melepaskan pelukan Yunho dari lehernya. Pria itu berdiri didepan Yunho dengan wajah marahnya.

"Apa yang kamu lakukan, Yunho?" Bentak Mingi.

Yunho terkejut ketika Mingi membentaknya. Sejujurnya Yunho tak suka dibentak, ia takut. Namun, Yunho berusaha menyembunyikannya.

"A-aku...aku cuma nanya, apa Daddy benci sama aku sampai-sampai Daddy nggak hirauin aku?"

"Bukan itu! Tapi apa yang kamu lakukan tadi, hah? Seenaknya kamu ngelakuin skinship kayak gitu sama Ayah kamu! Ayah udah peringatin kamu dari awal, Yunho! Ingat batasan kamu! Saya Ayah kamu bukan lelaki bajingan yang seenaknya kamu sentuh kayak tadi!"

Yunho menunduk. Yunho merasakan aura kemarahan Ayah tirinya itu. Matanya sudah berkaca-kaca. Nafasnya tersengal-sengal dan bahunya bergetar. Yunho menangis.

"Saya peringatkan kamu sekali lagi! Tolong ingat batasan kamu, Yunho!"

Yunho masih menunduk tanpa ingin melihat wajah Mingi. Yunho sudah terlanjur sakit hati. Walaupun ia salah karena memulai terlebih dulu.

"Sekarang kamu bisa keluar!"

Setelah Mingi menyuruhnya keluar, akhirnya Yunho pun keluar dari kamar tersebut.

Yunho melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Kemudian menangis sejadi-jadinya. Hatinya sangat sakit. Yunho tak pernah dibentak oleh orang tuanya dulu dan terlebih ibunya.

"Hiks...maafkan Yunnie, Mom! Seharusnya Yunnie sadar hiks kalo Ayah harusnya dianggap Ayah. Bukan hiks..pria yang Yunnie suka hiks..!"












- Tbc-









Sumpeh ya nih ff makin gaje aja😭😭

But, jgn bosen ya kalian sama ceritanya.

Janlup vomment-nya gais. Kasih kritik dan sarannya jg boleh🤗

See you soon~
Bye~



Bonus:

STEP FATHER [Mingi x Yunho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang