prolog

654 32 11
                                    

Thiti, James, dan Thana adalah tiga serangkai yang tidak bisa dipisahkan. Walaupun Thana berbeda kelas dari James dan Thiti, mereka selalu kemana-mana bertiga. Seperti pagi ini, Thiti, James dan Thana sudah berada dalam kelas James dan Thiti menunggu bel masuk berbunyi.

"Eh, bro nanti balik sekolah liat latian perdana gue bareng See Scape ya!" seru James.

"Siap, bro!" balas Thiti.

"Tapi gue mau bantuin make up dulu buat modelnya Kak Michael." balas Thana.

"Gampang lah kalau dah beres langsung aja." kata James.

"Kay."

Tinunit... tinunit...

Handphone James berbunyi.

"Hmm, pagi-pagi udah pacaran aje." kata Thiti agak sirik.

James membalas dengan kedipan mata lalu keluar kelas untuk mengangkat telepon dari bebebnya.

"Makannya cari pacar dong, Bang!" seru Thana. 'Bang' adalah panggilan khusus dari sobat-sobatnya dan orang-orang di rumah Thiti.

JLEB!

Thiti merasa ditusuk oleh kata-kata Thana. 

"Situ kayak laku aja!" balas Thiti.

"Laku dong, belum datang aja pangerannya." kata Thana sambil mengedipkan matanya iseng.

Thana lalu mengeluarkan handphonenya ngecek instagram. Thiti memandang Thana dalam-dalam. Cahaya dari jendela kelas menyinari Thana. Rambutnya yang hitam jadi terlihat hazel karena cahaya itu. Jarinya yang terus nge-scroll halaman instagram nya menjadi pemandangan yang menarik untuk Thiti di kelas yang sepi ini.

DEG... DEG...

Duh, kok jadi deg-degan sih?

[Re-Upload] A Whispered SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang