Sampai di mansion Stella berjalan dengan gontai dan dengan tatapan kosongnya. Aldebaran yang melihat Stella hanya menatap heran dan kepo.
"Dek? Ada apa?"tanya Alde.
Tak ada sautan Stella terus berjalan tanpa menatap abang-abangnya dan jg putranya. Sesampainya di kamar Stella mengunci pintu dan mengalirlah air matanya yg sedari tadi dia tahan.
"Hiks kenapa dia muncul lagi?"
Arghhh
Prangggg
Brakkk
Brukkk
Pragggg
Braghhh
Brugkkk
Barang-barang yg ada didlm kamar Stella berantakan tak terbentuk.
Sedangkan di lantai bawah yg mendengar kegaduhan dari lantai atas hanya saling pandang lalu berlomba-lomba berlari bahkan Alde yg tengah menggendong Baby Ar.
"Ak-aku hiks benci!!!!"
"Wa-jah itu ngak pasti aku salah liat dia mana mungkin ada di sini hiks ngak pasti aku salah"
Brak
"Adek buka pintunya"teriak Kevin dari luar"
"Buka pintunya princess!"
"Kamu knp sih princess?!"
"Buka atau Abang dobrak!"
"Di-dia...dia...ngak, dia ngak boleh liat anak aku, aku ngak mau dia ambil anak aku!"
"Hiks NGAK!!!!!"
Pranggg
"ADEK!!!!"
Brak
Kevin, Rian, Fahri mendobrak pintu kamar Stella hingga pintu terlepas. Dengan wajah yang panik mereka menghampiri Stella yang kini dengan keadaan kacau.
"Pergi!!! Kalian pergiiiii!!!"
"Ngak! Kamu kenapasih jadi gini?! Liat anak kamu dia juga nangis liat ibunya depresi!"
"Hiks di-dia datang bang dia datang hiks ak-aku ngak bakalan dia bawa anak aku!"ucap Stella merebut paksa Baby Ar dari gendongan Alde.
"Baby Ar cmn anak aku!"
"Ngak dia ngak boleh nemuin kamu sayang"ucap Stella sambil menatap anaknya yg juga menatapnya sambil menangis.
"Cup...cup...cupp...anak cowok ngak boleh nangis hiks, tenang sayang Buna Gpp kok"
"Kamu ngak boleh tinggalin Buna yh sayang, cuma kamu yang Buna punya"
"Bu-"
Belum selesai Stella berucap kesadarannya langsung di renggut paksa dan BOOMMM!!!! Stella jatuh pingsan dengan Baby Ar di gendongannya dan untung saja ada Alde yg langsung sigap menangkapnya.
"Vin ambil Ar"ucap Alde dan langsung menggendong Stella ke kasur setelah Kevin mengmbil baby Ar.
"Adek kenapa lagi sih?!"tanya Rian tak tega.
"Gw jg ngak tau!"balas Fahri.
"Gw rasa dia ketemu sama cowok yg hamilin dia?!"ucap Kevin.
"Sabi jadi, Krn kita liat td dia slalu bilang kalau Baby Ar itu cmn anaknya berarti besar kemungkinan dia ketemu sama itu cowok"
"Menurut gw sih gitu"
"Baby Ar gmna?"
"Udah tidur"
"Taro di box"
"Ksihan bnget kamu dek, hidup kamu menderita terus. Semoga Allah balas dengan kebahagiaan yang melimpah"
"Udah biarin mereka istirahat"
"Iyh/hmm"
***
Setelah bngun dari pingsannya Stella menghampiri box bayinya dan segera mengambil Baby Ar dan memeluknya erat.
"Buna ngak akan biarin kamu di ambil sama dia ngak akan pernah!"
"Kamu hanya anak Buna bukan anak dia! Sampai kapanpun akan seperti itu!"
"Knp bisa dia ada di sini?"
"Dia ngak ngenalin gw kan?!"
"Gw hrs sembunyi, gw ngak boleh keluar dari Mansion ini!"
Arzan masih stay dengan alam mimpinya tak merasa terganggu sedikit pun oleh ocehan Stella.
Cklek
Bunyi pintu terbuka mengalihkan atensi Stella. Orang yg masuk menatap Stella dan tersenyum.
"Kata Abang tadi kamu drop lagi? Setelah sekian lama, ada apa?!"tanya orang itu.
"Ak-aku gpp kok Pi"balas Stella seadanya.
"Beneran? Ngak mau crita gitu ke papi siapa tau papi bisa bantu?"
"Se-benarnya ak-aku ketemu sama laki-laki itu Pi! Aku takut dia ambil Arzan dari aku!"
"Aku takut dia rebut anak aku dari aku! Hiks aku takut"
"Bagaimana bisa? Dia, bagaimana sampai di sini? Apa mungkin dia mencari mu di sini? Atau dia mungkin punya pekerjaan di sini?"
"Aku ngak tau hiks tapi aku takut Pi"
"Udah tenang. Nnti papi urus, kamu jangan tinggalin Mansion ini yh?!"
"Iyh Pi"
"Nnti papi sruh mami bawain kamu makanan"
"Ngak ush Pi nnti Aku ajah yg turun ambil ke bawah"
"Yaudah"
***
Barra terpaku melihat kepergian perempuan itu. Dia dapat melihat perubahan ekspresi perempuan itu seperti Takut, kecewa, sedih, marah setelah melihat wajahnya.
Apa wajahnya semenakutkan itu? Apa ketampanannya skrng sudah mulai berkurang? Sial! Wajah itu familiar.
"Gw kaya pernah liat wajah itu tapi di mana?"
"Ah, bodo mngkin perasaan gw ajah"
"Cantik sih tp ngak tau terima kasih udh ditolong juga!"
"Dahlahh mending balik"
Barra keluar dari minimarket dan berjalan kearah mobilnya dan menuju Bandara. Dia akan pulang setelah seminggu berada di sini. Kota yang indah dan nyaman.
Sesampai di Bandara Barra langsung terbang kembali ke Jakarta tanpa merasa janggal sedikit pun.
***
TBCBelum Revisi 😻
KAMU SEDANG MEMBACA
Stella Story [END]
General FictionRepost. Enjoy guys 💗. Ig, tiktok: @taxtr_ [VOMEN, FOLLOW, AND SHARE] ❥❥❥❥❥ Ini tentang Stella... Stella yang selalu dicaci maki, dibentak, ditendang, ditampar, bahkan dilecehkan. Jika di rumah Stella diperlakukan seperti...