Malam itu Nara tidak bisa tertidur, Nara hanya terus memikirkan apa yg telah terjadi malam itu.
Nara semakin tersiksa dengan kenyataan karena semakin dia berusaha untuk tidur bayangan saat itu malah semakin jelas kembali terbayang berulang kali.Sebelumnya Nara pergi ke rumah kekasihnya berniat untuk hanya sekedar bertemu dengan Hyunjin.
Nara tidak perlu memencet bel apartemen hyunjin karena memang Hyunjin memberi kebebasan untuk Nara mengetahui pin apartemennya..
Namun seketika Nara untuk pertamakalinya menyesali kebebasannya untuk datang ke kediaman kekasihnya itu.Karena apa yg Nara lihat adalah kekasihnya saat itu sedang bersama wanita lain, dengan posisi yg sangat intim.
Hyunjin hanya mengenakan celana jeans hitamnya, sedangkan wanita itu hanya memakai pakaian dalamnya.
Dan itu pemandangan mengerikan yg Nara harus langsung lihat, karena mereka bercinta tidak di kamar melainkan di sofa ruang tamu yg berada persis di sebelah kiri pintu masuk...Nara sangat kaget, tidak percaya apa yg dia lihat,, sebenarnya Nara tau hyunjin sering bermain" dengan banyak wanita, tapi ini kali pertama dia melihat secara langsung hal gila itu...
Nara tidak dapat menahan amarah nya lagi, namun yg bisa Nara lakukan hanya berbalik pergi berlari dari tempat itu...
Namun saat Nara baru saja masuk lif dan hendak memijit tombol lantai yg akan dia tuju seorang lelaki masuk ke lif itu...
Dan lelaki itu tak lain hyunjin yg mengejarnya sembari mencengkram tangannya dan lengan satunya berusaha membetulkan pakaiannya yg belum terpakai sempurna di badannya itu..."Tunggu Nara, kau mau ke mana? "
"Diam hyunjin, lepaskan tanganmu aku ingin pulang. "
"Aku tidak mengijinkanmu pulang, sekarang, ikut aku"
Nara tidak sempat melakukan apapun, hyunjin hanya menarik kasar Nara kembali ke unit apartemennya..
Saat sudah d dalam apartemenya, wanita yg tadi bersama hyunjin baru selesai mengenakan pakaiannya lagi..."Teya, pergilah! "
Hyunjin dengan setengah berteriak menyuruh wanita yg ternyata bernama Teya itu pergi..
"Apa apaan kau hyunjin, aku tidak mau pergi.
Dan siapa wanita ini?! "Teya berkata sambil menunjuk Nara yg lengannya masih di genggam hyunjin.
"Diam kau Teya atau ku tampar kau, sudah ku bilang pergi! "
Tak hanya Teya yg kaget akan ucapan hyunjin saat itu, Nara juga sangat terkejut mendengar ucapan kejam kekasihnya, walau bukan untuknya tetap saja Nara merasa hyunjin keterlaluan sampai mengancam menampar Teya.
Namun Bila wanita itu tidak segera pergi, Nara tau Hyunjin benar-benar akan menampar wanita itu, walau dengan sangat kesal Teya keluar dari kediaman hyunjin..Setelah Teya pergi, hyunjin segera menutup pintu apartemennya,, lalu hyunjin mengerang kesal, sabil Mengacak-acak surau rambutnya dengan kasar.
"Nara kenapa kau tidak bilang dulu kau akan kesini ? "
"Apa kau bilang hyunjin? kau benar-benar gila, setelah apa yg aku lihat kau bertanya seperti itu dengan entengnya? "
"Memang kenapa?
Bila kau memberi kabar aku bisa menjemputmu, dan membatalkan janjiku dengan Teya. ""Hyunjin cukup hentikan kegilaan ini, kenapa kau tidak merasa bersalah dan apa kau benar" merasa hal seperti ini sangat ringan dan lazim!
Kau gila hyunjin, kau benar-benar tidak bermoral! "Dengan nada membentak Nara mengutarakan isi hatinya pada hyunjin.
"Nara, harusnya kau mengerti tanpa harus ku jelaskan. Aku laki-laki normal Nara, aku membutuhkan hal itu. Kau kekasihku tapi kau tau jelas aku ingin menjagamu, aku tidak ingin merusak kesucianmu makannya aku lakukan dengan wanita lain. "