Suasana cafe sore hari itu lumayan sepi. Suara gelas-gelas saling bergesekan dan alunan musik klasik disana membuat suasana didalam cafe tersebut menjadi menenangkan dan dapat membuat fokus.
Mirae dan sahabatnya, Dohee, tengah belajar bersama di sana. Besok mereka akan menghadapi ulangan harian ekonomi. Karena Mirae tidak terlalu mengerti soal ekonomi, makanya ia meminta sahabatnya untuk menemuinya di sebuah cafe yang sering anak-anak SMA Spark kunjungi untuk belajar atau sekadar nongkrong.
Suara kertas-kertas dan pensil yang menggores kertas tersebut saling saut menyaut. Dohee yang tengah fokus mencari materi di laptopnya kini menatap sebal ke arah Mirae yang seperti orang stres.
"Ya, Kim Mirae," panggil Dohee dengan suara pelan.
Mirae dengan telinganya yang disumpal Airpodsnya tidak dapat mendengar panggilan sahabatnya itu.
"Kim Mirae," ulang Dohee.
Mirae masih saja sibuk dengan aktivitasnya membolak-balikkan buku paket ekonomi yang setebal kamus bahasa Indonesia.
Ah, tidak. Itu berlebihan.
"Kim Mirae! Hey, pelan-pelan balik kertasnya!" ucap Dohee agak memperbesar suaranya.
Masih sama. Mirae tidak mendengarnya.
Ini anak dengerin musik volumenya seribu kali ya, sampai budeg gini, pikir Dohee gondok.
Dengan paksa, Dohee menarik sebelah Airpod milik Mirae hingga gadis didepannya itu kini menatap wajahnya bingung.
"Kamu kenapa, sih? Lagi fokus belajar nih, main tarik-tarik aja," omel Mirae.
Dohee menghela nafas panjang. Ia meletakkan Airpod Mirae diatas meja lalu menatap mata Mirae lembut.
"Mirae-ya, ini cafe. Pelan-pelan kalo bolak-balikin buku. Suaranya bikin orang lain keganggu. Kalau mau heboh gitu, mending tadi belajar di rumah lo aja," ujar Dohee.
Mirae tersenyum malu.
"Terlalu berisik, ya?" tanya Mirae.
Dohee mengangguk.
"Pelan-pelan. Walau lo pakai earphone, lo harus peka juga sama sekitar. Kasihan pengunjung lain mau fokus kerjain tugas mereka jadi gabisa karena lo heboh banget buka buku doang," jawab Dohee.
"Iya-iya maaf, Mirae enggak sadar," balas Mirae.
"Gak pa-pa," sahut Dohee.
"Emang lagi dengerin apa, sih? Sampai asik banget," tanya Dohee penasaran.
Senyum Mirae mengembang seketika. Ia meraih Airpodnya yang tadi Dohee letakkan diatas meja lalu menyerahkannya pada Dohee.
"Eh? Kenapa?" tanya Dohee bingung.
"Dengerin," pinta Mirae.
"Gak mau ah. Orang lagi belajar malah dengerin musik. Kan gue cuma nanya lo lagi dengerin apa, bukannya gue mau ikut dengerin juga," tolak Dohee lalu lanjut mengetik diatas laptopnya.
Tiba-tiba Mirae menutup layar laptop Dohee hingga gadis itu nyaris berteriak.
"Mirae?! Kenapa, sih?" tanya Dohee kesal.
"Dengerin dulu," ujar Mirae.
"Kenapa? Gak lihat gue lagi belajar?" tanya Dohee semakin sebal.
Wajah Mirae berubah menjadi cemberut. Ia menarik kembali tangannya yang sedari tadi mengulur.
"Yaudah, gak jadi," ujar Mirae.
Dohee memejamkan matanya dan berusaha sabar. Sahabatnya itu memang sangat menyebalkan namun lucu disaat yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔
Fanfic[COMPLETED✅] Menjadi tampan dan populer tidak menjamin hidup kalian akan bahagia. Bagaimana jika kalian berteman, bahkan bersahabat, dengan seorang perempuan super ekstrovert dan terlalu lugu? Jika kalian mengalami hal ini, mungkin kalian akan paham...