1shoot

6 0 0
                                    

Awan mendung meliputi langit Korea, seakan-akan mendukung suasana canggung nan sedih diantara Kim seokjin dengan Shein.

Mereka berdua sepasang kekasih, yang sudah menjalin hubungan selama 3 tahun.
Apa-apapun selalu sama layaknya mereka adalah takdir, 3 tahun, bukanlah waktu yang singkat untuk mereka menjalin hubungan romantis, penuh candaan dan sedikit pertengkaran.

Namun kini semuanya telah berakhir, hubungan mereka akan berakhir sepenuhnya, setelah sebelumnya seokjin menjumpai ibunya dengan mengatakan--

"Aku mencintai shein" Ucap seokjin dengan mantap dihadapan ibunya yang sedang memasak.

"Shein? Temanmu itu??" Tanya ibunya.

"Pacarku Bu, aku dan dia sudah menjalin hubungan selama 3 tahun" jawab seokjin.

"Apa?" Tanya ibunya dengan suara yang pelan.

"Ahahaha kau bercanda seokjin-ah? Bagaimana bisa??" Tanya ibunya dengan muka penuh emosi.

"Kau tau kan, kau dan dia berbeda?!!"

"BAGAIMANA BISA KAU MENJALIN HUBUNGAN SAMPAH INI DENGAN DIA KIM SEOKJIN?!!!!" Emosi ibu dari Kim seokjin sudah tak dapat dipendam lagi, ia membentak seokjin lalu memukul penggorengan dengan spatulanya, hingga seluruh masakannya tumpah kebawah bahkan mengenai kaki mereka berdua.

"Bu... Aku mencintainya, kami saling mencintai..." Lirih seokjin dengan setetes air mata menurun dari matanya.

"Kalian tidak dapat melakukan itu! Kalian tidak bisa bersama!" Ketus ibu seokjin yang tengah berjongkok membersihkan makanan yang tadi tumpah sambil berlinang air mata.

"Kami... Kami bisa Bu..." Ucap seokjin.

"KALIAN TIDAK! TUHAN KALIAN SAJA BERBEDA!! JANGAN BERHARAP LEBIH KIM SEOKJIN!!" bentak ibunya lagi sambil mengelap air matanya.

"Aku... Aku mau masuk kedalam agamanya Bu..." Ucap seokjin dengan penuh keyakinan dalam setiap katanya.

Ibunya berdiri dari jongkok nya, "kau mau melakukan itu?"

"Baiklah lakukan saja" ucap ibu seokjin, memunculkan sedikit harapan untuk seokjin.

"Lakukan saja, tapi jangan pernah kau kembali kerumah ini dengan keadaan apapun, jangan pernah menganggap ku sebagai ibumu, dan... Dan satu lagi Kim seokjin, jangan pernah kau berbicara kepadaku lagi!" Ketus ibu seokjin lalu meninggalkan seokjin yang kembali dilanda kebingungan didapur.


"Kau menyerah seokjin?" Tanya shein dengan halus, ketika seokjin selesai menceritakan semuanya, Seokjin menunduk dengan tangan yang sedari tadi mengelus lembut tangan shein.

"Shein-ah, maaf" lirih seokjin dibarengi air mata yang tak henti-hentinya mengalir.

"Kau pengecut Kim seokjin" ucap shein masih dengan suara halus.

Seokjin merasa terhenyak mendengar kata-kata itu, ia sekarang menyadari bahwa ia pengecut.

"Kau kalah di babak pertama, padahal kau pernah bilang sendiri untuk jangan pernah menyerah, ketika aku sedang berjuang mati-matian melawan ayahku yang menentang hubungan ini, kau malah seenak hati mengatakan kalau kau menyerah" ucap shein.

"Kau bukan Kim seokjin yang kukenal dulu--

Siren mengadah keatas sebentar agar air matanya tidak jatuh.

-- Kim seokjin dulu adalah sosok yang berani, bahkan berani menutup mulut bibinya yang ingin mengadu tentang hubungan ini ke orang tuanya."

"Shein-ah maaf, aku- aku tidak bisa meninggalkan ibuku"

"Aku tau, aku tidak seberharga ibumu di matamu, aku juga tidak ingin kau meninggalkan ibumu demi aku, kau tidak perlu melakukan semua itu, ketika kau masih ingin berjuang."

"Tapi sekarang aku paham, selama ini aku saja yang berjuang, capek, kamu tau??" Ucap shein membuat air mata seokjin menurun semakin banyak.

Shein melepas genggaman seokjin di tangannya, "kita selesai seokjin, jangn pernah temui aku, carilah bahagimu, aku pergi" ucap shein lalu berlari sambil mengusap air matanya meninggalkan seokjin yang lemas sambil menangis.

End

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beda Agama • 𝑘𝑠𝑗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang