[PART 3]

210 23 0
                                    

"Hahaha...Kali ini aku akan mengalahkanmu Yeji-ah" Ucap Rose melirik Yeji yang juga sedang menatapnya dengan malas, kemudian perlahan melempar bola ditangannya.

Yeji terpaksa untuk memainkan bowling sedari tadi karena paksaan dari Rose. Mungkin karena Rose terus-menerus kalah dari Yeji yang membuatnya malah merasa semakin tertantang untuk mengalahkan Yeji.

Sebenarnya kalau untuk urusan bowling, Yeji lah jagonya, dia sangat pandai dan gesit serta tepat sasaran jika sedang dalam permainan. Rose memang lemah dalam permainan bowling, tapi lain halnya dengan tenis lapangan, dialah jagonya.

"Aishh! Suara Yeonjun yang kesakitan akibat terkena lemparan bola di kepalanya.

"Fokuslah jika ingin kau kulatih" Ucap Jaehyun sambil berjalan mendekati Yeonjun.

Hal itu membuat Jungkook yang sedang beristirahat sambil menyaksikan mereka terkekeh.

Mereka bertiga memang sedang berlatih basket tadi, tetapi karena Yeonjun ingin menguji kemampuannya terlebih dahulu, Jungkook pun menyuruh Jaehyun untuk membantu Yeonjun karena dia ingin beristirahat sebentar. Alasan utamanya sih, karena Jungkook sangat malas untuk berhadapan dengan si bocah yang keras kepala seperti Yeonjun.

Di sisi lain seorang wanita sedang sibuk sendiri. Dengan menggunakan hand wrap ditangannya, berulangkali si wanita itu bergulat dengan samsak yang ada didepannya dengan penuh emosional. Air bening tak henti-hentinya keluar dari kulitnya, serta napas yang tersenggal-senggal. Entah apa yang dipikirkannya saat ini.

"Mau main denganku?" Ucap Jungkook dengan menunjukan smirk nya.

"Pergilah. Jangan ganggu aku!" Ucap Lisa yang masih terus fokus bergelut dengan samsak tanpa memperdulikan kehadiran Jungkook disampingnya.

"Ayolah, kalau kau menang aku akan memberikanmu hadiah"

Mendengar itu Lisa memberhentikan kegiatannya dan menoleh ke arah Jungkook. Lisa memicingkan matanya kepada Jungkook, dan Jungkook tau maksud gadis itu.

"Kau mencurigaiku?" Ucap Jungkook dengan kekehan.

"Tapi bagaimana jika kau yang menang?"

Jungkook terdiam sekejap mendengar pertanyaan yang dilontarkan gadis itu. Dia pun berjalan menuju ring dengan berucap "kau akan tahu jika itu terjadi" ucapnya dengan senyuman yang sulit diartikan.

"Dasar keparat!" Umpat Lisa.

Saat ini semua anggota dari Misdaadbrekers sedang berolahraga guna memperkuat daya tahan tubuh mereka. Hal ini sudah dilakukan setiap hari, menjadi kebiasaan dari mereka. Apalagi mereka akan berangkat ke New York sesuai dengan rencana mereka beberapa hari yang lalu.

Jangan heran kalau di mansion mereka terdapat ring, lapangan basket, bahkan tempat untuk bermain bowling sekalipun. Karena mansion ini memiliki luas yang sangat besar, lengkap dengan tempat untuk olahraga, tempat senjata, latihan menembak, garasi yang besar, kolam renang, lapangan untuk bermain tenis, dan masih banyak lagi hal-hal mewah yang ada di mansion ini. Walaupun mereka sangat jarang untuk menginap di tempat itu, tapi mereka terus mengunjunginya untuk berolahraga dan juga latihan disana.

Sesayang itu pemerintah terhadap Misdaadbrekers, hingga memberikan mansion besar nan mewah hanya untuk mereka yang jumlahnya cuma berenam orang. Ya bagaimana tidak, mereka bertaruh nyawa untuk negara walaupun cara yang mereka pakai itu memang terlihat salah. Lebih tepatnya pemerintah menghargai usaha mereka dengan memberikan semua yang mereka butuhkan tanpa kekurangan sedikit pun. Sungguh kehidupan yang mereka jalani sangatlah indah.

~

New York, AS.

Mobil terparkir di depan kantor yang begitu besar, dengan segera orang-orang yang memakai setelan jas itu berdiri berjajar seperti sedang mau menyambut kedatangan orang terhormat. Supir yang terlihat seperti bodyguard lantaran memakai alat untuk berkomunikasi di salah satu telinganya yang bergegas membuka kan pintu mobil untuk seseorang.

MISDAADBREKERS || LIZKOOK (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang