Wew, chapter ini sampai 1900+ kata :v
Kusaranin kalian bacanya pas lagi santai~
Semoga kalian menikmatinya!
.
.
Enjoy~
.
.
-Chuu!
Serangan beruntun dari si banteng telah merusak sebagian tempat didalam gelembung mereka. Bam berusaha menyerang balik namun kemampuannya untuk mengumpulkan shinsu dengan cepat masih rendah.
Berapa kali pun dia mengumpulkan shinsu, banteng akan menghentikannya dengan memberi serangan pada mereka.
"Tunggu-"
Rachel yang mengira Molang akan melompat turun ternyata malah melompat ke Bam dan menyelimutinya dengan dirinya.
"Molang?" Bam menatap tak percaya, dia ada didalam Molang tapi dia bisa bernafas biasa dan bahkan kecepatan shinsu berkumpul jauh lebih cepat. Dia tersenyum lalu kembali fokus pada banteng.
Tak menyadari bahwa ada yang merasa tak senang dengan apa yang terjadi padanya.
Banteng menyerang dan mengganggu keseimbangannya, Bam berhasil mempertahankan posisinya dengan bantuan Molang.
Tapi saat terakhir, banteng menggunakan ekornya untuk menyerang lapisan pelindung yang dibuat Molang.
-Chuu!
Ekor slime itu bediri, begitu juga dengan telinga kucingnya, ia mendesis kearah banteng dan banteng yang merasakan aura intimidasi mulai mundur. Tapi karena perintah mutlak yang diberi oleh Lo Po Bia Ren, ia tak bisa menentang perintahnya dan kembali menyerang.
Tak peduli seberapa takut dirinya pada slime itu, perintah telah tertanam dikepalanya.
Bam sekali lagi mengumpulkan shinsu sekuat tenaga, Molang ikut membantunya dengan memberi sedikit bagian tubuhnya yang terbuat dari shinsu juga.
Cahaya keemasan muncul dari shinsu yang dikumpulkan oleh Bam dan kini dihadapan Bam sudah terbuka lebar mulut si banteng.
Bam dengan sengaja tidak mengelak dan membiarkan dirinya ditelan oleh banteng itu.
Tapi belum selesai. dari dalam mulut banteng itu, cahaya keemasan keluar dan bersinar cerah. Kekuatan dari dalam itu berhasil menghancurkan si banteng dan menjatuhkan Bam.
-Chu! Chuu!
Molang menyelimuti tubuh Bam dengan dirinya sampai ia mendarat lembut di Rachel. Molang mengeluarkan Bam dan melihat dengan cemas diatas dada pemuda itu.
-Chuu...
Terlihat kecemasan dimata bulat manis itu, Bam terengah-engah lalu tersenyum sebaik yang ia bisa. Ia lalu menepuk jelly itu.
"Aku baik-baik...saja Molang."
Bam lalu berdiri dengan berpegangan pada sanggaan dan melihat kearah cahaya terang. Itu adalah mulutnya. Dan begitu mereka masuk mereka akan lulus dari ujian ini.
"Aku sudah bilang, kan?" Bam menoleh pada Rachel. "Aku- tidak, kita akan menaiki menara bersama, lalu menemukan 'bintang' kita." Bam kembali melihat cahaya keemasan terang itu.
"Diatas menara, kita akan melihat langit dan bintang bersama." Sambungnya lagi. Molang bergerak-gerak riang dipangkuan Rachel.
Bam tertawa kecil lalu mengulurkan tangannya pada Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen God - Tower of God x Male reader
ActionTerbangun di antah berantah. (Name) kebingungan karena tidak mendapat ingatannya di kehidupan kali ini. "Tunggu- aku dimana? kau siapa? aku siapa?!?!? Kali ini (Name) memasuki dunia fantasy... mendaki menara untuk mencari kembali ingatannya. mencar...