47.Ponakan lahir

152 10 7
                                    

"bi, bisa bantuin Kezia ga" tanya Kezia, kini dia sedang duduk di ruang keluarga.

"Iya bantu apa Zia?" Tanya bibi.

"Anu bi mau apa ya tadi? Zia lupa" sahut Kezia.

"Zia kebiasaan ya selalu lupa, mungkin bisa diinget lagi. Mau makan ya?" Tanya bibi.

Kezia menggeleng "Bukan bi, oh iya tolong ambilin laptop di kamar aku"

"Ohh iya tungguin ya, bibi ambil" sahut bibi yang mendapat anggukan dari Kezia.

"Ah pengen pipis lagi" Kezia sebenarnya sudah malas berangkat, dia terpaksa berangkat karena mau buang air kecil.

Saat ditoilet perutnya tiba-tiba sakit, Kezia mengira ini hanya sakit biasa namun entah mengapa sakunya semakin parah dan berkepanjangan.

"BIBI ADUH SAKIT BI, PERUT ZIA SAKITTTT!" teriak kezia.

Bibi yang baru turun buru-buru lari menghampiri Kezia.

"Ya ampun nak kamu kenapa? Ah itu air ketubannya udah pecah, kamu mau lahiran!!" Sahut bibi.

Bibi menelepon jisung, memberitahu jika Kezia mau lahiran perutnya sudah sangat sakit.

"Ayo kesini dulu, sebentar lagi aji nya datang. Bisa tahan sedikit sakitnya? Masih parah ya?"

Kezia mengangguk "Sakit banget bi, jadi gini ya rasanya mau lahiran?" Kezia meringis.

"Tahan ya nak, aduh Bibi ikutan deg degan" sahut bibi.

Kezia mengatur napasnya "Bi kok kak jisung nya lamaaaaaa, aduh sakitttt"

Tak lama dari situ datanglah jisung dia buru-buru masuk ke dalam rumah menghampiri sang istri lalu membawa Kezia perlahan ke dalam mobil.

"Bi siapin perlengkapannya ya ntar dianter sama pak Ujang" ujar jisung.

"Iya nak, hati-hati bawa mobilnya" saut bibi.

Jisung mengangguk, dia masuk kedalam mobil lalu menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.

Kezia dibawa ke ruang bersalin, saat sudah berada disana Kezia disuruh mengatur napasnya.

"Atur napas nya Bu, ini sudah pembukaan empat." Ujar dokter tersebut.

Kezia masih mengatur napasnya, jisung masih setia menemani Kezia disampingnya. Dia juga sudah menelepon orangtua nya juga orangtua Kezia.

Tinggal menunggu berberapa menit lagi untuk kelahiran anak pertama mereka.

***********

Kenzo sedang dihadapkan ulangan harian kimia. Sebenarnya dia sudah selesai tapi mengulurkan waktu untuk mengumpulkan ulangannya.

"Kumpul sana ngapain di tunda-tunda" tanya Gisel.

"Suka-suka gue dong" sahut Kenzo.

"Ck, bagi gue nomor sepuluh" pinta Gisel.

Kenzo menyerahkan kertas ulangannya dengan santai ke arah Gisel.

"Noh salin aja semuanya buruan ntar habis lagi waktunya" sahut Kenzo.

"Thanks" ujar Gisel.

Kenzo diam-diam membuka hapenya, awalnya dia mengechat ratu. Seketika dia juga kaget karena ratu cepat membalasnya.

Ratuku❤️
Udah selesai ulangannya?
Gak dimarahin apa main hape di kelas

Dangerous Rose ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang