Pagi menjelang.
Setelah JungWon mandi dan akan bersiap-siap berangkat sekolah, kini ia baru menyadari jika seluruh tubuhnya dipenuh dengan bercak merah kebiruan. Bercak itu terlihat seperti bekas gigitan, memenuhi area leher dan bagian-bagian sensitifnya.
Ia sontak terkejut dan segera memakai pakaiannya, kemudian keluar dan berniat untuk bertanya langsung pada sang kakak mengenai hal itu.
Sesampainya di ruang tamu, JungWon melihat Jay tengah duduk di sofa bersama dengan Sunoo.
Tanpa melirik sedikit pun atau bahkan peduli dengan keberadaan Sunoo, JungWon menghampiri Jay. "Hyung.. a-aku ingin bertanya sesuatu.. bisakah ikut sebentar dengan ku?" Bisik JungWon.
Jay hanya melirik singkat pada JungWon dan berkata, "ingin bicara kenapa harus pindah? Bicarakan di sini" tegasnya.
JungWon menggigit bibirnya dan mengepalkan kedua tangannya. "Aku tidak bisa hyung.. tolong.."
Jay di buat penasaran oleh tingkah aneh adiknya, jadi dia mau tidak mau mengikuti.
JungWon membawa Jay ke depan kamarnya, ia menarik napas dalam sebelum mengeluarkan suaranya.
"Hyung.. um, ini..." ia ragu, dan tidak tau harus memulainya dari mana. Karena ini sungguh memalukan.
Jay menatap datar yang lebih muda, ia merasa sedikit tidak sabar "cepat katakan"
JungWon berjengit dan dengan cepat membuka kerah pakaiannya, menampilkan kulit putih bercorak. Ia memejamkan mata karena malu seraya berkata, "i-ini.. mereka, maksud ku apa wanita itu yang melakukannya?"
Jay hampir tertawa mengakak karenanya. Dengan susah payah ia harus menggigit mulut bagian dalamnya agar tidak menimbulkan suarasedikit pun.
Adiknya ini terlalu polos.
Dari luar Jay tanpa ekspresi mendengus, "kau mau tau yang sebenarnya terjadi?"
JungWon membuka matanya dan menatap Jay dengan takut-takut. Ia ingin tau, tapi di sisi lain ia juga tidak mau tau.
Tertawa hambar, Jay melanjutkan "akan ku beritau setelah pulang nanti" tuntasnya.
Setelahnya Jay langsung pergi begitu saja meninggalkan JungWon yang di penuhi tanda tanya.
.
Sudah siap untuk pergi ke sekolah. JungWon berniat untuk tidak lagi mengungkit hal menyakitkan yang pernah terjadi padanya dan mencoba untuk hidup dengan identitas baru di rumah, yaitu sebagai adik angkat Jay.
Dia mulai bisa membiasakan diri dengan kehadiran Sunoo, dan tidak terlalu memikirkan apa yang keduanya lakukan. Setelah sarapan, JungWon segera bangkit dan akan berangkat menuju halte.
Namun, tiba-tiba saja rasa mual dan pusing kembali menyerang. JungWon sering merasakan kedua hal itu, pernah sekali ia mengeluarkan isi perutnya tapi hanya air yang dapat keluar.
Dia juga menjadi sedikit sensitif terhadap bau. Sudah dua hari ini ia rasakan gejala aneh, dan kini ia kembali meminum obat biasa dengan harapan dapat mengurangi sakit kepala dan mualnya.
Setelah selesai meminum obatnya, ia langsung bergegas, dia tak boleh telat karena sudah dua hari pertamanya di sekolah baru JungWon tidak masuk tanpa kabar alias Alpha.
Jay yang melihat JungWon tidak terpengaruh lagi oleh keberadaan Sunoo di buat jengkel karenanya. "Kau pergi, pekerjaan mu selesai aku tak butuh lagi" ucapan itu dari Jay, di tujukan pada Sunoo yang duduk tepat di sampingnya.
Sunoo mengerucutkan bibirnya, dia merasa tidak rela meninggalkan kehidupan mewah ini. Terlebih, selama tinggal di sini Sunoo menjadi tertarik pada Jay yang menurutnya tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge of Jay [JayWon]
Fiksi PenggemarJay hidup kembali. Apa yang sebenarnya terjadi? Ia masih ingat, sebelumnya dia mati karena seseorang menembaknya tepat di jantung, dan samar-samar Jay melihat pelakunya. Ia adalah JungWon, adik kesayangannya. Tapi mengapa? Kenapa JungWon tega sekal...