Chapter 22

78 8 0
                                    

"cepat atau lambat semuanya akan hilang"
~Joshua Vallen

•EVANESCENT•



"Eva, lo ada masalah? Kenapa dari kemaren lo diem-diem mulu?"

"Sariawan kali" celetuk Zidan yang kebetulan lewat koridor.

Hal itu membuat Alice menatapnya tajam bagaikan silet. Respon Zidan hanya memberikan cengiran khas pria imut itu.

"Va, jawab kita dong! Kita buat salah ya sama Lo?"

Eva melirik ketiga sahabatnya tanpa berniat menjawab apapun pertanyaan dari sahabatnya.

"Eva, mau lo apasih?! Kita udah berusaha sabar ya, lo gausah ngelunjak deh!" Bentak Orzie yang tidak tahan dengan tingkah kekanakan Eva.

Lalu gadis berambut sebahu itu berhenti dan fokus menatap ketiga temannya. "Jadi? Lo mau apa? Mau jauhin gue? Iya?"

Orzie membulatkan matanya. Ia tak menyangka Eva bisa berkata sedemikian. Ia belum pernah mendengar Eva berkata seperti itu.

"Va—"

"Lo bertiga benci kan gue cuekin? Yaudah, kalo gue gausah temenan lagi sama gue! Selesai" lalu gadis itu kembali berjalan.

Namun tangannya dicekal oleh Alice. Alice menatap Eva lekat. "lo kenapa? Bisa bicarain baik-baik kan? Kota sahabat, susah senang bareng-bareng"

Eva menghempaskan tangan Alice kasar. "sorry, tapi gue muak sahabatan sama fake friends kayak kalian!" Lalu dengan cepat ia pergi dari koridor meninggalkan ketiga temannya yang masih heran.

Eva kenapa?

•EVANESCENT•

Ting!

Merogoh saku celana dan meraih benda tipis yang bergetar tadi. Siapa yang berani mengganggu waktu membacanya?

Dilihatnya ternyata notice dari pacarnya. Eh, mantannya (?)

Sagaa

Sagaa
Temui aku dirooftop skrg

Mendengus pelan lalu memasukkan kembali handphonenya. Berdiri dan menutup buku lalu keluar dari perpustakaan.
















"Kamu kenapa cuekin aku?"

Eva mengernyit, "bukannya lo yang nyuekin gue?"

Rahang Saga mengeras. "kamu kenapa nyolot gitu?"

"Gue gak nyolot" balas Eva dingin.

Saga memejamkan matanya sejenak. "kenapa kamu selalu hindari aku? Kita masih pacaran ya, jangan anggap kalo kita itu putus!"

Eva mendelik, "kan lo yang mutusin gue, kenapa malah bilang gini sekarang?"

"Gue gak pernah bilang kita putus! Gue bilang 'kita break sebentar!' bukan putus!"

Gadis dengan rambut sebahu itu menatap kearah lain lalu mengangguk paham. "kenapa?"

Pertanyaan Eva ambigu. Kata 'kenapa' bisa memiliki arti yang banyak kan? Hal itu membuat lelaki dihadapannya bingung.

"Kenapa apanya?" Tanya Saga ragu.

•EVANESCENT✓•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang