Jin - Irene

4.9K 33 0
                                    

Jin, primadona sekolah sedang berjalan disekitar koridor. Seluruh mata memandang ke arahnya tanpa ada yang berpaling.

"Dia tampan sekali"
"Apa dia manusia?"
"Tinggi dan parasnya idealku sekali!"

Begitulah bisik-bisik yang ia dengar selalu. Lelaki itu melangkah menuju parkiran dan segera masuk menuju mobil.

Tinunittt tinunittt
"Kau sudah pulang?" Tanya lelaki itu melalui telfon.
"Baru saja"

"Aku akan segera kesana baby"
"Cepatlah"

Itu Irene. Sahabat sekaligus kekasihnya. Entah sejak kapan mereka menjadi kekasih, bisa dibilang friend with benefit.

Brakk!
Suara pintu tertutup bersamaan dengan masuknya wanita itu.

Mereka tinggal bersama di apartemen, jadi bebas mau melakukan apa.

"Kau lelah?" Tanya Jin melirik Irene.
"Tidak juga"
"Aku mau ini" dengan tangan masih menyetir, lelaki itu menyingkap rok Irene dan merabanya hingga paha dalam.

"Heh! Masih dijalan shhh"
"Pengennnn" rengek Jin dengan wajah imutnya. Tapi tangan lelaki itu menggerayangi tubuh Irene.

"Ahhh! Tidak bisakah kau tunggu sampai tiba?!" Kesal Irene. Dia kalau sudah horny tidak tau tempat.

"Ayo sambil nyetir .." jari Seokjin menerobos masuk ke vagina wanita itu.

Irene berusaha menahan desahannya. Kalau dia mendesah, seokjin akan merasa menang.

"Ayolahhh" jari panjang itu masuk sempurna ke lubang wanita tersebut.
"Seokjin diam akhhhh shhh"

Clok clokkk clokkk

Senyum lelaki itu tersungging. Jari Seokjin semakin cepat mengocok vagina Irene yang mulai becek.

"Ahhh jiinnn eunggg stoppp! Nanti ajhhh ahh"

Wanita itu berusaha melepas tangan Seokjin, tapi dia terlalu lemas karena mulai merasa nikmat.

Clok clok clok

Seokjin menambah satu jari lagi dan mengeluar masukkannya dengan tempo cepat. Irene menjerit keras.

Ia merasakan sesuatu akan keluar.

"Ahhhh ah ahhh seokjin ahhh aku mau akhhh jin!"

Zebbb

Lelaki itu mencabut tangannya membuat Irene benar-benar ingin mencekik lelaki itu sekarang juga.

"Kau menyiksaku!" Dengus Irene masih dengan sisa nafsunya yang tertahan.

Seokjin membuka resleting celananya dan mengeluarkan junior besar yang tegang berdiri.

"Kau tak mau ini?" Ucap seokjin menggoda sambil mata fokus ke depan.
"Bayangkan dia masuk ahhh pasti sangat nikmat" tambah Seokjin lagi.

"Shit!" Irene segera membuka celana dalamnya dan berpindah duduk dipangkuan lelaki itu menghadapnya.

Jlebbbbb!!

"Ahhhh so big" lenguh wanita itu begitu mainannya masuk sempurna.

Irene bergerak naik turun dengan perlahan. Kepalanya ia dangaknya merasakan nikmat yang lebih dari sekedar jari.

"Fuckk irene euhhh!"

Plokk plok plok plok

Irene meremas pundak Seokjin sambil terus bergoyang. Lelaki itu tidak fokus menyetir hingga melewati sebuah lubang di jalan.

Jedakkk!!

"Akhhhhh!!" Irene membelalakkan matanya terkejut.

Seokjin meremas pantat sintal Irene sambil menjilat lehernya sensual. Sedangkan wanita itu masih sibuk menggenjot lubangnya dengan cepat.

"Ahhh ahh fuck jin!! Eunggghh ah ahhh aku mau keluar ahh ahhh!!!" Desak Irene semakin kuat bergerak. Matanya terpejam sudah siap menerima klimaksnya.

Plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok

"Ahhhhhh eummmhgg akhhh Seokjin ahhhhhhh!!!!!!"

Irene menjerit sambil membusungkan dadanya membentur seokjin. Tubuhnya bergetar kejang merembeskan cairannya pada penyatuan mereka.

"Hahhh jin" Irene mendesah lega memeluk leher lelaki yang masih asik menyetir itu.

Sampai di basement apartemen, Seokjin menggendong irene masih dengan posisi penyatuan mereka yang menyatu.

Dengan jaketnya, Seokjin menutupi pinggul Irene dari belakang.

"Jangan gerak kalau gamau aku gempur di lift" ucapnya pada Irene yang sejak tadi memejamkan mata.
"Hm"

Tiba di apartemen, lelaki itu langsung membawanya ke kamar dan mulai bergerak lagi.

"Ya!!! Ahhhh ahhhh jin!!! Akhh"

Irene spontan berteriak karena lelaki itu yang menggerakkan juniornya mendadak.

Tubuhnya ditidurkan di atas kasur. Seokjin menahan kedua tangan Irene di atas kepala dengan satu tangan. Sedangkan tangan yang satu ia pakai meremas keras gundukan Irene.

Bibir mereka menyatu. Desahan Irene tertahan bibir tebal yang melahapnya.

Plokk plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok

Eumphhhtt eumphhhh

Irene tidak bisa melawan, tangannya ditahan. Paha wanita itu terbuka lebar.

Seokjin terus menusuknya dengan cepat. Peluh mereka berdua mengalir dari pelipis masing-masing.

"Ahhhhh reneeee!! Aku keluarrr!!! Akhhhhh!!!"

Plokk plok plok plok plok plok plok

"Aaaaaa jinnnn ahhhhh fasterrr ahhhh"

"IM CUMMM BABY IM CUMMMM!!"

CROOOOOOTTTTT!!!

"AKHHHHHHH!!!"

CROTTTTTTTT CROT CROT

Seokjin menekan pinggulnya mengabiskan semen spermanya hingga tuntas. Nafas Irene menggebu. Dadanya naik turun tak beraturan.

"Hahh!! Satu ronde lagi."

Lelaki itu menggendong Irene dan menusuknya lagi seperti di basement tadi.

Plokk plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok

"Akhhhhhh seokjin ahhhh yeahhhh!!"

Lelaki itu menggerakkan pinggulnya dengan tempo cepat.

Terlihat urat leher seokjin yang menonjol membuat Irene semakin horny. Ia remas lengan lelaki itu dan membiarkan dirinya tersentak tanpa henti.

"Fuck Irene ahhh your pussy baby!! Ahhhh ahhh bangsat banget eungghhhh rhhrrrrrr"

Kecepatan pinggul Seokjin meningkat. Dapat ia rasakan benda itu mengeras dibawah sana.

"Jinnn ahhhh sesek banget awwww!!"

Plok plok plok plok plok

"Aaaaaaaaa!!" Wanita itu menjerit keras. Seokjin hilang akal. Lelaki itu mendorong penisnya sangat amat cepat.

"Gue crott Rene!! Gue crott!!!!!!"

Plok plok plok plok plok plok plok plok plok

AAAAHHHHHHHHH

CROTTTTTTTT
CROTTTTTTTT
CROTTTTTTTT

Suara berat Seokjin mengaungi ruangan. Irene langsung memeluknya lemas akibat kelelahan.

Lelaki itu membawa Irene ke kasur. Menidurkannya lalu ikut tidur di samping wanita itu.

Irene memiringkan badannya, namun Seokjin tiba-tiba menaikkan satu kaki Irene dan menusuknya dengan paksa.

"Ahhhhhh!!"

Plokk plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok

"Jinnnn!! K-kau mau membunuhku?!!"

BTS NAENA ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang