"Bila boleh memilih aku tak mau melakukan ini semua"
Dibawah sinar bulan yang sangat terang terlihat dua insan manusia yang tak saling sapa dan memunculkan hawa yang begitu mencekap sedingin kutub utara. Entah apa yang sedang di pikir kan oleh kedua manusia ini. Hingga suara bariton seorang Pria mencoba untuk memulai obrolan.
"ehem...." dehem Anrez untuk mecoba mencairkan suana dan mencoba untuk mengajak Tiara berbicara dengan lembut" ehem... lo tadi udah denger kan apa yang di bicarakan dan dimaksut oleh kakek Ardi?" lanjut Anrez mencoba berbicara dengan sesantai mungkin meskipun di dalam hatinya ia sangat ingin menghabisi siapa saja yang mengajak ribut. Karena ia memiliki impian menikah dengan wanita yang ia cintai bukan dengan perjodohan gila yang dilakukan oleh kakeknya. yah meskipun tak ada ruginya menikah dengan Tiara toh Tiara juga terlihat begitu Cantik.
"lo nggak liat gue punya telinga, ya gue denger lah" jawab Tiara dengan nada sedikit keras dan ia sama sekali tak mau menatap lawan bicaranya.
"oh gue kira lo nggak denger"jawab Anrez dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"udah lah nggak usah basa basi, gue mau lo nolak ini semua!!"kata Tiara dengan nada yang begitu tegas dan penuh tekanan.
"lo aja kan bisa,kenapa harus gue?, Punya mulutkan buat Nolak?!" ucap Anrez tak terima kenapa harus dia yang menolak kenapa tidak wanita itu sendiri yang menolaknya kan bisa.
"lo aja, gue nggak mau ngecewain mami" kata Tiara dengan nada yang lirih seakan-akan ia takut mengecewakan almarhum neneknya yang begitu ia sayang'i.
"udah lah nggak usah saling lempar-lemparan toh sekeras apapun lo dan gue buat nolak ini semua percuma, nggak akan di setujui juga" kata Anrez mengakhir'i ombrolan ini yang tak ada titik terangnya.
"Lah lo ngomong kek gitu gampang anjir, lah gue, gue masih mau kuliah, nyanyi mau main nggak mau nikah dulu geblek, mana gue masih muda lagi" kata Tiara dengan nada yanh jengkel dengan apa yang di ucapkan pria di sampingnya yang tidak tahu asalnya dari mana dan seenaknya buiang seperti itu.
"Lah gimana sih lo,.lo aja nggak mau kan ngecewain nenek lo? sama gue juga nggak bisa ngecewain kakek gue, jadi intinya impas, lo sama gue nggak mau ngecewain orang yang spesial bagi kita bukan"kata Anrez menjelaskan kepada wanita di sebelahnya yang begitu keras kepala.
Tiara pun mencoba untuk mencerna perkataan yang barusan di ucapkan oleh Anrez dan mencoba untuk mencati garis tengahnya. Begitupun sebaliknya Anrez pun juga memikirkan hal yang sama bila akhir dari takdirnya mengharuskan bersama dengan seseorang yang sama sekali tak dikenalnya. Akankah ia hiduo bahagia?. Apakan semua akan baik-baik saja?.
"Oke kalo seperti itu gue akan menyetujui ini semua demi nenek gue, tapi asal lo tau, lo jangan ikut campur urusan gue. Jangan ngatur gue, biarain gue deket dengan siapapun yang pengen gue deketin dan jangan sentuh gue." Kata Tiara yang memikirkan dengan baik semoga keputusan yang ia ambil memang yang terbaik meskipun ia harus menghancurkan separuh hatinya.
"Ehem.... Oke gue setuju dan satu permintaan gue. Bila kita di depan orang-orang terdekat kita, lo harus menunjukkan bahwa kita bahagia dengan keputusan ini terutama di depan bokap dan nyokap lo terlebih lagi kakek Ardi" Kata Anrez, Anrez tak minta apapun dari Tiara ia hanya meminta agar terlihat baik-baik saja di depan orang-orang yang memang ia sayang.
"Oke" kata Tiara menyetujui apa yang di katakan Anrez menurutnya itu bukan hal yang sulit hanya cukup memasang topeng di depan orang-orang tertentu. Di balik kata OKE tiara sebenarnta di hati kecilnya meronta-ronta menginginkan ini tak akan pernah terjadi. Mana ada di dunia ini yang menjadikan sebuah pernikahan yang sakral hanya sebuah permainan, tak ada bukan?. Itulah yang saat ini di pikirkan oleh Tiara dan Anrez. Dimana mereka tak saling mengetahui satu sama lain. Terbesit sebuah ide di benak Tiara sebuah peryaratan yang harus di lakukan Anrez dan berapa jangka waktu mereka untuk menyandang status suami istri. Sebelum Tiara ingin mengatakannya Anrez pun telah memberi pernyataan yang membuat Tiara tertelan dan berpikiran bahwa ia akan selalu terikat dengan mausia yang tak jelas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memilih Aku (TIREZ)
FanfictionMenceritakan sebuah kisah perjodohan konyol oleh sepasang sahabat yang tak bisa bersatu. Anrez Tiar Adelio, yang terpaksa memenuhi janji yang telah si buat oleh kakeknya. "Aku beruntung bisa memilikimu, tapi dia lebih beruntung bisa mengambil semua...