Bagian Kelima 🔞

8.4K 528 8
                                    

Donghyuck melirik jam tangan, lima menit lagi istirahat makan siang. Dia alihkan mata ke arah meja Mark yang berjarak dua meja di sebelahnya, melihat pemuda itu fokus pada layar komputer. Donghyuck bergelut dengan pikiran sendiri untuk mengajak Mark makan siang atau tidak.

Jika iya, pasti akan terlihat aneh walaupun sebelumnya dia dan Mark sempat dekat. Donghyuck menjauh dan mulai memberi penolakan pada Mark setelah sadar sifat pemuda itu yang terlalu banyak bicara dan pemaksa.

Ia menarik nafas dalam-dalam, meyakinkan diri untuk meminta Mark pergi makan siang bersama. Saat donghyuck sudah berdiri, seorang laki-laki yang duduk di sebelah Mark memutar kursi ke arah pemuda itu.

"Mark, ayo makan siang."

Ajakannya diangguki oleh Mark, lalu berdiri setelah menutup aplikasi yang terbuka di layar komputer. Dia menoleh pada Donghyuck, "Hyuck, mau ikut?"

Donghyuck tersentak di tempat, dia langsung mengangguk. Baru saja hendak pergi, tapi dia ingat mungkin tidak bisa menanyai tentang Renjun jika mereka makan siang dengan orang lain. Selanjutnya dia menggeleng, "nggak dulu deh, Mark. Lanjut aja."

Mark sempat heran, tapi dia segera mengangguk maklum. "Oke. Jangan sampai ga makan."

Donghyuck tersenyum, dia kembali duduk. Gagal sudah rencananya.

Donghyuck sedang duduk di lantai marmer dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Donghyuck sedang duduk di lantai marmer dingin. Tangannya memegang batang junior Renjun yang masih terkulai lemas. Ia pejamkan mata seiring benda itu masuk ke dalam mulutnya.

Renjun menggeram pelan ketika permurkaan penisnya menyentuh rongga hangat nan lembab milik Donghyuck. Begitu memanjakan dan nikmat. Tangannya mengusap sayang surai kecokelatan Donghyuck, memberi kode bahwa kini yang lebih muda boleh bergerak.

Donghyuck mulai menggerakan kepala. Membuat kejantanan Renjun keluar masuk dari mulutnya. Tangan yang menganggur dia gerakan untuk mengusap paha bagian bawah sang dominan, perlahan ke arah selangkangan untuk menggoda.

Renjun melenguh, memuji-muji Donghyuck kemudian. Membuat yang dipuji meremang diikuti detak jantung yang makin terpacu. Dia tetap fokus mengeluar masukkan kejantanan Renjun di mulutnya, sesekali menghisap untuk memancing pre cum dominannya keluar.

"Sluurrpp mmhhh..."

Donghyuck semakin gencar mengkulum batang kejantanan Renjun, apa lagi mendengar desahan frustasi yang terdengar seksi dari pemuda yang sedang duduk.

Tangan Renjun menekan kepala Donghyuck, putihnya sudah semakin dekat. Dia gerakkan pinggul dengan tidak sabaran, membuat submisif di bawah sana tersedak.

 Dia gerakkan pinggul dengan tidak sabaran, membuat submisif di bawah sana tersedak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUNGA TIDUR [renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang