Selamat membaca. ❣️🍁
*******
"Gue mau kita pacaran," ungkap Azriel. Nada dan tatapannya serius. Bila sontak membulatkan kedua matanya.
"Lo ngomong apa?" tanya Bila memastikan pendengarannya tidak salah.
"Gue mau kita pacaran." Azriel menekan ucapannya. Raut wajahnya berubah menjadi kesal.
"Lo nolak gue jadi temen lo, tapi lo mau kita pacaran?" Bila menatap Azriel dengan tatapan tidak percaya.
"Kenapa? Lo gak mau?" Azriel bertanya dua pertanyaan sekaligus. Nadanya sedikit meninggi.
Bila menatap pria dihadapannya dengan tatapan malas. "Jawabannya udah jelas. Gue gak mau pacaran sama lo." Nadanya bahkan menegaskan.
"Kenapa?" tanya Azriel penasaran kenapa darinya ditolak oleh gadis pertama yang dia ajak berpacaran.
Bila berdecak. Dia pun berucap, "Gue cuman mau kita temenan, cuman teman. Bukan pacaran. Kenapa lo tiba-tiba ngomong gitu?" Bila kembali menegaskan, dia juga bertanya dengan nada tidak santai.
"Tapi gue mau kita pacaran, bukan cuma teman," balas Azriel tidak mau kalah.
"Kenapa?" tanya Bila dengan kedua mata yang menyipit. Azriel diam, dia bingung harus menjawab apa.
Tidak lama kemudian, senyum menggoda terlihat jelas dibibir Bila. Gadis itu bahkan melangkah lebih dekat ke arah pria yang mundur hingga batas tembok. Jarak mereka sekitar tiga puluh cm. Bila membisik, "Jangan-jangan, lo suka sama gue, ya?" Azriel sontak membulatkan kedua matanya. Pria itu mendorong tubuh Bila agar sedikit lebih jauh darinya.
"Ngaco! Lo ngomong apa sih?!" Azriel sedikit meninggikan suaranya. Dia menatap Bila yang tertawa kecil.
"Gue cuman bercanda. Kenapa sikap lo kayak tebakan gue bener?" Bila kembali menggoda, membuat Azriel menatapnya dengan tatapan tajam.
"Tutup mulut lo!" tegas Azriel. Bila mengangguk-anggukan kepalanya seraya menahan tawanya. Melihat ekspresi terkejut Azriel, membuat Bila ingin tertawa kencang. Sangat lucu.
"Iya atau enggak?" tanya Azriel memperjelas.
"Iya."
Azriel menghela nafas lega. Satu detik kemudian, dia kembali berucap,
"Enggak."
Pria itu menggeram kesal.
"Jawab yang jelas!" tegur Azriel membuat Bila berdecak.
"Gue lagi mikir. Lo diem aja deh, biar keputusan gue bener!" Ucapannya dibalas deheman oleh Azriel. Suasana hening sekitar lima menit. Posisi mereka duduk di kursi tempat Bila ditolak oleh Azriel tadi. Sekolah sedikit sepi, hanya terdengar suara pantulan bola dari lapangan.
"Kalo gue jadi pacar lo, lo mau lakuin apa ke gue?" tanya Bila menatap Azriel yang langsung menatapnya dengan tatapan santai.
"Ngelakuin apa yang lo mau," balas Azriel tanpa berfikir lama.
"Lo serius mau pacaran sama gue? Atas dasar apa?" Bila bertanya dua pertanyaan sekaligus.
"Mau," jawab Azriel masih menatap Bila dengan tatapan yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
What Happened? (TAMAT)
Teen Fiction**** Bagaimana rasanya dijauhi oleh semua murid secara tiba-tiba? Nabila hanya merasa bingung sekaligus ingin tau alasan mereka melakukan itu. Jika hanya beberapa orang, ia memaklumi, mungkin orang itu tengah mempunyai masalah. Namun, ini semua muri...