Dusk

1.1K 119 94
                                    

Lembutnya sinar cahaya mentari  dengan hangat memeluk menyapa bumi di pagi hari.

Suara cicit berbagai jenis burung yang berterbangan bebas melayang di sekitaran wilayah perbukitan terdengar bak sebuah lantunan melodi nan menenangkan jiwa.

Namun, suasana yang begitu indah nan damai itu sangatlah berbanding terbalik dengan keadaan yang kini terjadi di dapur sebuah mansion mewah yang nampak bagai medan pertempuran.

Dimana pemandangan dari percikan tepung yang tercecer menyebar di atas lantai, peralatan masak yang tergeletak berhamburan kesana kemari disertai bau gosong yang kian semakin semerbak menyengat tercium oleh indra .

"Uhuk uhuk yaa, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya pria tampan bernama Haitani Ran itu yang kian berjalan mendekat kearah dapur

"Ohayoooo Ran" ucap seorang gadis cantik dengan noda tepung yang merata bak sebuah bedak di wajahnya.

"Astaga, (name) chan kau uhuk uhuk" ucap Ran dengan terbatuk karena tak tahan menghirup asap gosong dari makanan itu lalu segera mematikan kompor di dapur.

"Ya, kok di matiin kan aku masaknya belum selesai" protes (name)

"Yaa, (name) chan dengar, hal semacam ini sudah tidak dapat di sebut sebagai sebuah kegiatan memasak" ucap Ran

"Haaah?" Ucap (name) dengan cengo

"Tapi ini semua di sebut sebagai suatu kegiatan yang dengan nama membakar dapur dengan gaya mengerti" sambung Ran

"iish.. Ran mah gitu, aku kan lagi usaha" ucap (name) tak terima

"Ya ya aku tahu, usaha membakar dapur kan" ucap Ran dengan nyengir mengejek gadis di hadapanya itu

"Hidoiyo Ran" rengek (name) dengan menggembungkan kedua sisi pipinya kesal

"Tch, ahahahahah.. gomen ne gomen" ucap Ran dengan memeluk tubuh gadis cantik itu

"Yurusanai yo" jawab (name) dengan ketus di sela pelukan sambil memberikan sebuah pukulan pela di dada Ran

"ehehehe.. aah, bagaimana kalau aku membantu mu membuat menu sarapan sebagai ganti dari permintaan maaf ku, deal"  Ucap Ran sambil mengulurkan sebelah tangannya pada (name) untuk berjabat tangan

"Hmmmmm... ok deal" jawab (name) dengan membalas jabat tangan Ran

"Eiiits, tapi cium dulu dong" ucap Ran sambil mendekatkan sebelah pipinya pada wajah gadis itu

"iihhh, dasar om om pedo " jawab (name) dengan memberikan sebuah cubitan pada perut pria tampan di hadapannya itu

"Aaww.. sakit sayang" bisik Ran tepat di telinga (name)

"Kyaaa, Raaan" ucap (name) dengan menggeplak pelan lengan pria itu

"Ahahaha.. ya sudah ayo kita mulai" ucap Ran

"So, aahh what do you honey?" Sambung Ran dengan memakai sebuah celmek pada tubuh atletisnya dan memegang sebuah penggorengan di sebelah tangannya.

"Ahahahaha... so, hmmm" ucap (name) dengan ekspresi berfikir untuk beberapa saat lalu dengan menyeringai ia berjalan menghampiri pria tampan di hadapannya itu

"Make me some pancakes, Daddy" sambung (name) dengan berbisik di telinga Ran

"Say please, baby" ucap Ran

"Please, Daddy" jawab (name) dengan nada penuh menggoda

"EAhahahaha.. your voice is so f*cking insane (name)" ucap Ran

"i know it" jawab (name) dengan memainkan ujung rambut panjanya

"Yaaa, kenapa tidak sekalian kau tambah dengan suara desahan mu biar makin seru aku menonton nya" celetuk seseorang

ASSASSIN  [Sanzu Haruchiyo X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang