💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮
POV Author
Sehabis mendengar permintaan Manda, Alvin langsung bergegas menemui Bara di Firma hukumnya. Emosinya sudah tidak bisa tertahankan, ia tau di masa lalu perbuatannya tidak bisa dimaafkan tetapi permasalahan mereka berdua ini jangan sampai melibatkan adiknya yang sudah terlalu banyak merasakan sakit. Kemarin, ketika adiknya meminta untuk bertemu awalnya Alvin kira sudah dimaafkan tetapi ia salah dugaan, niat menemui hanya ingin menjadikan sebagai wali nikah. Alvin tidak habis pikir adiknya akan menikah dengan musuhnya, ia sangat mengenal adiknya dan tidak mungkin menyukai laki - laki yang memiliki tabiat seperti Bara. Ia pikir pasti Bara mengancam Manda untuk mau menikah dengannya.
"BARA! KELUAR GAK LU! PENGECUT BIADAB! KELUAR BARA!" teriak Alvin sambil mengumpat dengan emosi yang sudah tidak bisa untuk ditahan.
Pak Wawan dkk yang mendengar keributan langsung mencari sumber suara. Mereka langsung mengusir dan menyeret Alvin untuk keluar dari Firma hukum, bisa - bisanya mereka kecolongan dengan masuknya orang luar yang sialnya malahan menimbulkan keributan. Alvin tidak diam saja, ia tetap berteriak memanggil Bara untuk keluar menemuinya. Situasi ini sudah menjadi tontonan para Pengacara yang tidak bisa berbuat apapun karena mereka semua mengetahui ketidakakuran diantara Bara dan Alvin yang sudah sangat terkenal di dunia hukum.
"ANJING! KELUAR GAK LU! BARA! GAK USAH SEMBUNYI LU LAKI KELUAR TEMUIN GUA." teriak Alvin yang masih dipegangi oleh Pak Wawan dkk agar ia mau keluar dari tempat ini.
"Ada apa ribut - ribut disini?" tanya Bara.
"Lepas! maksud lu apa ha? lu kalau ada masalah sama gua jangan bawa - bawa adek gua. Mau bunuh gua nih silahkan tapi jangan pernah lu sekali - kali nyentuh adek gua. Batalin gak pernikahan gila itu!" jelas Alvin sambil berjalan mendekati Bara.
Bara hanya tersenyum mengejek "Alvin Ultaya, Pengacara yang terkenal tapi berpikiran sempit. Tuduhan tanpa bukti itu dinamakan fitnah. Menurut pasal 311 ayat 1 KUHP, Barangsiapa melakukan kejahatan menista atau menista dengan tulisan, dalam hal ia diizinkan untuk membuktikan tuduhannya itu, jika ia tidak dapat membuktikan dan jika tuduhan itu dilakukannya sedang diketahuinya tidak benar, dihukum karena salah memfitnah dengan hukum penjara selama-lamanya empat tahun. Sepertinya Anda sudah sangat paham dengan pasal tersebut." jelas Bara yang merasa menang di situasi ini.
"GAK USAH BAWA - BAWA PASAL NJING!" umpat Alvin.
"Bro, calm please haha. Oh iya, adek lu lumayan yah..." Bara berhenti berbicara lalu berjalan mendekati Alvin dan melanjutkan "Lumayan enak buat digunain." bisik Bara tepat di telinga Alvin.
"Brug"
Mendengar penuturan tidak senonoh yang diucapkan Bara, Alvin sudah tidak tahan untuk menonjok Bara. Alvin memberikan beberapa pukulan keras di muka Bara. Bara tidak melawan karena di situasi ini pasti terlihat oleh CCTV dan banyak saksi hingga kejadian ini bisa untuk dibawa ke pengadilan atas pasal penganiayaan, Bara sangat cerdas untuk memanfaatkan situasi.
Alvin langsung dipegangi dan diusir paksa untuk keluar dari Firma Hukum ini. Sebelum keluar ia mengucapkan "BAJINGAN! JANGAN PERNAH LU SENTUH ADEK GUA!" teriak umpatan Alvin.
Bara meringis lalu tersenyum penuh arti dan mengusap bekas tonjokan Alvin "Gua bakal bales rasa sakit yang gua rasain dahulu sampai sekarang. Darah bakal dibales dengan darah. Tunggu waktunya Alvin Ultaya!" ujar Bara sambil melihat Alvin yang diseret keluar secara paksa oleh Pak Wawan dkk.
Alvin tidak tinggal diam setelah menemui dan memberikan beberapa tonjokan kepada Bara, sekarang ia menemui Om nya untuk meminta bantuan. Bukannya membantu, Om nya malahan mendukung Bara untuk menikahi Manda. Dengan menikahi Manda otomatis itu akan mempermudah ia ketika terjebak dalam masalah yang berhubungan dengan hukum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Atap Beda Pendapat
Aktuelle Literatur"Bagaimana kalau kita menikah?" "Menikah? sepertinya lu salah minum obat Pak Pengacara gadungan!" "Saya serius, hari ini kita ke KUA." "KUA? bangun woy siapa yang mau nikah sama lu!" "Saya punya kuasa, kamu pasti akan menikah dengan saya. Camkan it...