Pindah

10 1 0
                                    

Tina hanya diam membisu saat melihat lelaki di sebelahnya yang baru kemarin sah menjadi suaminya.

Hari ini Tina dan Adimas berencana untuk kembali ke Bandung karna Masa cuti Adimas akan segera berakhir.

"Hati-hati nduk, nurut sama suamimu sekarang kamu miliknya sepenuhnya"Sri ayu berpesan pada Tina dengan mata berkaca-kaca.

"Tolong jaga Tina baik-baik nak Adimas jangan sekali kali kamu menyakiti dia,jika kamu sudah tidak bisa menggenggamnya lagi jangan pernah membuatnya menangis pulangkan saja Tina pada bapak"Pesan Burhan kepada Adimas yang di balas dengan anggukan.

"Yasudah pak buk Adimas sama Tina pamit, nanti kalo ada waktu kita pasti sering main ke sini"Adimas dan Tina menyalami Burhan dan Sri ayu lalu segera berangkat.

Sudah 30 menit lamanya Adimas dan Tina terdiam dalam keheningan, hingga Adimas melihat wajah Tina seperti sedang memendam sesuatu.

"kenapa ada yang mau kamu tanyain?"Tanya Adimas

"Engga hehe"Tina cengengesan

"Rasanya cukup canggung walaupun kita udah nikah"Timpal Adimas

"Tapi gapapa saya juga wajar kita baru kenal beberapa hari udah di suruh nikah aja"Adimas berusaha mencairkan suasana.

Tina tak banyak merespon ia hanya sesekali tersenyum.

"Kamu laper?"Tanya Adimas

"Engga adim eh apa yah"Tina gugup

" Panggil mas aja saya manggil kamu adek"Lurus Adimas

"Eh iya mas"Tina hanya tersenyum

"Kita mampir dulu ke minimarket buat beli cemilan di jalan takutnya nanti kamu laper"Kata Adimas

"Emangnya masih jauh mas?"Tanya Tina

"Hmm lumayan"Timpal Adimas

Setelah sampai di minimarket Adimas turun dari mobil sedangkan Tina sibuk memainkan ponselnya.

"Eh kenapa banyak banget?"Tina terkejut saat melihat Adimas kembali ke mobil dengan menenteng dua kantong plastik besar yang berisi cemilan.

"Sekalian stock di rumah"Jawab Adimas lalu meletakkan semua cemilan di kursi belakang.

Adimas pun kembali melanjutkan perjalanan mereka.Setelah berkendara dari Jawa barat ke Bandung kota akhirnya mobil merekapun sama di depan sebuah rumah yang sudah di siapkan sendari Adimas belum menikah.

"Ini kuncinya dek,buka aja kamu duluan masuk biar mas yang urus koper sama cemilan"Perintah Adimas

"Iya mas"Tina mengambil kunci yang di berikan Adimas lalu berjalan masuk.

Saat masuk Tina berjalan melihat-lihat rumah yang cukup besar untuk mereka tempati berdua itu di tambah rumah itu memiliki tingkatan ke dua.

"Kamar kita nanti atas dek"Adimas tiba-tiba muncul di belakang Tina.

"Biar nanti kalo udah punya anak ga terlalu menggangu waktu malam"Tambah Adimas dengan senyuman mesumnya.

"Ha?"Tina pura-pura tak mendengar.

"Ha ho ha ho,mending kamu mandi terus istirahat nanti kita pergi beli beberapa perabotan yang belum lengkap"Timpal Adimas

Tina menggaruk kepalanya yang tak gatal lalu segera pergi mandi

   *      *       *

      Saat ini Tina dan Adimas sedang berada di sebuah pasar swalayan yang lumayan besar,mereka tampak seperti kakak dan adik karna perbedaan tinggi Tina yang cukup kontras dengan Adimas

Guru itu suamiku!   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang