Langsung percepatan aja ya🗿
*****
"SAH!"
"SAH!!"ucap semua orang yang berada di sana.
Dan, hari ini pun tiba, dimana Arsen dan Chika resmi menjadi suami istri.
Terlihat Chika yang membalas senyuman kepada para tamu undangan. Chika menoleh ke arah Arsen, pria itu memasang wajah datarnya. Membuat Chika berfikir, apakah Arsen tidak mau pernikahan ini terjadi?
***
Chika dan Arsen memasuki kamar mereka. Arsen langsung menjatuhkan dirinya di kasur miliknya, ralat, miliknya dan Chika.
"Mandi dulu Arsen"ujar Chika.
"Kamu duluan"gumam Arsen. Memejamkan matanya.
Chika melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah lima belas menit, Chika keluar dari kamar mandi itu, dan sudah mengenakan piyama nya.
Chika berjalan ke arah Arsen, terlihat pria itu telah tertidur pulas.
"Arsen, bangun, mandi sana"ucapnya sambil menepuk pipi Arsen.
Arsen membuka matanya, terlihat Chika yang tengah tersenyum ke arahnya.
"Udah selesai mandi?"tanya Arsen dengan suara seraknya.
Chika mengangguk"udah, mandi sana"perintah Chika.
Arsen pun membangkitkan tubuhnya berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya sendiri.
Tak lama, Arsen keluar dari kamar mandi itu, mengenakan celana pendek hitam, dan kaos tanpa lengan.
Ia berjalan menuju kasurnya, terlihat Chika yang sudah terbaring di atas ranjang, memejamkan matanya. Mungkin dia sudah tertidur.
Arsen membaringkan tubuhnya di samping Chika, ia menatap wajah polos Chika saat tertidur.
"Cantik"gumamnya.
Arsen menyingkirkan uraian rambut yang menutupi wajah Chika, ia mengusap lembut pipi chubby milik Chika.
"Selamat tidur"ucapnya mengecup kening Chika. Lalu ia memejamkan matanya, menyusul Chika ke alam mimpi.
***
"Mau kemana?"tanya Arsen, melihat Chika yang sudah rapi dengan pakaiannya.
"Mau main sama temen"jelas Chika.
"Aku antar"pinta Arsen yang dibalas anggukan oleh chika.
Tak berapa lama, Arsen keluar dari kamar, ia mengenakan pakaian kaos putih lengan pendek, membuat otot tangan Arsen sendiri terlihat. Dan ia juga mengenakan celana pendek berwarna hitam.
"Yuk"ajak Arsen.
Chika memperhatikan Arsen dari ujung kaki hingga ujung rambutnya.
"Kenapa?"tanya Arsen.
"Kamu pakai gini aja?"ucap Chika yang di balas anggukan oleh Arsen.
"Iya, kenapa? Ada yang salah?"gumam Arsen.
"Enggak, kamu keren kayak gitu"ujar Chika menggandeng lengan suaminya itu.
***
Arsen, ia hanya mendengarkan celotehan teman teman Chika, sungguh ia saat ini sangat benar benar bosan. Malah temen temennya Chika kayak emak emak lagi, ngegosip tetangga mulu.
"Chik, kasian tuh lakik lu, kagak bisa ikut ngegosip"ujar Eli sambil terkekeh.
Chika menoleh ke arah Arsen, terlihat pria itu nampak lesu, seperti tidak ada gairah untuk hidup.
"Bosen?"tanya Chika yang di balas anggukan kecil oleh Arsen.
"Mau pulang?"tanya Chika lagi.
"Emang udah selesai ngegosip nya?"ujar Arsen.
Chika terkekeh."udah, kalau mau pulang ayo"ajak Chika.
"Guys, gw pulang duluan ya, kasian bayi gede gw udah capek"kata Chika di balas kekehan oleh Eli dan Dey.
"Ya udah, sana lu pulang, jangan lupa buat keponakan buat gw"kata Eli.
"Iya, kapan kapan"ucap Chika, langsung menggandeng lengan Arsen untuk keluar dari restoran itu.
***
"Chika, kamu dimana!!"teriak Arsen. Pasalnya ia tadi tidur siang berasa istrinya itu, tapi sekarang Chika malah ga ada di sampingnya.
Arsen beranjak dari tempat tidurnya. Ia turun ke lantai bawah, terlihat Chika yang sedang memasak di dapur.
Arsen menghampiri Chika, memeluknya dari belakang. Hal itu membuat Chika kaget dengan perlakuan Arsen.
Arsen menaruh kepalanya di tengkuk leher chika, ia makin mempererat pelukannya, membuat Chika ke susahan dalam memasak.
"Arsen, lepas dulu, aku lagi masak"lirih Chika, berusaha melepaskan tangan Arsen yang melingkar di pinggangnya.
"Ga mau"
"Arsen..!"
"Aaaa! Ga mau Chika!"rengek Arsen.
Chika merasa aneh ke Arsen, yang tiba tiba menjadi manja kepadanya.
"Nanti aja pelukannya ya"bujuk chika.
Arsen melepaskan pelukannya, ia berjalan menuju ruang tv sambil memanyunkan bibirnya. Chika merasa gemas melihat suaminya itu, ia baru tau sisi lain dari Arsen.
***
Selesai makan malam, Chika dan Arsen duduk di ruang tv menonton drama Korea kesukaannya Chika.
Arsen menjadi paha Chika sebagai bantalnya, ia mengarahkan wajahnya ke arah perut Chika, sesekali ia mendusel di perut datar istrinya.
Chika tak masal akan hal itu, toh dia juga sudah sah menjadi istrinya Arsen, terserah pria itu mau lakukan apapun kepada dirinya.
"Chika aku ngantuk"gumam Arsen mendusel di perut Chika.
"Mau tidur di kamar?"tanya Chika mengelus kepala Arsen.
"Hm"sahut Arsen.
"Ya udah yuk ke kamar"ucap Chika, Arsen pun membangkitkan kepalanya dari paha Chika.
Ia berjalan membuntuti Chika sampai masuk ke dalam kamar.
"Sini"ucap Chika menepuk kasur yang berada di sampingnya.
Arsen pun naik ke atas kasur, ia membaringkan tubuhnya, lalu memeluk Chika dengan erat.
Chika tersenyum tipis melihat Arsen yang sangat manja kepadanya hari ini. Chika mengelus kepala Arsen, agar pria itu segera tertidur.
Dan tak membutuhkan waktu yang lama, Arsen pun tertidur pulas. Chika mengelus pipi suaminya itu, lalu ia mencium pipi Arsen.
"Selamat tidur suami aku"
Aaahhh! Ga kerasa bentar lagi cerita ini mau tamat :)
Jangan lupa follow ya🙂
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Pilot Tampan Ku (Chikara)
Roman pour Adolescents[Completed] "jangan menunggu ku pulang, jika suatu hari nanti aku tak kembali, jangan mencari ku, jangan juga menagisi ku, cukup kau kirimkan doa kepada ku, itu sudah lebih dari cukup"--Arsen. "jangan membuat ku khawatir tentang keadaan mu, cepat l...