"kau pergi sendirian? Kenapa tidak menungguku?" Jungkook berbicara pada jieun, tapi tatapannya tertuju pada mobil yang baru saja di tumpangi jieun. Bahkan setelah jieun keluar, mobil itu tak kunjung pergi. Tentu saja, itu membuat Jungkook begitu curiga
"Aku hanya pergi ke makam eomma" jieun melenggang pergi tak begitu sadar jika mobil yoongi masih ada di depan rumahnya
"Sendirian?"
"Dengan temanku" jieun tak mungkin berbohong dalam kondisi Jungkook yang melihat dengan jelas ia keluar dari mobil tadi
" Siapa?" Jieun menatap Jungkook. Jungkook selalu saja seperti ini kepadanya. Terlalu protektif berlebihan hingga membuatnya sedikit kesal
"Hyera" jieun menjawab asal dan berlalu pergi untuk membersihkan tubuhnya dan juga untuk menghindari pertanyaan pertanyaan Jungkook
Di dalam, jieun menyalakan shower dengan keras. Menangis dalam diam di bawah guyuran shower yang membasahinya. Kenapa semuanya begitu mempermainkannya. Apa karena ia terlalu bahagia hingga Tuhan lagi lagi mengambil kebahagian darinya.
Di luar Jungkook mengetuk pintu dengan sangat keras. Hanya harapan jieun, ketukan yang Jungkook berikan adalah bagian dari rasa khawatir Jungkook. Tapi yang terjadi adalah, Jungkook hanya ingin pamit untuk pergi
Pergi dan lagi lagi pergi
"Jieun, aku harus pergi lagi. Kau tak apa kan ku tinggal sebentar?"
Jieun mematikan shower yang menguyur tubuhnya sebentar. Menenangkan dirinya sebelum menjawab pertanyaan Jungkook
"Aku tak apa. Pergilah"
"Baiklah. Telpon aku jika kau butuh apapun"
Jieun tak menjawab. Selama ini, mereka jarang berinteraksi. Entah apa yang dilakukan Jungkook hingga dirinya selalu sibuk dan mengabaikan keberadaannya. Tak hanya itu, Bahkan sering kali panggilan telponnya tak di jawab sama sekali oleh Jungkook. Sadar jika kata kata Jungkook hanya untuk berbasa basi.
******
Jieun menjadi bodoh karena terus menunggu hari dimana ia bertemu yoongi lagi. Kata kata kakak tirinya itu membuat tanda tanya begitu besar bagi dirinya. Dan sialnya, ia tak bisa menemukan min yoongi sama sekali. Seperti benar benar menghilang, Pria itu sama sekali Tak muncul atau menemuinya sekalipun seperti yang terakhir kali dikatakannya
" Kau benar benar cantik" Jieun tersenyum kecil mendengar pujian Jungkook. Kini mereka berada di mobil hendak pergi ke suatu tempat
Jungkook hanya mengatakan ia harus menemaninya bertemu dengan klien kerjanya. Tak merasa keberatan sama sekali, jieun menuruti keinginan Jungkook
Segala hal yang di perlukan jieun sudah Jungkook siapkan termasuk pakaian yang akan di kenakannya. Entah jieun yang terlalu sensitif atau Jungkook yang tidak peka, hubungan mereka berjalan seperti biasanya
Tak ada pertengkaran atau kata maaf yang keluar dari mulut keduanya. Entah Jungkook yang terlalu menyepelekan masalah ini atau jieun yang terlalu berlebihan hingga Permasalahan mereka hilang begitu saja bagai angin lalu yang berhembus menghilang tanpa jejak
"Ah ya, aku lupa memberitahu mu tentang ini. Aku sudah mengosongkan jadwalku untuk Minggu ini. Bagaimana jika kita pergi sebentar untuk mendaftar pernikahan kita dan cheek up kandungan mu? Aku sangat penasaran kapan aku bisa melihat anak laki laki kita" Jungkook mengelus perut jieun. Senyum di wajah jieun hilang. Jungkook bahkan sudah mengatakan bayi mereka laki laki jadi bagaimana jika Jungkook mengetahui kebenaran jika anak mereka perempuan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me? [Jeon Jungkook - Lee Jieun ]
FanficHarta adalah segalanya bukan?maka Jungkook akan mendapatkan segalanya dan mempertahankannya dengan cara apapun Memiliki anak tanpa sebuah status pernikahan. Tentu saja mencari wanita yang bisa ia pinjami rahimnya tak bisa ia dapatkan dengan mudah Ta...