48.Mendekati kelulusan

84 9 0
                                    

"Pa ratu mau bicara soal tadi" ujar ratu.

Malam ini juga ratu akan membicarakan pada ayahnya. Diwaktu santai saat sang ayah sedang menonton televisi ini kesempatan nya untuk berbicara.

"Iya ngomong aja ratu" sahut papa nya.

"Begini pa, soal omongan papa tadi. Ratu m-mau nolak, ratu gak bisa kuliah di luar negeri." Ujar ratu wajahnya menunduk.

Sang ayah mengubah posisi duduknya menjadi menghadap anaknya.

"Kenapa? Apa alasannya?" Tanya papa ratu.

"Pertama aku gak bisa jauh-jauh dari papa, aku takut papa kenapa-kenapa disini sendirian. Aku gak mau hal buruk terjadi sama papa, aku mau terus sama papa sampai akhir nanti. Kedua aku gak ada kemauan sama sekali untuk kuliah diluar negeri, aku gak selera, maunya disini aja." Sahut ratu.

"Bukan karena Kenzo kan? Kamu juga gak bisa jauh dari dia kan?" Papa ratu menyipitkan matanya.

"I-iya pa, aku juga gak bisa jauh dari dia salah satunya. Maaf kali ini aku harus nolak permintaan papa, aku minta maaf" ujar ratu.

Papa ratu mengusap bahu ratu "Gak usah minta maaf, kamu gak salah. Tapi papa juga harus minta maaf sama kamu papa gak bisa nurutin penolakan kamu. Papa bisa ikut kamu untuk tinggal diluar negeri jika kamu gak bisa jauh dari papa. Kamu akan kuliah di Korea Selatan, kebetulan proyek baru papa ada disana jadi kan bisa sekalian"

Deg!

Jantung ratu rasanya mau copot mendengar penuturan papa nya. Ternyata papa ratu begitu gigih dengan pendiriannya, dia tidak bisa menuruti penolakan ratu. Justru malah tetap memaksa ratu untuk kuliah diluar negeri.

"T-tapi pa_______"

"Kamu tidur ya jangan banyak alasan lagi, tidur yang nyenyak besok sekolah. Sebentar lagi ada ujian kamu harus mempersiapkan itu, papa harus liat kamu mendapat nilai tertinggi" ujar papa nya.

"I-iya pa" ratu berdiri dia kembali masuk ke kamarnya.

Ratu menangis dalam diam, dia memeluk gulingnya lalu menahan tangisnya agar tidak bersuara walaupun air matanya sudah deras mengalir.

"Kenzo maafkan aku, dugaan aku salah. Aku harus pergi meninggalkan kamu" batinnya perih.

Semalaman ratu tidak bisa tidur sampai pagi, matanya bengkak dan memerah. Saat Kenzo bertanya dia bilang matanya digigit semut padahal dia berbohong. Sampai sekarang ratu belum berbicara pada Kenzo mengenai soal semalam.

Ratu baru saja kelar sekolah, dia memesan taksi online lalu kembali pulang kerumahnya.

Ratu
Sayang maaf aku gak bisa nyusul, aku ada tugas yang harus dikumpulkan nanti malam.

Ratu sudah mengabari Kenzo, walaupun belum ada balasan yang penting dia sudah mengabari. Ratu mematikan daya hapenya agar tidak ada yang menganggu. Dirinya hanya mau tenang, ratu tidak ada tugas sedikitpun. Sekolah tidak memberi tugas pada kelas tiga karena tiga hari lagi akan ada ujian nasional. Yang dibutuhkan hanyalah belajar lebih giat.

Ratu mengganti bajunya, dia ingin pergi menenangkan otaknya yang sudah penuh dengan segala pemikiran. Soal belajar tidak perlu dia khawatirkan karena ratu tipikal orang yang cepat menghapal.

Ratu membawa mobilnya, dia ingin pergi ke pantai sore ini sambil menikmati sunset seorang diri. Sebenarnya dia ingin sekali mengajak Kenzo tapi otaknya berkata tidak.

 Sebenarnya dia ingin sekali mengajak Kenzo tapi otaknya berkata tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dangerous Rose ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang