Mput Hamil

5 0 0
                                    

Pagi itu seperti biasa, kamar keempat bestai itu selalu dihiasi dengan bra yang bertebaran diatas kasur hingga kebawah. Warna merah punya Desi sesuai dengan karakternya yang seksi dan dewasa, warna hijau punya Bona sigendut pencinta alam dengan motto hidup go green, warna ungu punya Mput, tidak janda, tetapi menyukai pria tua kaya raya, dan terakhir warna pink punya Siti, sifatnya feminim tampaknya normal, ia ingin menjadi wanita bar-bar tetapi merasa berdosa memasuki bar.

Jam sudah menunjukkan pukul 10, Bona yang pertama kali melek matanya, ia langsung membuka jendela agar matahari pagi menjelang siang itu menampar bestainya, sontak ia tersenyum melihat pemandangan kaktus-kaktusnya yang berjejeran diatas pinggiran jendela, "Selamat pagi Alam.."

Cahaya matahari terlalu menyilaukan membuat ketiga bestai itu akhirnya terbangun, "BH gua mana!" Ucap Desi sambil menggaruk rambutnya.
"Tuh dibawah kasur.." Jawab Bona

Mput ia tersenyum melihat teman setempat tidurnya, Siti. Mereka harus berbagi tempat tidur, karna ukuran satu kasur tidak cukup untuk keempat Bestai.
"Mput mandi duluan boleh?"
Siti melirik dengan senyum "Sekalian test ya.."

Semua mata kini mengarah ke Mput, tadi malam keempat Bestai itu menyarankan Mput agar membeli Test Pack, sahabatnya itu sudah 1 bulan tidak mens. Desi mengambil BH miliknya dan plastik yang berisi test pack dibawah kasur, "Nih put, cobain.."

Di kamar mandi..

Cemas, terukir jelas diwajah Mput saat ia melihat dirinya didepan cermin, jika ia beneran hamil, masa kuliahnya akan sangat sulit dilalui, orangtua dikampung pasti akan sangat terluka dengan keadaan itu, dengan menghirup nafas panjang Mput akhirnya mencoba test pack tersebut.
.
.
.
"Mput.. hamil guys" Ucap Mput sambil melintir bawah bajunya.

Bona, Desi, dan Siti hanya terdiam membisu kebingungan dengan keadaan ini, "Sperma siapa Mput?" Plak! Bona menempeleng kepala Siti yang slalu ngebut ngomong tampa mikir.

"Sperma nano-nano lah, celup sana sini, yakan Mput!" Gerutu Desi yang sebenarnya panik dengan keadaan sahabatnya itu.

"Yakin Mput Hamil?" Bona melirik test pack yang bergaris dua merah itu dari tangan Mput, lalu melirik Siti dan Desi sambil mengangguk mengisyaratkan bahwa hal itu benar.

Mereka, selama dua jam, hanya berdiam diri dikamar, dan kini jam sudah menunjukkan jam 12 siang.
"Cari makan yuk.." ucap Desi
"Ga cari bapaknya?" Tunjuk Siti ke arah perut Mput.
"Mau cari dimana, Mput aja bingung sperma siapa.." Gerutu Desi lagi sambil memakai sweater miliknya, ia membuka pintu kamar dan keluar.
"Mput.. Sperma siapa sih? Terakhir kapan?" Bona memegang tangan Mput untuk membuatnya tenang.

"Engga tahu.. setiap minggu itu dua kali, sama 5 orang."

"Anjing Mput! 5 orang! Open BO enggak, tempat wisata lu!" Ucap Bona
"Pacar Mput kan 5, Bima senin, Ilham rabu, Dion Kamis, Risky Jumat, Bambang Sabtu.."
"Minggu libur ya.." Lirik Siti
"Iya kan weekend, tutup lubang."

Bona mengelus dadanya, ia tidak tahan mendengar kebodohan bestainya itu.

PRAK!!!!
Tiba-tiba Desi menendang pintu kamar dengan keras, betapa terkejutnya ketiga bestai itu melihat Desi didepan pintu kamar memegang kerah baju Bima yang terlihat kusut dan berantakan.

"Mas bima.. kenapaa."  Ucap Mput kasihan melihat pacarnya itu tertekan.
"Sperma ni orang bukan!" Tegas Desi ke arah Mput.
"Bu..bukan gue! Orang sama Mput ga pernah masuk! Cuma spong doang!" Rintih bima ketakutan dikelilingi oleh keempat Bestai itu.

"Iya bukan mas bima.."
"Terus siapa Mput! Ayodah kita ke Teknik temuin semua pacarlu minta tanggungjawab!" Bona mengelus dada Desi yang sudah sangat tidak dapat mengendalikan amarahnya. Siti mengabadikan momen tersebut dihandphonenya, bukan untuk diviralkan, karna belum saatnya mereka membutuhkan uang.

"Save dulu videonya, ntar kalau endors turun, baru kita up." Kedip Siti ke para Bestainya.
"Anjing!" Ketus bona.

"Sumpah gua ga pernah sama Mput begituaaan, ampe masuk ga pernah, ampe crot cuma dimulut doang, Yakan mput, mas bima ga boongkan." Melas Bima melirik Mput.
"Iya mungkin ini anaknya a' Yanto.."
"Yanto?" Ungkap semua orang diruangan itu..
"Iya hari minggu sama a'Yanto.."
"Lah tadi katanya minggu libur." Ucap Siti
"Mputnya libur, yang kerja a'Yanto.."
"Kan tadi katanya tutup lubang" tambah Bona
"Iyaa.. ih.. kan a'yanto yang kerja buka lubangnya."
"Terus a'Yanto nya sekarang dimana?" Kata Desi.
"Ada.. sama istrinya dirumah."

"ANJING MPUT!" Semua emosi sedangkan Bima merasa terzolimi.

#tobecontinued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Four BestaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang