(Follow sebelum membaca)
Michella Anatasya Olivia dan Jeffry Mahesa Pratama.
Ini kisah mereka, dua remaja SMA yang bertemu saat mereka menginjak kelas sebelas. Bisa dibilang cukup sebentar setelah pertemuan mereka, mereka memutuskan untuk menjadi se...
Kalian bisa komen kalau liat typo biar aku bisa perbaiki.
Keep smiling and cheer up
Enjoy~~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~
Oliv mengerjitkan alisnya saat sudah berada di ruang makan, "Loh udah disini? dari kapan?" ujar cewek itu menatap jeffry yang sudah duduk bersama baren.
"Makan dulu, nih," baren memberikan sepiring nasi goreng pada oliv yang langsung menggelengkan kepalanya, "ga deh bang, ga laper."
Baren menatap oliv tajam, "Ga. Lo harus tetep makan, lo kan mau pergi."
Jeffry menarik tangan oliv untuk duduk di sampingnya, "Iya sarapan dulu," ucapnya lalu mengambil nasi goreng yang baren pegang dan menyimpannya di depan oliv.
"Tapi__"
"Makan," perintah jeffry menyela ucapan oliv. Dengan wajah ditekuk oliv memakan nasi goreng tersebut.
"Ga makan lo?" tanya baren kepada jeffry, sambil menyuapi sesendok nasi goreng ke mulutnya.
Jeffry menggelengkan kepalanya, "tadi udah," ucapnya lalu beranjak mengambil minum dan kembali duduk di samping oliv.
Sudah biasa jeffry mengambil apapun sendiri, karna sejak awal berteman dengan baren, dia sudah mengizinkan teman dekatnya bebas melakukan apapun itu selagi itu tidak merugikannya.
"Kalian mau kemana? Kok gak ngajak-ngajak gua?" tanya baren dengan wajah memelas menatap oliv dan jeffry bergantian setelah mereka diam menikmati makan.
"Kepo lo bang kaya dora!" sahut oliv setelah menghabiskan suapan terakhirnya.
Baren menatap oliv jengkel, "Jahat lo jadi adek! Bilang abang lo kaya dora padahal kan abang__" ucap baren.
"Boots?" Sela oliv dengan santai sambil meneguk minum hingga kandas. Baren sedikit tersendak dengan ucapan adeknya itu, "lo ngatain gua monyet?" tatapnya tajam.
"Gua ga ngatain lo monyet ya bang. Tapi ternyata lo tau diri juga ya," kekeh oliv, dengan cepat mengambil tas yang ia sampirkan di kursi lalu menarik tangan jeffry untuk pergi dari sana sebelum baren melemparkan lap yang ia pegang, "cepet jeff ntar abang gua ngamuk, bisa lama urusannya. DADAH BANG, GUA BERANGKAT DULU, ASSALAMUALAIKUM," teriak oliv yang hanya menatap baren sekilas.