Cerita ini di ikutsertakan dalam Kontes Musim Gugur: On the Way to Autumn dari WattpadFanficID
#4#
“Saat melihat hujan meteor di musim gugur, kamu berharap bisa menghancurkan bumi dan segala isinya. Lantas apa yang terjadi?”—
Wanita dengan rambut sebahu itu menatap langit dengan tatapan kosong. Seakan-akan tidak ada satu katapun yang dapat mewakilkan perasaannya. Namun melihat daun yang mulai berjatuhan cukup mengartikan perasaannya kini. Musim gugur telah tiba. Udarapun secara perlahan-lahan mendingin. Akankah perasaannyapun demikian?
Tanpa permisi, butiran air matanya menerobos keluar. “Ah, air mata sialan. Selalu saja menghambat oksigenku masuk.” Nafasnya kini sangat berat.
Tangan yang berusaha menyeka air mata tiba-tiba menghentikan aktifitasnya ketika teringat benda kecil yang mungkin saja masih ada dalam tasnya. Kunci rumah pensiun nenek yang beberapa hari lalu ia gunakan. Rumah itu selalu menjadi tempat ternyaman untuk menenangkan diri.
Jarak menuju rumah tanpa penghuni itu cukup memakan banyak waktu. Eunbi sampai di rumah minimalis berdesain retro itu sekitar pukul lima sore. Jalan setapak menuju perkarangan rumah sudah dipenuhi dengan daun yang bertebaran.
Rumah yang menjadi tujuan utama Eunbi sudah terlihat, namun retinanya menangkap objek yang lebih menarik. Pria berparas tampan dengan senyum manis sedang melambaikan tangannya kearah Eunbi. Untuk beberapa saat, Eunbi terkagum olehnya.
Pria itu sudah menjadi tetangganya sejak ia masih SMA. Hingga sekarangpun, dialah saksi hidup Eunbi. Memang, hidup sebatangkara dibumi ini membuang banyak sekali air matanya.
“Kak Eunbi! Wah! Lebih cepat dari dugaanku.” Wajahnya masih sama, berseri, cerah, layaknya musim semi ditengah-tengah musim gugur. “Terjadi sesuatu?” kini wajahnya berubah menjadi sedikit cemas.
“Tidak. Tinggalkan aku sendiri.” Eunbi melangkah tanpa menghiraukan pria yang sedang merengek menanyakan kabar Eunbi.
“KAU BISA DIAM TIDAK!” tanpa sadar Eunbi menaikan nadanya saat sudah risih dengan pertanyaan yang dilontarkan pria yang kini sedang membeku karena terkejut.
Eunbi mencoba untuk lebih mengontrol emosinya. “Maaf Jeno, bukan maksud kakak membentak kamu. Kakak sedang banyak kerjaan. Nanti kita bicara–”
“Bohong!” Pria bernama Jeno itu memotong ucapan Eunbi tanpa melepaskan pandangannya dari mata Eunbi. “Apa yang bisa aku lakukan supaya kakak tidak merasa sedih lagi? Supaya kakak bahagia lagi?” pertanyaan yang dilontarkan Jeno terdengar tulus, itu cukup untuk menghibur hatinya. Setidaknya dia tahu, ada seseorang yang mencemaskannya.
“Emm..” Eunbi tersenyum, “buatkan aku coklat panas dan–”
“Hancurkan bumi ini? Seperti permintaan terakhir kakak? Hancurkan bumi ini dan semua manusia menyebalkan yang selalu membuat dadamu sesak?”
“Hey Jeno! Kakak cuma bercanda hari itu.”
“Ikutlah ke planetku! Biarkan aku jatuhkan meteor berapi ke bumi sialan ini.”
“Hahaha. Baiklah. Lakukanlah, Jeno.” Eunbi tertawa hampa mendengar candaan Jeno yang dibalut dengan wajah seriusnya.
“Kakak tahu, ‘kan. Aku bukanlah makhluk bumi.” Perkataan Jeno kali ini benar-benar dirasa serius. “Aku bisa melakukan apapun yang tidak bisa dilakukan oleh manusia di bumi.”
Tiba-tiba Jeno menarik tangan Eunbi untuk berlari. “Aku tak akan membiarkan cinta pertamaku selalu tersakiti.”
“Jeno! Kita mau kemana? Jen-”
Belum sempat Eunbi melanjutkan ucapannya, suara gemuruh mengalihkan pandangannya. Betapa terkejutnya Eunbi melihat bola api yang melesat pesat dari langit menuju kearahnya.
“I-ini, bukan perbuatan kamu ‘kan, Jeno?”
Sedetik kemudian Eunbi tersadar. Dia bukan lagi berada dibumi. Dia berada di tempat lain. Sebuah tempat yang ditempati oleh makhluk berparas indah, layaknya seorang Lee Jeno.
“Selamat datang di planetku.”
Iya, tempat asal Jeno.
–end
Our beloved cast :
xoxo,
Lightfourel
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST WISH | Jeno [END]
Fantasy"Last wish for last happiness" Cast : - Lee Jeno - Kwon Eunbi Story & Cover : Lightfourel Start & end : Sept 29, 2021 - #4# "Saat melihat hujan meteor di musim gugur, kamu berharap bisa menghancurkan bumi dan segala isinya. Lantas apa yang terjadi?"...