04-Mencari cara

12 2 1
                                    

'Apapun yang akan aku lakukan nanti, tujuanku hanya agar selalu ada alasan untuk bisa melihatmu'

-Aydan-


___Happy Reading___


Setelah Aydan keluar dari gerbang sekolah, dia hanya bisa meruntuki dirinya sendiri sebab bisa-bisanya dia berprilaku seperti orang bodoh di depan Kak Arbi.

"Malu-maluin diri sendiri banget si aku" gerutu Aydan sambil berjalan ke pangkalan ojek untuk segera pulang kerumahnya.

Sesampainya Aydan di depan pangkalan ojek yang berada di samping sekolahnya dia pun mendapatkan ojek seorang bapak-bapak yang dia kenal sebelumnya adalah teman Almarhum Ayahnya, di jalan dia hanya bicara seadanya tanpa pembicaraan yang berkepanjangan. Lalu sesampainya Aydan di depan rumah dia pun membayar dan menunggu bapak-bapak ojek tadi pergi terlebih dahulu agar terlihat lebih sopan.

Aydan pun masuk ke rumah sambil mengucapkan salam saat hendak membuka pintu, namun sayangnya pintu di kunci dari dalam. Tak membutuhkan waktu lama, seseorang membukakan pintu sambil menjawab salam yang tadi Aydan ucapkan.

Seseorang yang tadi membukakan pintu tak lain adalah mamah Aydan, Siska Nur Mayangsari. Manusia terhebat dalam hidup Aydan besera Kakak dan adiknya setelah Ayah mereka, Aydan memiliki adik dan kakak itu artinya dia anak ke dua dari tiga bersaudara. Kakak cowok pertamanya yang bernama Adi Samuel Hartono sekarang sudah lulus sekolah dan bekerja, lalu adiknya yang ke tiga adalah cewek bernama Lisa Nur Azahra yang sekarang masih bersekolah di Sekolah Dasar.

Sedangkan Ayahnya Frans Hartono, sudah kembali kepada penciptanya pada saat Aydan menduduki tingkat sekolah menengah (SMP) kelas delapan semester dua. Itu mengapa Aydan sangat sayang terhadap Mamahnya karena sampai sekarang dia masih bisa bertahan untuk mengurus Aydan bersama dengan Kakak dan adiknya di keluara yang di bilang serderhana ini. Jangan ada yang mengira bahwa Ayah Aydan adalah ayah yang buruk karena meninggalkan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga, justru Ayahnya adalah sosok Manusia terhebat juga sama sepeti Mamahnya, Karena semasa masih ada Ayahnya juga sama bekerja kerasnya seperti kepala keluarga di luar sana.

Pada saat Aydan masuk ke dalam rumah lalu mencium punggung tangan mamahnya seperti biasa, dia memutuskan untuk ke kamarnya karena ingin segera bersih- bersih, namun langkahnya terhenti ketika suara yang sedikit teriak dari arah ruang tengah yang menyurhnya agar setelah selesai bersih -bersih bisa langsung ke ruang makan untuk makan siang.

"Ayy habis bersih-bersih langsung ke ruang makan ya, mamah udah masak makan siang" teriak mamahnya Aydan.

"Iya ma. Aydannya mau bersih-bersih dulu" jawab Aydan sambil menaruh tasnya pada kursih di kamarnya.

"Kaos kaki jangan sampe di bentuk donat lagi, nanti di kira makanan sama anak kecil kayak Nizam kemarin" teriak mamah Aydan lagi.

karena kemarin waktu ada keponakan Aydan yang umurnya masih 3 tahun sedang bermain di rumahnya dan tak sengaja memegang lalu menjilati kaos kaki yang berada di ruang tamu, untungnya kaos kaki tersebut cuman di pake sekali, coba kalo di pake seabad dan gak di cuci-cuci bisa-bisa keponakannya itu mempunyai kenangan buruk di rumah Aydan .

"Iya mah ngga kok" jawab Aydan sambil tertawa saat menuju kamar mandi di dapur akibat teringat ulah keponakannya itu kemarin.

Saat Aydan sedang di kamar mandi suara mamahnya yang tiba-tiba berteriak dari ruang tengah mengagetkan Aydan.

Crush Notes StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang