Chapter 19

1.3K 180 9
                                    

"Assasination"

.

.

Perayaan untuk pengangkatan Raja dan Ratu baru akan segera dilaksanakan. Para menteri dan Dewan telah duduk di kursi masing-masing di sebelah kanan dan kiri panggung kecil untuk para penari. Raja dan Ratu belum datang, begitu pun Ibu Suri.

Joy meremas jari-jarinya. Wajahnya pucat, bingung dengan hasil yang akan terjadi. Gadis itu terus mondar-mandir di tempatnya.

"Sooyoung-ah."

"N-ne??"

Yoona menatap bingung ekspresi terkejut Joy/Sooyoung, sang adik. Putri sulung keluarga Bae itu melangkah mendekat, membuat Joy semakin keras meremas jarinya dan berusaha menghindari tatapan sang kakak.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"A-apa?"

"Seharusnya kau berada di halaman, aku mencarimu sejak tadi."

"Ah ne, aku..." Joy mengatur nafasnya dan kemudian tersenyum. "Aku akan segera kesana, Unnie. Maksudku, Aku memang akan kesana."

Yoona mengangguk dan tersenyum. "Aku menunggu disana." Dan setelahnya, gadis semampai itu berbalik dan meninggalkan Joy, yang kini berdiri kaku menatap Yoona dengan wajah yang datar.

.

.

.

Chaeyoung, Jennie, dan Ibu Suri memasuki tempat perayaan. Mereka bertiga duduk di mimbar tertinggi. Para menteri dan Dewan berdiri, membungkuk hormat, dan memberi salam. Chaeyoung memberi tanda pada mereka untuk segera kembali duduk.

Musik mulai dimainkan. Beberapa penari tradisional memasuki panggung dan menari tarian pembukaan, tarian persembahan untuk kesehatan Raja dan Ratu, dan juga agar Istana selalu diberkati.

Tiga menit penuh tarian itu disambut tepuk tangan dari para hadirin. Selanjutnya, dayang dapur keluar membawa banyak makanan dan minuman. Di saat yang sama, musik modern mengalun dan penyanyi solo kenamaan Korea, Lee Ji-Eun mulai bernyanyi dengan suara indahnya.

Para tamu mulai antusias. Chaeyoung mengangkat gelas wine merahnya tinggi-tinggi, mempersilahkan para hadirin untuk segera minum. Sang Raja meminumnya terlebih dahulu, diikuti sang Ratu yang berada di sampingnya, dan semua pun ikut meminumnya hingga tandas.

IU masih terus bernyanyi, lagunya hampir berakhir saat bunyi gelas pecah membuat seluruh mata menoleh. Di barisan sebelah kiri, Menteri Pendidikan Seo terjatuh diatas mejanya, menggelepar kencang, dan tidak lagi bergerak setelahnya.

"Kyaaaaaaa!" teriakan Ji-Eun yang ketakutan menjadi awal kesadaran setelah sempat terjadi hening sesaat. Para pengawal bekerja sesuai tugasnya. Pengawal dari agency menuntun IU menuruni panggung. Para dayang menjauh dari TKP, dan Lim berdiri sigap, memerintah pasukan elit untuk segera membuat barikade di sekitar keluarga kerajaan.

"Wendy! Panggil petugas medis!"

"Baik, Tuan."

"Lim! Apa yang terjadi?!" Chaeyoung berteriak, beberapa dayang sudah membawa masuk Ibu Suri. Takut-takut kesehatan jantungnya akan terancam. Jennie masih disana, berdiri disamping suaminya dengan wajah pucat.

"Kami akan segera menyelidikinya, Yang Mulia. Anda berdua harus segera kembali ke Istana."

Chaeyoung menatap nanar tubuh Menteri Seo yang kini diangkat oleh petugas medis. Beberapa menteri mulai ikut panik. Chaeyoung berteriak.

"Tahan! Buat Barikade, tidak ada satu pun yang bisa keluar sebelum diperiksa!"

Para pengawal elit kerajaan bergerak otomatis akan perintah sang Raja. Seorang menteri berteriak akan ketidakadilan. Youngmin mencoba berjalan menjauh sambil menggandeng anaknya. Usahanya hampir berhasil sebelum sebuah tembakan dilayangkan Lim pada sebuah patung yang berada tepat disamping Perdana Menteri. Pria itu menelan ludahnya gugup.

"Tidak ada yang boleh keluar sesuai perintah Yang Mulia Raja. Perketat Barikade!"

Beberapa pengawal membuat Youngmin kembali masuk dalam barisan. Lim masih memegang pistol dan mengarahkannya ke segala arah, ancaman tanpa kata yang membuat keadaan menjadi hening.

"Yang Mulia..." lirihnya.

"Geledah seluruh orang di istana, Lim. Pelayan, dayang, pengawal, supir. Seluruhnya."

Lim mengangguk mengerti. "Algetsemnida, Yang Mulia."

.

.

.

Malam kian larut. Jennie terduduk dengan wajah ditekuk di ranjangnya. Chaeyoung berdiri di meja seberang ranjang mereka, sibuk menelfon. Penggeledahan seluruh istana sudah usai. Namun, Jennie masih tidak tenang. Bayangan tubuh menteri Seo yang menggelepar semakin membuat kepalanya berat.

"Yang Mulia, Tuan Lim ingin bertemu Anda."

Jennie bereaksi cepat. Ia menatap Chaeyoung sesaat dan berdiri dari posisi duduknya. Suara pintu dibuka dan sosok Lim yang masuk membuat Jennie kian panik.

"Yang Mulia." Lim membungkuk hormat.

"Bagaimana? Apa yang bisa kau laporkan?" Chaeyoung bertanya dengan tergesa.

"Petugas medis sudah membawa gelas dan peralatan makan yang digunakan menteri Seo. Hasil laboratorium sementara, terdapat racun di gelas wine-nya."

"Ya Tuhan." Jennie mencicit. Ia menutup mulutnya ketakutan. "Dari mana racun itu berasal?"

"Kita harus menunggu besok untuk hasil lebih lengkap, Yang Mulia."

"Lalu..." Chaeyoung berdehem. "Menteri Seo?"

"Beliau tidak bisa melewati masa kritisnya. Pihak Rumah Sakit Kerajaan mengkonfirmasi kematiannya, sekitar lima menit yang lalu."

Tubuh Jennie bergetar. Ini terlalu mengerikan untuknya. Chaeyoung yang menyadarinya segera memeluk sang istri dan mengelus pundaknya, memberi ketenangan.

"Uruslah semuanya, Lim. Setelah itu, istirahatlah. Hari esok akan menjadi lebih berat."

Lim mengangguk dan memberi bungkukan hormat. "Aku permisi, Hyung."

.

.

.

Soojung membanting remote TV setelah mematikannya. Mereka baru kembali tiga puluh menit yang lalu akibat penggeledahan di Istana dan langsung disuguhi berita kematian Menteri Seo.

"Sudah kuduga dayang itu tidak berguna! Lihat apa yang dia lakukan, Ayah. Dia gagal membunuh Jennie!"

"Pelankan suaramu. Kau baru saja menyebut nama lahir Ratu Korea!"

"Aku tidak peduli!"

"Soojung-ah." Youngmin menatap sang Putri. "Sooyoung memang gagal membunuh Ratu, tapi tindakannya membuat media heboh."

Dahi Soojung berkerut. "Apa maksud Ayah?"

"Kematian di hari pernikahan, bisa menjadi keraguan Internasional terhadap Kerajaan." Youngmin menyeringai. "Jika sudah begitu, langkah kita untuk aksi selanjutnya, akan menjadi mudah."

.

.

.

.

.

To be continue

Villain baru kita, Bae Sooyoung alias Joy

Villain baru kita, Bae Sooyoung alias Joy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Red String (Chaennie 🔞) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang