3. kantin

4K 219 2
                                    

Kabarin kalau ada typo...
.
.
.

Kini, agatha, mey dan juga nara sudah sampai di kantin yang lumayan besar dan luas. Mereka duduk dimeja yg masih kosong di dalam kantin. namun, Tiba tiba kantin menjadi riuh.

"Kenapa sih? Kok tiba tiba berisik gini?" tanya Agatha penasar

"Biasa pasti si ganteng kumplit datang" ucap Mey sambil bercanda.

"ganteng kumplit siapa?" Tanya Agatha. Pasalnya ia belum tahu siapa mereka.

"Mereka itu cowok cowok ganteng yang  tajir melintir dan salah satu dari mereka adalah anak pemilik sekolah ini" jelas Nara. Agatha pun hanya mengangguk sambil berkata "oooh"

Saat ketiga lelaki tersebut lewat, tak sengaja mata Agatha bertemu dengan salah satu laki laki dari 3 laki laki itu. Agatha sendiri tidak tahu siapa lelaki itu.

Para lelaki itu pun duduk disebelah meja Agatha. Agatha baru tahu ternyata mereka suka duduk dipojok.

Pantas saja meja itu tak ada yg menempati. Ternyata, itu khusus untuk mereka.

"Ini pesanannya neng" ucap mbok minah --ibu kantin--yang baru saja datang dengan makanan yang berada di nampan

"Makasih mbok Minah" ucap Nara dan Mey. Sementara Agatha hanya mengucapkan terima kasih saja. pasalnya ia belum tahu nama ibu kantin yg ada disini. karena tidak hanya satu pegawai kantin

Tak lama mata Agatha dan salah satu dari 3 lelaki tadi, bertemu kembali. Mereka bertatapan cukup lama. sampai Agatha tersadar karena lengannya  disenggol oleh Mey.

"Wey...ngelamun ajh Lo,kenapa?" Tanya Mey.

"Hah?? Enggak kok" elak Agatha

"Lo ngeliatin akang akang ganteng kumplit ya?" Ucap Nara dengan mata yang disipitkan

"Enggak kok, siapa juga yg liatin mereka" elak Agatha.

"Udah udah...cepet makan, ntar keburu masuk lagi" ucap Mey.

akhirnya mereka pun memakan makanannya.Tapi tentu saja, Hal itu tak luput dari penglihatan seseorang.

"Broo...Lo gak kekelas?" Tanya Reza pada saka 

"Oh...duluan ajh" jawab saka singkat

"Saka kenapa sih? " tanya Fadli heran

Reza pun mengedikan bahunya pertanda tidak tahu.

"Eh...kekelas yuk" suara Nara kini terdengar

"Ayok" timpal Agatha dan meyra.

Ketiga gadis itupun beranjak dari meja nya dan pergi meninggalkan kantin.

"...dia orangnya? " batin saka bertanya

"Broo...ayo kekelas!" ajak fadli pada saka

"Eh...ayo ayo..." Ucap saka terkesiap.

"Aneh lu hari ini" ucap Reza sambil terus berjalan menuju ke kelas.

"Aneh gimana?" Tanya saka menimpali ucapan Reza

"Ya...aneh. dari tadi lu ngelamun terus, terus kayak lagi mgeliatin seseorang. liat siapa sih?" Tanya Reza kepo

"Gw gak papah kok. Kalian ajh kali yg berasa kayak gitu" elak saka.

"Terserah deh" timpal Fadli.

Sementara saka terus saja membatin "belum saatnya kalian tahu...kalau waktunya udah tepat, Bakal gw kasih tahu kok" batin saka.

#di kelas 11

Sekarang sedang jamkos karena para guru sedang ada tamu dari sekolah sebelah.

"Lo mau nonton tanding basket ntar gak?" Tanya Nara pada Agatha.

"Tanding basket?" Beo Agatha.

"Iya. SMA kita lawan SMA binakarya" ucap Nara.

"Emang dimana?" Tanya Agatha.

"Di lapang sekolah kita. Hari ini guru gak ada juga, karena ada guru dari sekolah binakarya yang datang. Ntar habis pulang tanding basketnya" ucap Nara.

"Mmm...gimana ya?" Ucap Agatha.

"Ikut ajh lah ta!!dirumah juga mau ngapain" ucap mey

"Yaudah deh...gw ikut" Putus agatha

"Yeeeey .... Agatha ikut" ucap Nara lalu memeluk Agatha.

"Ekhem..." Deheman Mey kini terdengar. Sontak Agatha dan Nara pun menoleh pada Mey.

"Gw dilupain nih?" Tanya Mey.

Nara pun hanya cengengesan sementara Agatha tersenyum manis.

"Aaa...sini peluk juga" ucap Nara dengan suara yang dibuat buat sepeti anak kecil sedang merengek.

Mereka pun berpelukan. Senyum diantar ketiganya tak luntur.

"Kayak teletabis ajh Lo bertiga" timpal salah satu murid yang melihat pelukan hangat agatha, mey dan nara

"Biarin ... Emangnya Lo...yg gak punya temen" sahut Nara mengejek

"Sembarangan ya lu" ucap si lelaki itu kesal

"Udah udah...gak perlu berantem segala" ucap Mey. Agatha pun mengangguk membenarkan ucapan Mey.

sementara itu dikelas saka 

Tak beda jauh dengan Agatha , Saka,Fadli dan Reza kini juga sedang berkumpul tetapi ditambah dengan beberapa anak basket lain.

Ya...mereka sedang berunding tentang perlombaan basket nanti.

"Jadi kita ngikutin trik awal kan?" Tanya salah satu anak basket.

"Iya...kita gak akan merubah trik kita. Pokoknya kita harus semangat dan yang terpenting kita harus bermain jujur" ucap saka dengan tegas

Semuanya pun mengangguk paham dengan apa yang  diucapkan oleh saka

"Emang kapten Basket kita ini yang paling hebat" ucap Fadli sambil menepuk bahu saka, bangga

Saka tak menggubris apa yang dikatakan Fadli.

"Gw harap dia ada pas gw tanding nanti" batin saka.

"Tuh kan...Lo ngelamun lagi" suara itu membuyarkan pikiran saka. Membuat saka sadar.

"Gw gak ngelamun" elak saka

"Udah lah ka...Lo jujur ajh sama kita berdua" ucap Reza

"Gw bakal cerita kalau waktunya udah tepat" ucap saka.

"Emang ada apa sih" Reza tetaplah Reza. Selalu kepo.

"Dia kan udah bilang ntar kalo waktunya udah tepat dia bakal cerita bego" timpal Fadli.

"Gw kan cuma penasaran" ucap Reza.



Halo halo...

Revisi .....

DAN... Mohon maaf, kalau kedepannya akan ada kata kata kasar yang tidak patut untuk di tiru.

Apa yang positifnya dari cerita ini, di ambil, dan yang jeleknya tunda ajh di sini. Jangan di bawa ke kehidupan kalian.

Author juga suka toxik...

Jadi...
Saling memaklumi ajh

You And Me [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang