Matahari itu seumpama aku, dan kamu adalah buminya. Aku ada hanya untuk memberimu kehangatan juga menyinari harimu supaya terang. Meski yang dirindu hanyalah malam, bukan siang. Tapi keesokan harinya? matahari tetap kembali bersinar entah diharapkan atau tidak kehadirannya.
Padahal, matahari gak pernah minta dibalas atas semua yang telah ia korbankan. begitu juga aku, tau diri jika semua perbuatan manis yang ku lakukan tidak akan terbalas.
Andaikata matahari egois ingin bersatu dengan bumi, pasti membinasakan bukan? Tapi ia mengerti, agar semua tetap baik-baik saja, ia memilih untuk mencintai bumi dengan jaraknya. Itulah alasanku memilih tetap seperti ini, aku gak mau pertemanan kita rusak hanya karna rasaku yang gak penting.
Untuk Bumi, berbahagialah dalam mencintai malam, semoga bulan dan bintang mau sudi berbagi keindahannya untuk kau tatap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary dan Semesta
Poésiekamu abadi dalam tulisan ini buat yang nemu tulisan ini, selamat membaca. hanya berisi kata-kata yang pernah aku tulis sesuai perasaan, ga semua isinya tentang aku, beberapa part aku tulis terinspirasi dari kisah temen.