✿Bonchap; 1

1.6K 157 121
                                    

Saat matahari sudah tenggelam, sinarnya mulai meredup digantikan oleh gelapnya malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat matahari sudah tenggelam, sinarnya mulai meredup digantikan oleh gelapnya malam. Tunggu? Gelap? Tidak, tidak ... sekolah yang saat ini Dino tempati, sama sekali tidak gelap. Karena apa? Lampu sekolah berjajar menyala sempurna, bersamaan dengan langit yang dilapisi cahaya bintang.  Tidak hanya cahaya itu saja, sekolah Dino bahkan disinari oleh kerlap kerlip lampu untuk persiapan hari ulang tahun sekolahnya.

"Vernon! Lo liat Pak Ketos gak?" tanya Dino pada Vernon. Comblang abal abal ini sedari tadi fokus kesana kemari, membantu teman temannya mempersiapkan acara mereka. Padahal suasana hatinya sedang tak baik, dikarenakan ... hilangnya belahan hati, diculik oleh gadis sinting yang entah siapa namanya.

Pemuda bule yang ditanyai menjawab,"Dia lagi kencan sama mantan Bu Ketos."

Mendengar jawaban Vernon, Dino sempat melongo. Padahal acaranya akan dimulai besok. Semua orang bekerja mempersiapkan acara ini, hingga malam. Namun ternyata? Orang yang harusnya memimpin, malah tengah menghabiskan waktunya untuk berkencan? Lagi-lagi, Dino yang harus menjadi korban. Dia tahu, jika semua pekerjaan yang harusnya di kerjakan Seungcheol akan menjadi pekerjaannya juga.

"Choi Seungcheol! Kembarannya Yoon Jeonghan! Kalian emang manusia ter-mau enaknya terus di Dunia ini! Makhluk kembar rese, yang seneng banget nyusahin gue! Liat aja, kalo kalian dateng ke sini, gue bakal ... gue bakal ..."

Vernon mengernyitkan alis, menunggu perkataan Dino. Dia sedikit tertawa kecil, melihat tekad Dino yang ingin mencoba balas dendam. Dipikir Dia berani melawan Jeongcheol? Dua orang manusia mengesalkan yang Dino anggap sebagai sesepuh atau kedua orang tuanya sendiri. "Lo mau apa? Kaya berani aja lawan mereka," remeh Vernon.

"Jelas gue ... gue ... gue ... gue gak berani lawan mereka. Kalo mereka ada di sini, gue pasti bakalan nurutin apa yang mereka pinta. Biasalah, ucapan orang tua, gak boleh di bantah!" Dino beralasan penuh, padahal tadinya dia ingin memaki kedua orang itu.

 Biasalah, ucapan orang tua, gak boleh di bantah!" Dino beralasan penuh, padahal tadinya dia ingin memaki kedua orang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cheol, kuping gue kok panas ya?" tanya Jeonghan pada Seungcheol.  Gadis dengan balutan dress cantik berwarna serenity itu, duduk di kursi taman. Tentunya bersama musuh bebuyutannya; Choi Seungcheol.

Seungcheol yang tengah menyiapkan kejutan untuk musuhnya itu, ikut mengernyitkan alis menatap heran pada gadis dengan rambut  panjang di sampingnya. Dia memincingkan mata, lalu menyisir rambut Jeonghan dan menyisipkan helain rambut itu dikuping gadisnya. "Kayaknya ada yang lagi ngomongin Kita," tebak Seungcheol.

🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang