—————
•Love by Accident•--
»Happy reading
And sorry for typo!«
--Bae Suzy dan Myungsoo kembali ke mobil. Saat mereka berdua telah masuk, Myungsoo tiba-tiba menarik lengan Suzy kemudian memeluk tubuhnya dengan erat.
Suzy baru pulih dari kejutan setelah menyadari sesuatu yang basah di bahunya diiringi tangisan kecil yang teredam di samping telinganya.
Kim Myungsoo, dengan bahu gemetar, menangis dalam pelukannya.
Tangan Suzy membalas pelukan itu, mengusap dan sesekali menepuk punggung Myungsoo untuk menenangkannya. Bibirnya bungkam, namun setiap isakan samar itu menyebabkan ulu hatinya sakit, sudut matanya bahkan sudah memerah karena menahan cair bening untuk tumpah di pipi putihnya.
Suzy tidak mau mengikuti arus kesedihan kekasihnya, dia tidak akan sanggup. Rasa sakit Myungsoo adalah sesuatu yang belum bisa Suzy terapkan dengan baik dalam tulang dan darahnya. Dia belum bisa menanggung sakit sebesar itu.
Setelah sepuluh menit berlalu, Myungsoo membenamkan wajahnya di ceruk leher Suzy dan menarik napas. Wanita itu bergerak sedikit gelisah karena geli dengan terpaan hangat napas pria itu.
"Apakah kamu ingin minum air lebih dulu?" Suzy bertanya seraya mencari botol mineral di kursi penumpang belakang dan tidak menemukan apapun lalu mencari di beberapa tempat mobil.
"Suzy," panggil Myungsoo, suaranya agak pelan dan parau.
Suzy bergumam, tangannya sibuk meraih botol mineral yang berada di bawah dashboard. Saat dia menunduk, Myungsoo mengambil kesempatan mencium bibirnya.
Suzy terkejut namun tidak menolak. Dia membalas lumatan Myungsoo kala pria itu menggerakkan bibirnya. Tangannya yang memegang botol melingkar di leher Myungsoo dan mengubah lumatan kecil itu menjadi lebih dalam.
Myungsoo sedikit menekan tubuh Suzy ke pintu mobil, meremas pinggang kekasihnya saat lidahnya berusaha membuka bibir Suzy untuk bertemu dengan lidah wanita itu.
Sayangnya, Suzy tidak merespon dan segera mendorong bahu Myungsoo, membuat tautan bibir mereka terlepas.
Dua pasang mata yang berkabut saling memandang, wajah mereka sangat dekat dan tidak menjauh. Suzy memegang wajah Myungsoo lalu membelainya.
"Senior Kim, tenang."
Myungsoo memejamkan kedua mata sambil mengatur napas, menikmati usapan di pipinya dengan perasaan kacau yang perlahan meredup seperti embun pagi yang menghilang tanpa jejak.
Suzy memperhatikan setiap ekspresi Myungsoo dan tidak bicara. Tangannya menekan tengkuk Myungsoo dan memberinya sandaran di bahu rampingnya.
"Aku sangat kacau, maaf," lirih Myungsoo setelah mendapatkan posisi nyaman untuk bersandar di bahu kekasihnya, setengah memeluk pinggang Suzy.
"Aku tahu ini bukan sesuatu yang kamu inginkan. Istirahatlah sebentar untuk mengatur suasana hatimu," kata Suzy dengan lembut, tangannya tidak absen untuk terus membelai kepala Myungsoo.
Kim Myungsoo bergumam pelan dan memejamkan mata. Untuk beberapa saat tidak ada yang bersuara hingga keheningan melanda namun mereka tidak merasa itu buruk, sebaliknya menjadi tentram dan menenangkan hati.
"Apa yang dibicarakan Hyuna padamu?" tanya Myungsoo tanpa membuka kedua matanya.
"Hm? Yaa, itu berhubungan dengan masa lalumu dan Heeji," jawab Suzy jujur. Dia merasakan sesuatu mencengkeram pakaiannya di pinggang namun dia tidak mengatakan apapun untuk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love by Accident [COMPLETED]
FanficKendalanya adalah, itu insiden yang terlalu berbahaya di pagi hari. Di jalan kecil-jalan beraspal yang sering digunakan oleh mahasiswa berkendara setiap harinya-insiden yang dialami Bae Suzy-mahasiswa semester empat Fakultas Musik-ada tiga kesialan...