4. Eldest and Youngest

55 12 0
                                    

Setelah satu jam lamanya ia mengitari jalanan Stockholm, akhirnya Jisoo sampai di depan kantor SeaBubble. Tentu saja gedung bertingkat 12 lantai itu sudah gelap, tapi tetap ada beberapa satpam yang selalu berjaga di depan kantor itu

"Selamat malam, apakah Luna didalam ??" tanya Jisoo pada kedua satpam itu

"Luna... Siapa, Nona ??" Mereka malah bertanya kembali pada Jisoo, tak mengerti siapa Luna yang ia maksud

"Ilona Calypso Quenetta, apakah dia menginap di perusahaan ??" Kali ini pertanyaan Jisoo membuat mereka mengerti

"Nyonya Ilona tidak mungkin menginap di gedung perusahaan, Nona" Kini Jisoo harus memijat pelipisnya karena tak tau lagi harus dimana mencari Luna

Ia tak bisa menelepon Luna maupun Boyoung, keduanya hilang bak ditelan bumi sehingga ia tak bisa mencari keberadaan Luna

Melihat gadis cantik di depan mereka itu tampak frustrasi, kedua satpam itu menatap satu sama lain. Berharap bisa membantu Jisoo walau sedikit karena gurat wajah sulung Kim itu tak bisa menyembunyikan betapa lelah ia sekarang

"Maaf Nona, tapi apa kami boleh tau siapa nama anda ??" tanya salah seorang satpam itu

"Nama saya Jisoo. Jisoo Irvetta Qlémence, kakak sulung Ilona" Jisoo berujar pelan, dia harus memutar otak bagaimana cara menemukan adik bungsunya itu sekarang

Lagi-lagi kedua satpam itu dibuat bingung oleh Jisoo, kakak sulung katanya ?? Bukankah Boyoung adalah satu-satunya kakak Luna ?? Tak lagi mau bertanya, mereka mengira Jisoo mabuk

"Nona, sebaiknya anda pulang kalau mabuk" Jisoo menatap mereka dengan tajam. Tidak tau kah mereka kalau dia harus rela menahan rasa lelahnya susah payah untuk berada disini ??

"Saya tidak mabuk dan tidak akan pergi kemana pun sebelum bertemu Ilona" Kedua satpam itu menggaruk tengkuknya karena tak tau harus berbuat apa

"Bagaimana pun caranya, saya harus bertemu Luna malam ini" Jisoo menekankan setiap katanya, cukup membuat kedua satpam itu terdiam

"Tapi Nyonya Ilona tidak disini" ujar salah satu dari mereka

"Saya akan tetap disini sampai bertemu Luna" Jisoo berjalan menuju mobil adiknya, ia akan menginap di mobil kalau Luna tidak muncul malam ini

Gadis itu sungguh keras kepala, sekalipun tidak sekeras Jennie maupun Luna tapi kalau Jisoo sudah bertekad maka dia tidak akan menyerah begitu saja

Dua jam sudah berlalu, mobil sport  kepunyaan Luna itu bahkan tak bergerak dari tempatnya semula. Kedua satpam itu mulai dibuat cemas, mereka mengalah dan akhirnya menelepon ke pihak perusahaan. Entahlah bagaimana caranya supaya gadis bernama Ilona itu menemui Jisoo

*****

"Bisakah mereka berhenti menelepon ku di tengah malam ??" Luna mendesis kesal ketika benda tipis nan mahal itu tak mau berhenti berdering sejak tadi

Beberapa kali Boyoung juga memberitahu Luna bahwa kakaknya menelepon, tapi si bungsu Kim itu tetap pada pendiriannya untuk tak menjawab telepon dari kakak-kakaknya

Dengan malas ia melihat ke layar handphone nya, bukan dari Jisoo, Jennie, Roseanne maupun Lalice. Panggilan itu berasal dari manager nya, membuat Luna mau tak mau harus menjawab panggilan itu

"Ada apa ?? Kenapa tengah malam begini menelepon saya ??" Nadanya membuktikan kalau dia terganggu oleh perbuatan manager perusahaannya

"Ada wanita bernama Jisoo Irvetta Qlémence yang menunggu anda di depan gedung perusahaan" Balasan dari manager nya itu tidak membuat Luna bangun dari tempat tidurnya

OceanWhere stories live. Discover now