bonus chapter + epilog

361 25 21
                                    

-taruhan dan perjodohan
(gabut sekalian nyari inspirasi)

~1 bulan sebelum Ace kecelakaan

"APA MAKSUDMU ACE!?" Sabo berteriak ke arah Ace "ssh....." Ace mengisyaratkan untuk tidak berisik pada Sabo "aku tidak akan pernah memberikan Luffy pada orang itu, TIDAK AKAN PERNAH"

Seorang wanita tersenyum menuruni tangga "ada apa ribut-ribut?" dengan senyum ramahnya ia bertanya "NAH! kebetulan, bagaimana kalo tanyakan persetujuan tante Robin? bagaimana Sabo?" saran Ace.

Robin yang kebingungan duduk di antar Ace dan Sabo "boleh saja" setuju Sabo atas saran Ace barusan "apa ada sesuatu yang kalian rencanakan?" tanya Robin, Ace dan Sabo menjelaskan dengan detail "menurutku mereka berdua cocok, Luffy dan temannya itu" dengan senyuman khasnya Robin melemparkan asumsinya.

Ace dan Sabo agak terkejut mendengar ucapan Robin "bagaimana kalau bertaruh?" saran Sabo "aku bertaruh Luffy tidak akan cocok dengannya jika aku salah aku akan membelikan apapun yang kalian berdua inginkan tapi jika aku benar maka sebaliknya" Ace ikut pada taruhan Sabo bahwa ia tidak menyetujuinya.

Robin tersenyum "ide yang menarik kalau begitu aku ikut"

3 Minggu setelah Ace kecelakaan

"aish.... dia berhasil" ucap Sabo.
"ya dia berhasil sialan" gerutu Ace "Ace? Sabo?" yang di panggil malah menarik nafas panjang "hump...." Luffy menggembungkan pipinya "ano Luffy kau bisa tinggalkan aku dan Ace sebentar?" Luffy menurut lalu keluar dari ruangan.

Ace dan Sabo menghela nafas "jadi? apa kita harus menyetujui rencana ayah untuk perjodohan?" Sabo memandang langit-langit rumah sakit "ya begitulah" jawab Ace sambil mengambil sepotong apel di meja yang sedari tadi belum dia makan.

singkat cerita 9 hari setelahnya pada malam hari Sabo dan Ace menceritakan semuanya ke pada Ayah mereka Dragon "sepertinya kita akan mempercepat prosesnya, aku sudah menanyakan kepada sebelah pihak dan ya jawabannya mereka setuju"

Ace dan Sabo masih agak keberatan atas persetujuan itu "Luffy sudah besar mungkin dia akan senang melihat calonnya nanti" mendengarkannya Sabo masih keberatan "tapi, apa Ayah yakin Luffy akan setuju? dia itu anak-"
"acaranya akan diadakan kapan?" potong Ace "oy Ace" Sabo menatap Ace "jika Luffy tidak setuju maka pertunangan batal jika Luffy setuju maka pertunangan di lanjutkan benar begitu? Ayah"

Dragon tersenyum "ya begitulah" Ace mengangguk mantap dan Sabo terpaksa menyetujuinya "aku tahu kau khawatir Luffy itu ceroboh, manja, dan susah di atur tapi dia akan dewasa pada waktunya, adik kecil kita harus kita lepas" Sabo menatap Ace "tapi mukamu tidak mengatakan seperti itu" Sabo melihat muka kakaknya itu, senyum terpaksa terlihat jelas di muka Ace "bagaimana aku ikhlas, picek, rambut lumut, tapi keputusan Ayah susah untuk di ganggu gugat" Ace dan Sabo menghela nafas.

~SKIP

tak terasa bulan sudah menginjak bulan Oktober dan awal bulan sudah di sambut oleh pertikaian anak dan bapak, pada malam hari "kan dah bilang gak akan setuju perjodohan" Zoro bersikeras berdebat dengan Ayahnya Mihawk, Mihawk menarik nafas "kenapa kau begitu keras kepala? kau bahkan belum melihat orangnya, kita pergi kerumahnya bahkan untuk berkenalan saja, apa kau serius tidak ingin melihatnya dulu?" bujuk Mihawk

"NAI!? AKU SUDAH MEMILIKI KEKASIH!?"
"siapa dia?"
"Luffy"
"kenapa tidak bilang dari tadi"

Mihawk tersenyum menahan emosi "BAPAK KAGAK TANYA!?" Zoro berteriak "LU JUGA KAGAK ADA INISIATIF!?" balas Mihawk berteriak "untung anak gua, kalo bukan udh gua cincang terus kasih si jeki" gerutu Mihawk "besok lu siap-siap, kita ke rumah pacarlu" Zoro menatap horor "nih ya pak, ku gak masalah kalo ancamannya ke kandang si jeki, cuman bapak mau ngapain ke rumah pacarnya Zoro? jangan macem-macem lah pak" Zoro lumayan khawatir pada pacarnya itu.

Beautiful Love〘complete〙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang