Sakura menutup pintu kamarnya dan beringsut jatuh kelantai. Dia memukul-mukul dadanya yang terasa sangat sesak. Bersama derasnya hujan dia menangis terisak sambil memeluk kedua lututnya.
Air mata terus jatuh membasahi wajah cantiknya, bahunya bergetar hebat. Tadinya Sakura yang hanya menangis dalam diam kini suara isakan perlahan lolos dari bibirnya.
Sakit. Sangat menyakitkan, hatinya sudah hancur berkeping-keping seakan dicabut secara paksa dari tubuhnya. Sakura sudah kalah, bahkan sebelum dia berjuang.
Setelah lelah menangis berjam-jam akhirnya Sakura pun bangkit, dia melangkah dengan gontai menuju ranjangnya. Sakura merebahkan tubuhnya diatas sana dan terisak dibalik selimut. Air matanya kembali jatuh seiring sakit dihatinya. Hingga tak terasa Sakura tertidur dengan sisa air mata yang membasahi pipinya.
Sebuah kecupan lembut mendarat dikening nya membuat tidurnya terusik, Sakura membuka matanya menatap Sasuke yang tengah tersenyum sambil mengusap kepalanya.
Sebuah senyuman yang selalu dia rindukan, senyuman yang mampu menggetarkan hatinya hingga hatinya benar-benar jatuh kedalam pesona seorang Sasuke Uchiha.
"Maaf." Bisik Sasuke didekat telinganya, perlahan Sasuke mendekatkan bibirnya pada kening Sakura dan mengecupnya lagi cukup lama.
Sakura menutup matanya merasakan hangatnya bibir Sasuke menyentuh kulitnya, sangat hangat hingga mampu melelahkan air matanya kembali.
Dia bangkit dan menghambur memeluk tubuh Sasuke dengan erat, Sasuke membalas pelukannya serta membelai lembut rambut Sakura.
"Sudah jangan menangis Sayang, Mama disini."
Sakura mendongak dan menatap lekat wajah seseorang yang ada dihadapannya saat ini.
"Tadi aku berhalusinasi atau bermimpi?" Batinnya.
Sakura tersenyum getir dan kembali memeluk Mebuki dengan erat.
Sakit.
Sangat menyakitkan.
***
"Ciee... Ciee..."
"Uhuy..."
Goda para dokter dan suster kala melihat Sasuke dan Ino berangkat bersama. Keduanya tersenyum malu dan semakin mengeratkan tautan tangan mereka.
Memang kabar kedekatan keduanya belakangan ini sedang marak diperbincangkan oleh para dokter atau pun suster di rumah sakit ini.
Ada yang senang karena menilai mereka pasangan yang cocok dan sangat serasi namun banyak pula yang kecewa dan patah hati.
Dan dengan kejadian pagi ini sudah cukup membuktikan bahwa mereka memang sedang menjalani sebuah hubungan apa lagi dijari tangan mereka terdapat cincin yang begitu mencolok.
***
"Hancccim!!"
"Hancccim!! "
Sedari tadi Sasuke terus bersin tiada henti. Saat ini mereka sedang makan ditempat biasa dan hal itu sangat menyulitkan Sasuke saat menyantap makan siangnya.
"Kamu sakit?" Tanya Ino yang langsung memeriksa kening Sasuke.
"Badanmu hangat, memang semalam kamu pulangnya kehujanan ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendZone (SasuSaku Version) *END*
FanficCinta pertama atau persahabatan yang telah lama?