13

1 1 0
                                    

"Ohh kau rupanya orang yang bernama Alexa " ucapnya sambil terus menatap dengan jijik, dan ya ditambah lagi dengan senyuman licik yang bertengger di mukanya, ingin rasanya ku mencakar wajah yang mirip dengan nenek lampir.

                                ................

Saat aku ingin berbicara wanita didepan ku ini langsung mengambil selang yang ada didekat ku, "sepertinya kau harus lari Alexa"  ujar batin ku.

Tapi sepertinya itu tidak berguna saat aku ingin lari, ia langsung menyemprot ku dengan air dari selang itu. "Jadi ini Alexa sang model terkenal, yang meninggalkan sang kekasih saat mereka akan mengucapkan janji suci, yang terus bergantung hidupnya kepada kedua orang tuanya, yang selalu mencari perhatian dengan menggoda kembali sang mantan walaupun mantannya telah memiliki istri, kau menyesal heh telah meninggalkan nya, dan sekarang kau sedang pura-pura menjadi wanita sok kuat yang pada kenyataannya rapuh, selalu berlindung dibalik badan orang tuanya jika terkena masalah, dasar jalangan, cihh " ucapnya dengan sinis

Aku terkejut mendengar penuturan nya tadi, heyy mengapa wanita itu merendahkan diri ku, apa aku sebelumnya pernah bertemu dengannya dan berbuat salah padanya, ah ya satu lagi yang tidak aku paham dengan ucapannya, aku meninggalkan Shawn di altar.

"Apa yang kau maksud?" Tanya ku, aku berusaha untuk tidak termakan emosiku.

"Diam kau jalangan aku belum selesai, dan sekarang kau dengan beraninya ingin mendekati calon suamiku"

Tak hanya Alexa yang terkejut dengan ucapannya Milen pun sama," siapa calon suami yang Eileen maksud" gumannya.

"Sudah ku bilang kau tidak boleh bicara" entah kerasukan apa orang yang ada dihadapan ku ini.

Plak

Author POV

Entah Eileen sadar atau tidak ia sudah menampar pipi Alexa hingga membuatnya jatuh ketanah karena saking kencangnya.

Aksi tadi membuat semua orang lagi-lagi dibuat terkejut terutama Bochum yang baru sampai disana, "ada apa ini!!" teriak Bochum saat melihat Alexa tersungkur di tanah.

"Ah ya pahlawan kesiangan akhirnya datang juga" sinis Eileen.

Milen yang sedari tadi hanya menonton, kini ia mulai menarik tangan Eileen untuk menghentikan aksi nya itu.

"Kau, siapa kau sebenarnya dan apa mau mu hah" geram Bochum

Dengan segera Alexa menahan tangan Bochum dan menggeleng kepalanya. "Sudah tidak usah kau ladeni Bochum, masalah akan semakin panjang, kita kemari hanya untuk menukar itu" lirih Alexa.

Bochum makin khawatir setelah melihat ada darah yang keluar dari sudut bibir Alexa, akibat tamparan wanita ular itu.

"Kami kemari hanya berniat untuk menukar ini dengan koper itu dengan baik, dan liat kami malah menemukan lebih dari itu"

Milen buru-buru menukar koper tersebut dan menarik Eileen yang sedari tadi ia tutup mulutnya dengan kain yang ia pegang.

"Ayo Alexa kita pergi dari tempat sampah ini" sinis balik Bochum.

Ucapan Bochum membuat mereka semua melotot, bahkan Omen yang sedari tadi bersembunyi di balik pagar pun tertawa mendengar ucapan temannya.

"Omenn" teriak Bochum, Alexa yang ada di sebelahnya nya sampai menutup kuping mendengar teriakan Bochum.

"Ya ada apa?" Ujar Omen dengan gaya muka datar dan sok cool nya.

Alexa jadi terheran dengan sikap kedua manusia didepannya ini, yang satu sok bijak dan yang satu menjadi sok dingin dengan muka datarnya, "apakah mereka habis tertimpa sesuatu?" Batin Alexa.

Off the tableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang