CHAPTER 01

226 13 0
                                    

CHAPTER 01 || TWO SECOND

***

Zeya mendengus kala tak sengaja melihat story Instagram milik seseorang. Di dalamnya terlihat seorang cowok tengah merangkul bahu kekasihnya sambil saling berpandangan. Jujur, Zeya merasa cemburu melihatnya. Namun, apa daya, ia bukan siapa-siapa bagi cowok itu.

"Harusnya gue dulu gak ngejar-ngejar dia. Aish.. tolol banget gue!" ujarnya kesal kepada diri sendiri.

Dulu, Zeya pernah mengejar cowok bernama Ezra. Entah bagaimana, tiba-tiba saja ia menyukai cowok itu, dan tanpa aba-aba langsung confess. Urat malunya sudah putus kali, ya? Mungkin.

Zeya dengan pede-nya selalu mengirim pesan kepada Ezra. Beruntung cowok itu merespons dengan baik meski setelah penolakan yang ia alami. Siapa sangka, setelah kenaikan kelas, Zeya yang terlanjur cinta malah ditinggal begitu saja. Ezra tiba-tiba saja mempublikasikan hubungannya dengan seorang gadis.

Saat itu, perasaan Zeya campur aduk-antara kecewa, marah, sedih, semua jadi satu. Ternyata menjadi pilihan kedua memang sakit, ya.

Drttt ... Drttt ...

Zeya yang melihat nama 'Jissa' langsung menggeser tombol hijau pada ponselnya.

"Hal-"

"Lo lagi nangis Zey?"

Ah, sahabatnya yang satu itu memang peka sekali. "Kenapa telpon?"

"Lo lupa? kita kan mau ke birthday party nya si Yovi. Sepuluh menit lagi gue otw!"

"Gue lupa! Gue siap siap dulu. Nanti kalo udah nyampe langsung masuk aja, ok?"

"Iyaa, cepetan!!"

Zeya segera mematikan sambungan telepon dengan Jissa dan bergegas ke kamar mandi. Selang beberapa menit, ia sudah rapi dengan outfit-nya. Tak lupa memoles wajah supaya terlihat lebih segar.

"Lama banget sih, lo?" Kata Jissa setelah membuka pintu kamar Zeya.

"Dasar nggak sabaran, ayo berangkat." Zeya menuntun Jissa untuk keluar dari kamarnya, sedangkan Jissa mendengus kesal. Bagaimana tidak kesal? Ia dibuat menunggu hampir setengah jam!

Mereka pun sudah berada di dalam mobil milik Jissa, dengan Zeya yang mengemudikannya. Acara pesta ulang tahun Yovi diadakan di rumah gadis itu sendiri, dan kebetulan tidak jauh dari apartemen Zeya. Setelah sekitar lima belas menit berkendara, mereka pun sampai

"Rame banget, bjir," kata Zeya yang sedikit tidak menyukai keramaian. Berbeda dengan Jissa yang malah antusias dengan pestanya.

Mereka beriringan masuk ke dalam rumah Yovi. Beruntung Yovi hanya mengundang teman-teman sekolah. Jika orang tua gadis itu turut mengundang koleganya, bisa dipastikan Zeya akan angkat kaki dari sana.

Jissa melirik Zeya yang terlihat ogah-ogahan. "Ayo Zey, kita kasih kado ke Yovi," ajaknya seraya menarik tangan Zeya dengan tangan kiri yang memegang kado.




✩₊˚.⋆☾⋆⁺₊✧


Zeya menikmati dessert yang disajikan untuk para tamu. Sesekali matanya melirik sekeliling, melihat beberapa teman sekolahnya sedang asyik menikmati musik DJ setelah acara potong kue selesai.

Bahkan, Jissa sudah bergabung dalam kerumunan itu bersama Chenzi, sahabatnya. Mereka berdua selalu cocok kalau sudah berurusan dengan DJ. Kalau kalian bertanya-tanya kenapa Zeya tidak ikut bergabung, jawabannya sederhana-dia tidak suka keramaian. Meski cukup friendly, dalam situasi seperti ini, Zeya lebih suka menghindar.

Echoes of Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang